Tok...tok...tok...

Seorang pembantu datang dengan tergopoh-gopoh.

"Ya den?, ada apa?", pembantu itu bertanya dan tak lama datanglah seorang wanita cantik yang tak asing lagi di mata Zidane.

'Tante Fira', batin Zidane.

"Zidane?", tanya tante Fira.

Zidane hanya mengangguk dan tersenyum manis."ya tan ini aku, oh iya tan, ini Zahranya masih tidur, langsung di bawa ke kamarnya aja ya tan?", tanya Zidane.

Fira mengangguk."iya dan, taruh dikamarnya aja langsung".

Zidane segera menaiki tangga rumah Zahra menuju kamar gadis itu.
Setelah selesai mengangantarkan gadis itu Zidane segera mengelus rambut Zahra sambil tersenyum.

"Si Bagas kemana ya dan?, kok gak pulang bareng?", tanya Fira sambil memasuki kamar Zahra.

"Eh iya tan, tadi aku dah bilang ke Bagas kalo aku aja yang nganterin Zahra pulang, karena aku pengen bareng Zahra lagi tan", Zidane mencari alasan yang tepat agar Fira tak tahu kondisi Zahra di Toko Buku tadi.

Fira tersenyum dan mengangguk."oh yaudah, kamu mau minum apa?".

"Ah gak usah tan, aku langsung pulang aja deh, soalnya adek dari tadi udah nungguin dirumah tan", pamit Zidane.

Fira mengangguk."oh yaudah, titip salam buat mama, papa, sama adik ya".

"Iya tan pasti Zidane sampein, yaudah Zidane pamit dulu ya tan, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Zidane segera menyalakan mesin mobilnya dan keluar dari pekarangan rumah Zahra.

***

"Aaaaaaaa tolongggg, keluarin aku dari sini!!, aku takut!!, tolonggggg!"

"Udah biarin aja elo disitu, elo kan lemah, gue sengaja ngunciin lo disitu supaya lo tau diri!"

"Aku salah apa sih sama kamu?, aku selalu nurutin apa yang kamu mau dar"

"Bagi gue, elo adalah masalah di setiap hidup gue!"

"Aku minta maaf kalo aku punya salah sama kamu, aku minta maaf dar", ucapnya memohon dari dalam gudang.

Laki-laki itu menggeleng kepala dengan kuat."enggak! Dimata gue tuh elo tetep salah!, salah besar!, dasar gak tau diri!", teriak laki-laki itu sambil menahan tangisnya.

"Dar?", tegur Frika saat melihat anaknya terus melamun.

Darma tersadar."eh iya ma, kenapa?".

"Dari tadi mama liatin kamu melamun terus, lagi ada masalah?"

"Enggak ma, Darma lagi seneng melamun aja akhir-akhir ini"

Frika mengernyit bingung."maksudnya?, gak biasanya kamu gini dar, ada masalah?, jujur aja sama mama, kali aja mama bisa kasih solusinya nak".

Darma menggeleng kuat."enggak, aku enggak kenapa-kenapa kok, dah ya ma, aku masuk kamar dulu, capek".

Frika mengangguk pelan, biasanya Darma selelu mencium pipinya kalau ingin meninggalkannya ke dalam kamar, tapi kali ini tidak, Darma seperti berubah seratus persen dari biasanya.

...

Darma terus memandangi langit-langit kamarnya yang terlukis awan-awan indah disana.

'Andai lo tau gue zar'

'Andai lo tau yang sebenarnya zar'

Darma memutuskan untuk me-Line sahabat-sahabatnya agar bisa datang ke rumahnya dan berkumpul seperti biasanya kalau dia sedang badmood saat itu.

RezaS

"Rezaaa, bisa ke rumah gue gak sekarang?".

Belum ada jawaban dari Reza, Darma segera beralih ke kontak Line temannya yang lain.

Dika

"Dika bisa ke rumah gue gak?, gue bosen, temenin gue aja disini sebentar".

Tak ada jawaban....

"Ahhhhh", teriak Darma frustasi dan segera membanting iphone nya ke lantai dan hingga seperti hancur begitu saja.

"Yaampun Darmaaaa, kamu ngapain???", teriak Frika segera menghampiri Darma yang terduduk di pinggir kasur sambil mengacak rambutnya frustasi.

Darma menoleh ke arah Frika, dia langsung memeluk Frika hingga Frika hanya terdiam memperhatikan kelakuan Darma yang tak seperti biasanya.

"Ma, sebentar, biarin sebentar aja aku meluk mama kaya gini, karena aku mau ngelepas semua beban hidup yang udah aku buat dengan kesalahan yang sangat besar...

Frika tak bisa berbuat apa-apa kecuali mendengarkan curahan anaknya itu.

....dan aku udah munafikin diri aku sendiri ma".

﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

Ceritanya makin hari makin aneh yaaaaaa, hehehee
Maaf kalo alurnya dibikin ribet, karena supaya ceritanya gak mudah ditebak, wkwwkw.

Oke janga lupa vote and comment nya biar aku semangat...♥

Shn
Salwachsiregar

OdioWhere stories live. Discover now