Bagian Satu

5K 292 63
                                    

Lying, Dealing, Loving!

Writer : saiadino Malvice  litayuliastuti rizki_darkmage123 Ma-kun 

Editor : litayuliastuti

Cover creator : Ma-kun



Bagian Satu



Hari ini bukanlah hari yang biasa saja bagi Anggi. Mengapa begitu? Hari ini adalah hari pertamanya duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Ia begitu senang sekali. Karena fase remajanya akan dimulai dari sekarang.

Meskipun begitu, ada hal yang paling ditakuti dan tidak disukai oleh Anggi, yaitu Masa Orientasi Siswa.

Masa Orientasi Siswa memang hal paling menyebalkan bagi siswa baru. Mereka harus rela tunduk dengan kakak kelas mereka demi formalitas saja. Sama halnya dengan Anggi yang paling tidak suka dengan yang namanya Masa Orientasi Siswa.

Anggi menatap pantulan dirinya di sebuah cermin besar yang ada di dalam kamarnya. Ia menggerutu dalam hati melihat tampilannya pagi ini. Sangat memalukan!

Di depan cermin itu tampak bayangan Anggi yang masih mengenakan seragam OSIS SMP, bedanya hanya saat ini ada name tag aneh yang menggantung di lehernya. Bagian bawahnya, Anggi mengenakan kaos kaki dengan warna yang berbeda, merah dan putih.

Anggi mengernyit bingung. Sebenarnya apa sih tujuan dengan memakai atribut aneh seperti ini? Mengapa Masa Orientasi Siswa selalu identik dengan hal yang memalukan? Lagi-lagi Anggi hanya bisa menggerutu kesal dalam hatinya.

Dengan sedikit rasa kesal Anggi pun melangkah meninggalkan kamarnya, ia menuruni tangga dan segera menuju ruang makan, di sana Papa dan Mama Anggi sudah duduk manis sambil mengobrol beberapa hal yang Anggi kurang pahami.

"Pagi, Ma, Pa," sapa Anggi pada Mama dan Papanya.

"Pagi, Sayang. Sini duduk, sarapan dulu!" ajak Mama Anggi.

"Wah, anak Papa udah SMA ya sekarang. Tapi kok masih pakai seragam SMP," ucap Papa Anggi terkekeh melihat penampilan Anggi.

Sementara Anggi hanya bisa cemberut mendengar godaan papanya itu.

"Udah deh, Pa, jangan mulai. Sekarang aku mau sarapan dan langsung berangkat. Aku nggak mau telat," ucap Anggi mantap.

Papa dan Mama Anggi hanya bisa terkekeh mendengar protesan putranya tunggalnya itu.

Anggi mengoles roti tawarnya dengan selai strawberry kesukaannya, lalu ia menggigitnya dengan semangat.

"Uhuk uhuk!" Anggi tersedak.

"Aduh hati-hati dong, Sayang, pelan-pelan makannya. Ini susunya minum dulu." Mama Anggi menyodorkan segelas susu kepada Anggi.

Anggi menerima uluran gelas dari Mamanya kemudian meminumnya hingga tersisa setengah gelas saja.

"Hari ini kamu berangkat bareng siapa, Sayang?" tanya Papa Anggi. "Bareng Papa aja yuk!" ajak Papanya.

"Nggak Pa, Anggi udah janji mau berangkat bareng Kevin," tolak Anggi.

Cukup tahu saja, Kevin ini adalah sahabat terbaik Anggi sejak mereka masih SMP dan sekarang mereka bisa satu SMA lagi.

Seakan tersadar, Anggi langsung melirik jam tangan yang ada di tangan kanannya. Sial, Anggi sudah telat ternyata. Ia harus siap menerima omelan para kakak kelas yang senang mencari muka di hari pertamanya ini.

Lying, Dealing, Loving!Where stories live. Discover now