Officially Married (chapter 4)

9K 759 12
                                    




AUTHOR POV




"Aku belum mengerjakannya." Jawab Jimin dengan pelan takut-takut Ji Hee memukul kepalanya karena dia belum mengerjakan tugas yang Ji Hee kasih padanya waktu itu.




"Tugas itu sudah dari dua hari yang lalu kan." Bentak Ji Hee mulai emosi sambil melempar buku ada ada di meja Jimin.




"Yak jangan membentakku. Bukankah waktu itu kita sama-sama sibuk menyiapkan pernikahan kita dengan fitting baju, pesan cincin dan yang lainnya?." Teriakan yang dikeluarkan Jimin berhasil membuat Ji Hee terdiam dan membulatkan matanya. Tidak hanya Ji Hee, rupanya teman sekelasnya ikut terdiam dan kaget mendengar pernyataan Jimin dengan pernikahan paksa mereka.


'Shiiiit.' umpat keduanya.



"Wah ternyata gossip itu benar yah? Pernikahan paksa untuk mengkatkan saham itu?." tanya seseorang dari teman sekelas Jimin dan Ji Hee.




"Woah kalian berdua sendiri loh yang memberikan gosip hebat disekolah ini." sahut Ah Ra dengan pelan sambil menggelengkan kepalanya.




"A-ah itu maksudku bukan begitu.." Jimin mencoba menjelaskan dengan panjang lebar tapi teman sekelasnya hanya percaya pada point yang pertama. Dengan sikap dinginnya Ji Hee kembali ke tempat duduknya



Kesal? Tentu. Ji Hee pun mulai kembali memegang buku pelajaran. Suasana kelaspun mulai ikut menjadi dingin seperti dikutub utara.





XXX




JIMIN POV




"Ji Hee-aah." Panggilku pelan saat kelas mulai sepi karena bel pulang baru berbunyi 5 menit yang lalu. Aku melihat Ji Hee masih sibuk merapikan buku-bukunya ke dalam tas tanpa memperdulikan panggilanku.





"Go Ji Hee-sshi apa kau marah padaku."




"Hentikan." Kata-katanya yang singkat tapi benar-benar menyeramkan membuatku terdiam tidak bisa meredakan emosinya. Ini semua karena aku bicara sembarang saat tadi pagi.




"Aku mohon jangan marah padaku. Minggu depan kita akan ulangan harian, kalau kau tidak menolongku untuk latihan soal bagaimana aku bisa mengerjakannya. Kau juga akan kehilangan nilai kan jika aku dapat nilai jelek." Aku mulai merayunya dengan memegang kedua tangannya sambil tersenyum semanis mungkin.




Oke ia mulai luluh!




"Jimin-ah kau lama sekali di da....aahhh....astaga mian." Sahut Jungkook yang dengan polosnya masuk kedalam kelas saat aku mencoba merayu yeoja dingin ini. Bodohnya, ia meminta maaf karena kaget melihatku sedang memegang tangan Ji Hee. Ah dasar, aku kan menyuruhnya tunggu di luar lebih lama tadi.





"Yak. Beraninya kau memegang tanganku." Teriak Ji Hee dengan cepat sambil memukul lenganku. Aku melihat wajahnya mulai memerah karena adegan ini terlihat oleh Jungkook yang tidak sengaja masuk tadi.



Hahaha yeoja ini lucu juga💕



XXX







JI HEE POV





Dia mengajakku kerumahnya untuk belajar disana. Ini pertama kalinya aku kerumah anak ini. aku merasa canggung saat pertama kali masuk, jelas saja sekarang aku adalah istrinya. Dan parahnya dia mengajakku ke kamarnya dan belajar disana.




Apa? Kamarnya?.





"Kenapa mesti dikamar? Kita bisa belajar di ruang tamu kan?." Kataku sambil melihat dia yang mulai mengacak-acak rak bukunya.





"Aku lebih suka disini. Kalau disana eommaku akan menguntit kita dan melihat sedang apa kita disana." Jawabnya sambil membuka blazer sekolah dan kemejanya.




"Yak, jangan buka kaos dalamnya juga hargai aku yang ada disini dong."




"Ohaha mian aku lupa." Jawabnya sambil tersenyum lucu yang membuatku sedikit terpanah. Sebenarnya dia hampir mendekati tipe-ku. Hanya saja dia pendek dan tidak pintar hahaha oh astaga aku jahat sekali.


Sejak malam sehabis pernikahan kita sepakat untuk kabur diam-diam dari hotel yang sudah dipersiapkan oleh keluarganya. Apa mereka gila? Umur kita masih 18 tahun tapi sudah disediakan untuk tidur satu kamar.




"Yak apa yang kau pikirkan? Apa body sixpac milikku sangat bagus sampai kau memikirkannya begitu?."




PLETAK.




Bodoh dia kan pakai kaos. Pakai bilang punya abs segala.





"Ayo kita mulai pelajarannya." Ucapku sambil melihat Jimin yang masih kesakitan dengan kepalanya yang baru saja aku jitak.




JIMIN POV




Satu jam, satu jam setengah, dua jam, dua jam setengah... awalnya aku bosan. Tapi, kini setelah dua jam lebih aku mulai terbiasa dengannya. Terbiasa dengan omongannya yang menyindirku dan mengomeliku, terbiasa dengan sikap dinginnya dan tidak memperdulikanku, dan terbiasa melihatnya. Ternyata, yeoja si peri buku yang biasa dipanggil teman-temanku ini sangat cantik. Aku baru menyadari hal ini. Terlebih-




Dia tidak membosankan seperti yang teman-temanku bilang.






"Akhirnya sudah dua jam setengah setidaknya kau mengerti sedikit dari yang ku ajarkan. Aku lelah sekali." Ucapnya sambil menaruh pulpen yang sejak tadi mencoret-coret rumus matematika di bukuku, hampir penuh dengan coretannya.




"Kenapa kau melihatku seperti itu? apa di wajahku ada rumus matematika?." Lanjutnya sambil memasang wajah dinginnya.




"Kau cantik."



"Mwo?."





*HENING*





"Whoaaa apa yang tadi barusan aku katakan hahaha aku bercanda." Kataku yang benar-benar keceplosan saat memandangi wajahnya. Pabo, bagaimana aku bisa mengatakan itu.




"Hm aku tahu kau itu jujur kan? Aku memang cantik sejak dulu..." belum selesai dia berbicara aku mulai melakukan gerakan yang benar-benar diluar kendaliku. Aku menempelkan bibirku dengan lembut ke bibirnya. Aku merasakan bahwa dia benar-benar kaget sampai tidak bisa menutup matanya karena gerakan tiba-tibaku. Dia mendorongku saat sekitar 10 detik bibirku berhasil menempel dengan bibir miliknya.




"Hasssyyiiiim." Apa ini? dia mendorongku karena ingin bersin. Dan.... apa yang kufikirkan? Kenapa aku...menciumnya? astaga aku sudah tidak waras. Eomma, bagaimana ini....?!

XXX

.
.
.
tbc

Vomment guys, thx

⭕Officially Married [Park Jimin] ✔Where stories live. Discover now