Orang asing

19.3K 1.2K 1
                                    

Kita tau, tapi hanya bisa diam! Lalu apa itukah arti bungkam?

( Agam )

----

Kita bagaikan orang asing! Ada namun seperti tak ada

( Grecha )

----

Pagi itu, echa dan agam masuk sekolah, dan ke adaan kembali pada semula. Agam dengan kesibukan nya mengurus acara pensi yang akan di laksanakan besok. Sedangkan echa menjadi pribadi dingin kembali, menyendiri dan menjauhi semua yang mendekati nya. Miris sekali

Agam sedang mendekorasi panggung, letak dan sebagainya, echa yang ada kepentingan untuk meminjam buku ke perpus. Harus menekan kan hati nya agar tidak sakit kembali saat melihat agam, karna letak perpus itu searah dengan lapangan. Atau lebih tepat nya, echa akan melewati lapangan terlebih dahulu sebelum sampai di perpus.

"No...no...no... Sound system biarin di situ putra, dan sari huruf 'P' nya tolong di benarin" agam berteriak mengarahkan

Echa sengaja hanya menatap lurus ke depan tanpa menoleh, lalu rena datang menghampiri ia yang melewati panggung.

"Echa"

Dia berhenti

"Gue ada urusan sama lo" ucap rena "Ayo ikut gue" ajak rena

"Mau kemana?" Pekik echa saat di tarik tangan nya

Suara nya yang agak keras membuat agam menoleh, dan menatap sedih echa. Walaupun echa tidak melihat nya, tapi agam yakin echa kembali menjadi pribadi nya yang dingin

Maaf...  Batin agam

Tepukan di pundak agam, menyadarkan nya. Arkana lah yang menepuk nya

"Sampai kapan lo ngehindarin dia gam?" Tanya arkana

"Gue gak tau"

"Lo yang buat dia tersenyum gam, tapi kenapa lo yang bikin dia balik murung?"

"Gue takut"

"Takut apa sih gam? Tiba-tiba lo berubah jadi orang aneh, pendiem dan apa lo punya rahasia yah sama finno? Kok gue gak tau?"

"Lo gak akan ngerti ar"

"Apa yang gue gak ngerti gam, lo ngomong muter-muter tau gak? Pusing gue. Lu tau kan gue lo dan finno udah temenan dari SMP, tapi kenapa harus ada rahasia?"

"Gue sakit"

"Maksud lo?"

Agam menggiring arkana ke sebuah kelas dekat lapangan

"Gue sakit kanker otak"

Pernyataan itu sontak bikin mata arkana hampir keluar

"Dan udah stadium akhir"

Arkana gak bisa berkata-kata. Lalu dia terkekah, menganggap ucapan agam adalah lolucon.

"Becandaan lo gak banget deh gam..hahhah"

"Gue serius"

Arkana berhenti terkekah, dan menatap sedih sahabat nya, lalu karna terpukul arkana memeluk agam kuat.

Agam juga membalas pelukan sahabat nya "Agam.."

"Gue gak punya banyak waktu ar, dokter prediksiin gue punya waktu tipis buat hidup. Gue gak akan hidup lama ar"

Arkana meneteskan air mata, bukan dia cengeng hanya saja? Agam. Teman nya, sahabat nya, kakak nya, ayah dan segala nya buat arkana. Di saat ar sedang punya masalah dengan keluarga nya, agam lah yang berusaha membantu nya. Kenapa harus agam menurut nya ini gak adil

Agam melepas pelukan nya

"Maka nya gue mohon sama lo jangan bilang ini ke echa, dia gak boleh tau. Gue mohon! Gue gak mau dia sedih ar"

"Yahh... gue janji akan tetep mulut gam! I promise!"

****

"Pokok nya lo harus mau cha" ucap rena

Echa di buat bingung oleh permintaan rena, yang menyuruh nya untuk tampil besok pensi. Jujur ini salah nya, karna pernah tersenyum dan bergaul, membiarkan orang satu sekolah tau dia bisa menyanyi. Lalu sekarang dia harus apa?

"Gue gak bisa ren"

"Kenapa?"

"Yah... karna emang gak bisa ren"

"Pokok nya harus bisa cha, lo tuh harus tunjukin kalau sekolah kita ini punya banyak seniman yang gak kalah keren dari sekolah lain"

Echa mengerutkan alis nya "Gak!"

"Echa please..."

"Sorry.. gue udah bilang enggak, berarti gak, rena gue harus pergi. Terimakasih tawaran nya. Bye"

"Cha...astaga cold girl itu susah banget sih di atur nya, gimana nih?"

****

Akan jadi apa pensi nya nya tanpa penampilan echa?

Rajin update heheh:D

AngelblacHEARTBREAK!!!

Cold Girl & Ketua Osis (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang