Officially Married (chapter 2)

10K 804 25
                                    




"Mwo? Menikah?." Ucap serentak Seokjin dan kawan-kawannya itu sambil menahan tawa mereka mendengar ucapan Jimin ketika mereka baru saja sampai di dalam kelas mereka.



"Yak, pelankan suara kalian. Aku tidak ingin si cerewet Ah Ra akan memarahi kita." Sahut Jimin sambil memelototi mereka.



"Lalu bagaimana?." Tanya Taehyung penasaran sambil membuka jas sekolah dengan gaya brutalnya.



"Apanya yang bagaimana? Untung saja dia tidak datang di acara pertemuan antar keluarga tadi malam. Aku tidak membayangkan bagaimana wajah wanita itu." Ucap Jimin lesu.



"Apa mereka langsung menentukan hari pernikahan disaat kalian belum bertemu sama sekali?." Tanya Seokjin (lagi) heran. Sebenarnya semua yang diceritakan Jimin tidak terlalu se-mengejutkan yang lainnya.

Karena di sekolah mereka yang juga merupakan sekolah elit memperbolehkan hal-hal seperti menikah atau pertunangan terjadi asal tidak mengganggu nilai mereka *gak abis pikir kalo ini sekolah beneran ada T.T*.



"Hem begitulah."



"Wahaha bagaimana kalau yang datang wanita yang gemuk dengan make-up tebal huahaha." Sahut Hoseok sambil tertawa lepas.




"Yak, bisakah kalian kecilkan volume suara kalian disaat kalian sedang ber-gossip?." Sindir Ji Hee saat mereka sedang tertawa lepas. Bahkan Ji Hee hampir membanting kamus tebal bahasa Prancis miliknya.



"Be-bergossip katamu?." Tanya Yoongi seakan tak suka dengan kata-kata Ji Hee. Bukan seakan, tapi mereka semua memang sangat tidak suka.



"Emang iya ya kita lagi ngegossip?." Tanya Jungkook dengan muka lugunya yang membuat semua ingin memukulnya.



"Puahaha laki-laki seperti kalian bisa juga ya bergossip?." Ejek Ah Ra sambil tertawa menyindir.



"Jimin-shi lebih baik persiapkan mentalmu sepulang sekolah untuk menerima soal-soal dariku." Celetus Ji Hee dengan wajah datar dan senyuman di sudut bibirnya seakan meledek.



"Sepulang sekolah? Kalian ada kencan?" lagi-lagi Jungkook bertanya dengan polos sambil melihat wajah Jimin yang kesal.



"Bodoh, kau tidak dengar kalau dia mau memberiku soal-soal. Mana ada kencan sambil mengerjakan soal-soal." Jawab Jimin sambil menjitak kepala Jungkook.



"Apa ini ulah guru itu?." Tanya Namjoon.



"Hem dia meminta Ji Hee untuk menjadi guru privateku selama seminggu."



"MWO?." Serempak mereka ber-enam kaget sambil melihat ke arah dimana Ji Hee duduk sambil membaca buku. Mereka merasa kelas ini akan menjadi neraka paling panas dimana antara Ji Hee dan Jimin bertemu.




XXX





JIMIN POV



"Dimana?." Tanyaku memberanikan diri memulai pembicaraan saat kelas sudah kosong tak ada orang selain aku dan Ji Hee yang sedang membaca buku.



"Apanya?." Dia berbalik bertanya sambil menutup bukunya dan mulai memasukkannya ke dalam tas.



"Ma-maksudku kita akan belajar dimana?." Sekali lagi aku memberanikan diriku bertanya pada si peri buku ini. Bodoh kenapa juga mesti takut.



"Dirumahmu lah masa dirumahku." Jawabnya datar dan lagi-lagi dengan wajah dinginnya tanpa senyum.



Mwo? Dirumahku? Bagaimana jika eomma tahu? Eomma kan mau menjodohkanku dengan anak temannya. Kalau eomma berfikir dia adalah pacarku, bagaimana yang akan terjadi....?



"Tidak bisa eommaku saat ini sedang mengadakan acara dirumahku."



"Hem kalau begitu cepat kemari bawa bukumu. Kita akan belajar disini saja." Dengan cepat aku menuruti perintahnya dan duduk tepat di depannya, kami duduk berhadapan.



"Please open your mathematic book."



"Hm?."



"Hm apa?." tanya Ji He mengangkat sebelah alisnya melihatku.


"Aku tidak mengerti."




"Wahaha apa saja yang ada diotakmu sampai itu saja tidak mengerti. Cepat buka dan kerjakan soal matematika ini. Kalau ada yang sulit lewat saja dulu." Ucap Ji Hee yang hampir saja memukul kepalaku karena kita duduk dengan jarak yang sangat dekat.




"Baiklah baiklah." Akupun mulai membuka buku sambil mengerjakan soal yang diberikan Ji Hee.



Satu soal dilewat.



Dua soal dilewat



Tiga soal dilewat.



Empat lima enam tujuh dela.......




PLETAK





"YAK. Apa yang kau lakukan? Kenapa kau memukul kepalaku." Tanyaku sambil memegang kepalaku yang sakit karena jitakannya.



"Apa aku tidak bisa lihat? Jelas-jelas aku melihatmu melewati semua soal itu. Kau bisa mengerjakannya atau tidak?." Yap kata-kata sekaligus wajah dinginnya mulai tampak kembali.




KRING..


Oke ini bukan bunyi bel sekolah. Melainkan bunyi dering ponsel milik Ji Hee.



Ocehan Ji Hee terhenti ketika mendengar ponselnya berdering. Dengan cepat ia mengangkat ponselnya sambil mengubah gaya bicaranya menjadi lebih sopan. Mungkin Appa atau eommannya yang menelfon, pikirku.




"Kerjakan ini dirumah. Besok aku akan mengeceknya. Aku ada urusan jadi aku pergi dulu." ucapnya dengan cepat dan langsung membereskan semua bukunya ke dalam tasnya. Melihatnya pergi dengan cepat membuatku bernafas lega dengan sementara.


Ya, hanya sementara.



Aaaarrrggghhh



XXX

.
.
.
t

bc..

Vomment kuy

⭕Officially Married [Park Jimin] ✔Where stories live. Discover now