Penulisan Huruf Miring/Italik

5.2K 17 1
                                    


1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam sebuah tulisan.
Contohnya :
a. Berita itu sudah saya baca dalam harian Kompas.
b. Perempuan muda menyenangi majalah Cosmopolitan.
c. Buku Negeri Salju dikarang oleh Yasunari Kawabata.

Penulisan yang salah
a. Berita itu sudah saya baca dalam harian "KOMPAS".
b. Perempuan muda menyenangi majalah "COSMOPOLITAN".
c. Buku "Negeri Salju" dikarang oleh Yasunari Kawabata.

2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf bagian kata, kata atau kelompok kata
Contoh:
a. Huruf terakhir kata panah adalah h.
b. Dia bukan menipu, tetapi ditipu
c. Apakah tidak sebaiknya kita menggunakan kata meningkat untuk kata increasing?

3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah, istilah asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya, dan juga bahasa daerah.
Contoh :
a. Nama ilmiah buah padi adalah Oryza sativa.
b. Weltanschauung antara lain diterjemahkan menjadi "pandangan dunia".
c. Waktu di Bandung, Miki disapa neng geulis dalam bahasa Sunda.
d. Kebanyakan orang Indonesia lebih suka yakitori daripada sashimi.

Catatan:
Mungkin Anda bertanya, mengapa kata yakitori pada contoh tidak ditulis dengan huruf miring, sedangkan kata sashimi ditulis dengan huruf miring, padahal kata asal dua-duanya adalah bahasa Jepang.

Ada beberapa kata-kata asing, misalnya kata dari bahasa Jepang, yang sudah diindonesiakan dan dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga 2002, (Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional), tidak ditulis dengan huruf miring.
Contoh:
bushido,judo, judoka, kabuki, karaoke, karate, karategi, karateka, kendo, kimono, kumico, obi, sake, sakura, samurai, sumo, yakitori

Di samping itu dalam KBBI terdapat pula kata-kata warisan tentara Jepang pada Perang Dunia II, seperti :
heiho,keibodan, kempetai, romusa, sondanco

Sedangkan, kata-kata yang sering terdengar dalam percakapan sehari-hari, (khususnya di kalangan penggemar masakan Jepang di Indonesia) tetapi belum dibakukan, tetap ditulis dengan huruf miring.
Contoh:
geisha, shabu-shabu,sashimi sukiyaki, sushi, takoyaki, yakiniku

Ejaan yang Disempurnakan (EYD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang