Chapter 33

5.4K 354 7
                                    

Happy Reading ya Guys :*
.

.

.

.

.

.
Author's POV

3 hari kemudian. Hubungan Iqbaal dan (Namakamu) sudah hampir seminggu. Mereka masih manis-manisnya dan unyu-unyunya. Dan terkadang sifat Iqbaal menjadi lebih manja kalau sedang bersama (Nam). 2 hari yang lalu Iq(Nam) telah meneraktir (PJ) sahabat-sahabat mereka.

Keluarga (Nam) Dan Iqbaal juga sudah mengetahui hubungan mereka. Bahkan, Rama keduluan dengan adeknya dia berencana hari ini untuk menembak Rania.

Pagi hari yang cerah di hari Sabtu. Iqbaal bersiap untuk menjemput (Nam) berangkat bersamanya ke sekolah.

"Tuh, udah dijemput sama Iqbaal" ucap mama Ririn ketika mendengar suara Mobil di depan rumah.

"Okay, aku berangkat ya mom! Love you" ucap (Nam) tak lupa mencium pipi dan tangan sang Mama.

"Hati-hati ya sayang.." ucap mama Ririn.

"Siap! Kalau papa nelepon mama bilang aku kangen sama papa. Cepat pulang dari Kalimantan" ucap (Nam).

"Iya, sayang. Baru kemarin papa pergi sayang. Udah gih sana berangkat nanti telat lagi" ucap mama Ririn.

"3 hari itu lama mom. Assalamu'alaikum" ucap (Nam) lalu melangkahkan kakinya keluar.

"Wa'alaikumsalam.." jawab mama Ririn.

Ketika sampai di depan rumah. Iqbaal membukakan pintu depan Mobil.
Lalu (Nam) masuk kedalam duduk disamping Iqbaal yang membawa Mobil.

"Good morning sayang.." ucap Iqbaal tersenyum manis menatap (Nam).

"Selamat pagi juga sayang, paycing!" ucap (Nam) tersenyum kepada Iqbaal. Lalu Iqbaal mengelus pipi kanan (Nam).

"Kamu tadi malem tidur jam berapa sih sayang ? Heemm" ucap Iqbaal masih menatap (Nam).

"Aku tidur jam 10.30 kan kamu tau paycing. Kenapa sih ?" tanya (Nam).

"Gapapa kok sayang nanya aja" ucap Iqbaal.

"Apasih kamu nih ih yaudah ayo berangkat paycing nanti telat" ucap (Nam).

"Nanti 5 menit lagi ya monle" ucap Iqbaal tersenyum menatap gadis kesayangannya itu.

"Terserah deh" ucap (Nam) singkat.

Merasa diliati terus (Nam) gemes banget.

"Paycing! Jangan liatin aku terus ih biasa aja liatnyaa aaaakkk" rengek (Nam).

Namun Iqbaal terus menatap (Nam). (Nam) malu dong diliatin terus sampe gak kedip Iqbaal matanya. Wkwk.

"Iiihh, paycing udah dong jangan liatin aku terus. Aku tau aku cantik tapi biasa aja, aku udah cantik dari lahir" ucap (Nam) pede.

Iqbaal tak bergeming. Ia tetap menatap sahabat yang sekarang telah menjadi kesayangannya.

"aaaaakk udah dong paycing jangan liatin aku kayak gitu banget. Aku kan malu tau" ucap (Nam) menundukan wajahnya.
"Udah ya sayang. Ayo kita berangkat" ucap (Nam) lembut lalu menampakkan wajah imutnya.

"Hmm" ucap Iqbaal.

"Ayo aaakk paycing nyalain mobilnya. Ih aku sebel lama-lama sama kamu. Tau gini mending aku naik bus sama David" ucap (Nam).

"Gak boleh. Gak bakal aku izinin kamu naik bus sama cowok lain" ucap Iqbaal sambil menatap (Nam).

"Egoiskan.. Yaudah ayo berangkat Mr. Dhiafakhri. Sayangnya aku" ucap (Nam) dengan suara imutnya.

Pacar Yang Tertukar ~> idr(nam) x Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang