Secret Love ~ Fanfic OneShot

18.2K 832 12
                                    

Tidak ada lebih indah dari menatap matamu,
Tidak ada yang lebih menuntut dari tuntutan rindu akan gelak tawamu.
Walau aku tau pandangan dan tawamu bukanlah untuku.
Tak apa, mencintai dalam diam adalah kebiasanku...

~ Prilly Latuconsina ~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Seorang perempuan sedang menunggu di halte sambil menatap kakinya digoyang-goyangkan, tanpa disadari ada mata yang mengawasinya sedari tadi. Perempuan itu adalah Prilly Myesha. Ia sedang risau, karena siang nanti ia harus mengikuti audisi menyanyi di sekolahnya.

"Ini gara-gara Mila! Kenapa pake acara daftarin gue segala, kan gue takut, mana ditonton satu sekolah, makin grogi ga jelas kan gue!" seru Prilly sambil terus mengoyangkan kakinya, ia pun tidak terlalu ambil pusing orang-orang sekitar halte yang menatapnya bingung. Saat terdengar deru kendaraan yang ia tunggu, segera ia menatap sekitar dan berdiri menaiki bus untuk menuju sekolahnya.

Ia mencari tempat duduk tapi tidak mendapatkan satu tempat pun. Prilly menghela nafas, jam segini bus memanglah ramai, tapi tidakkah ada pangeran yang ingin memberikan tempat duduk untuknya kah? Sekali lagi helaan nafas Prilly terdengar. Dan seseorang laki-laki yang dari tadi memperhatikannya pun tersenyum dan mencoba memanggilnya.

"Stt, stt.." panggil laki-laki tersebut. Prilly menghadap kanan kiri mencari sumber suara itu berasal, ia mendapati seorang laki-laki sedang tersenyum padanya dan mengarahkan tangan memanggilnya. Prilly menatap laki-laki tersebut karena tidak mengenalnya tapi Prilly tetap mendekati laki-laki tersebut.

"Lo manggil gue?" tanya Prilly ketika sudah tepat dihadapan laki-laki tersebut. Laki-laki tersebut hanya menganggukkan kepalanya.

"Duduk di sini aja," laki-laki tersebut berdiri dari bangkunya dan langsung menarik Prilly duduk di tempatnya sebelumnya. Prilly yang mendapat perlakuan tersebut secara mendadak hanya menuruti saja. Ia pun tidak berbicara pada laki-laki yang sekarang sedang berdiri disebelahnya.

"Gue ngomong makasih ga ya? Tapi malu ah! Dia disebelah gue gini, berasa pacaran gue sama dia," batin Prilly terus menimbang-nimbang apa yang harus ia lakukan di dalam bus tersebut. Akhirnya keputusan Prilly adalah mendengar lagu yang ia gunakan untuk audisi nanti.

Prilly memasang headset dan bersenandung. Tapi beberapa kali ia terdiam seperti melupakan lirik yang ia nyanyikan. Prilly terlihat gelisah di tempat duduknya. Mau tidak mau, laki-laki yang disebelahnya memandangnya bingung. Prilly kemudian bersenandung lagi, kemudian diam kembali seperti sedang berpikir keras. Laki-laki tersebut akhirnya menegur Prilly, laki-laki tersebut tidak merasa terganggu hanya lucu melihat perempuan yang sedari tadi mencuri perhatiannya.

"Lo kenapa sih kayak cacing kepanasaan gitu?" Prilly melepas headset sebelahnya, mukanya cemberut, tapi laki-laki tersebut malah tertawa melihatnya begitu.

"Ngapain ketawa? Ga ada yang lucu ya!" ketus Prilly.

"Emang ga ada, tapi menurut gue, lo lucu," jawab laki-laki tersebut.

"Ck, apa sih, jangan buat gue makin stress deh!" serunya lagi. Laki-laki tersebut kemudian tersenyum kembali.

"Kiri pak!" laki-laki tersebut berteriak ke arah depan sambil mengetok tiang agar didengar. Prilly tersenyum kecut menatap laki-laki tersebut.

"Ini gue kasi lo permen, supaya lo lebih tenang, gue yakin lo bisa," laki-laki tersebut tersenyum ramah padanya Prilly. Ia menarik tangan Prilly dan menaruh permen tersebut, Prilly terdiam beberapa saat ketika melihat senyuman laki-laki tersebut. Seperti terhipnotis Prilly memandang permen tersebut tanpa berkedip. Laki-laki tersebut segera turun ke bawah ketika bus sudah mulai berhenti.

Aliando Prilly - Fanfic Oneshot SS 1 (END) Where stories live. Discover now