Story 3 : The Cupboard

1.3K 69 1
                                    

Aku tinggal pada sebuah penginapan, bisa dibilang apartemen, tapi lebih kecil dan lebih jelek. Di apartemenku, ada sebuah lemari tua yang sangat misterius, lemari itu terletak di dekat lobi.

Aku sangat penasaran dengan lemari itu, setiap kali aku mencoba membukanya, si penjaga lobi akan memarahiku, katanya, jika lemari itu dibuka, sesuatu yang buruk akan terjadi di apartemen ini.

Setiap kali aku akan masuk ke kamarku, dan melewati lobi, aku akan mendengar suara ketukan berulang - ulang dari dalam lemari itu, saat kutanyakan kepada si penjaga lobi tentang suara itu, si penjaga lobi selalu menjawab dengan jawaban yang sama, yaitu "tidak tahu" dan "aku tidak mendengar suara apapun dari lemari itu".

Dan anehnya lagi, saat orang yang menginap di apartemen ini bertambah, suara ketukan di lemari itu juga semakin keras dan terulang berkali - kali.

Akhirnya waktu itu kuputuskan untuk menyelidiki sendiri isi lemari itu.
Aku melakukannya saat tengah malam, tepat jam 00.00, karena saat itu si penjaga lobi sudah pulang, dan tidak mungkin juga ada orang di tengah malam yang mau menginap di apartemen jelek ini.

Aku turun dari atas kamarku menuju ke bawah dengan mengendap - endap seperti pembunuh yang akan membunuh korbannya tanpa diketahui oleh siapapun, aku mencoba tidak bersuara saat berjalan melewati tangga, karena tangga tersebut sangatlah tua, ya disini semuanya memang serba tua.
Sayup - sayup aku mendengar suara ketukan yang terus berulang - ulang, saat sampai di lemari itu aku terheran - heran karena di lemari itu aku melihat ada kunci yang tertancap di gembok lemari.

Suara yang ditimbulkan dari lemari itu terasa lebih keras, sampai menggema di seluruh ruangan, aku tak habis pikir, kenapa semua orang di sini tidak menyadari suara ketukan sekeras ini, hanya aku disini yang penasaran dengan lemari ini.

Aku pun memutar kunci di gembok itu, ckleek.., gembok terbuka, aku menyingkirkan gembok itu dari lemari.
Suara ketukannya semakin cepat, jantungku semakin berdegup kencang seirama dengan suara ketukan itu. Kukuatkan tekadku, dan kemudian,
blaaakkk...

Lemari terbuka lebar dengan sendirinya, aku sangat kaget dibuatnya, tidak ada suara ketukan lagi saat lemari itu terbuka, aku melihat di dalam lemari itu, aku tercengang, lemari itu kosong, dari mana suara ketukan tadi berasal..
Apa suaranya berasal dari belakang lemari.., tapi saat pintu lemari itu terbuka, suara ketukannya menghilang, berarti sesuatu yang mengetuk tadi sudah keluar bersamaan dengan terbukanya lemari ini, tapi ada satu hal yang membuat ngeri, di dalam lemari itu, banyak jejak telapak tangan manusia yang sepertinya terbuat dari darah..

Aku mulai ketakutan, segera kututup lemari itu dengan cepat, kugembok, dan kukunci sebelum ada seseorang yang melihatku.
Aku pun kembali ke kamarku, jam digital di kamarku menunjukkan pukul 00.30, kemudian aku segera tidur.

Keesokan paginya, terjadi kejadian yang mengerikan, tetanggaku yang bertempat di kamar no. 001 telah ditemukan tewas karena dibunuh, sepertinya kejadiannya berlangsung saat ia sedang tidur pulas, karena ia ditemukan dalam posisi terlentang di ranjangnya dan matanya tertutup. Menurut laporan kejadian itu berlangsung kira - kira sekitar jam 1 pagi, berarti kejadiannya berlangsung setelah aku menunaikan aksiku tadi malam.

Keadaan korban sangatlah mengerikan, kepalanya terpisah dari badannya, dan di bajunya terdapat pola seperti telapak tanangan manusia yang berwarna merah darah, yang lebih mengerikan adalah, bahwa di seluruh dinding korban, terdapat bercak darah berbentuk telapak tangan manusia yang memenuhi seluruh dinding dan plafon di kamar korban, sangat aneh bukan, tidak mungkin si pelaku bisa mencapai plafon yang tinggi tersebut, dan mengapa juga si pelaku menempelkan tangannya ke seluruh ruangan, kurang kerjaan saja.

Aku yang melihat dari pintu kamar korban segera berlari ke kamarku, karena aku sangat takut, membayangkannya saja sudah mengerikan.
Aku mulai menyadari satu hal, dan itu sangat mengerikan, jejak tangan di kamar korban tadi, sama dengan yang aku lihat tadi malam di lemari tua itu.

My New Creepy StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang