1. Awalan

19.7K 926 2
                                    

Hay semuaaaaa........
MEP Lovers !!!!!!!!
Udah pada nungguin kan ?

Ok deh...
First Chapter u/ kalian semua.

+50 Vote Lanjut ya guys !!!!

Happy reading,,,, ,,,,, ,,,,, ,,,,,

__________________________________

"My king...."

Suara lembut seorang wanita dewasa menyadarkan lamunan pemuda yang sedari tadi duduk sendiri di balkon kamarnya. Pemuda itu menengok kesamping dan tersenyum lembut pada wanita itu.

"Yes mom,,,,,"
jawab nya lembut dan menggeser duduk nya memberi tempat pada mommy nya.

Ya, wanita dewasa yang disebutnya tadi adalah Princess Prilsine Abraham yang kini sudah berganti nama belakang menjadi Syahputra. Sedangkan pria muda tampan berdarah arab itu adalah putra Prilsine dan Aliand,, King Marcello Syahputra.

"What do you think ?" ujar Sine saat dia sudah duduk disamping putra tampan nya. Tangan halus nya dengan lembut membelai kepala sang putra sayang.

"I miss she mom,,, so much" jawab Cello pelan sambil menghembuskan nafas kasarnya. Perlahan Cello menurunkan bahunya kemudian berbaring dengan kepala berada di pangkuan sang mommy.

Sine tersenyum milihat tingkah manja putra nya. Putra kesayangan nya ini sudah tak kecil lagi. Dia sudah menginjak kelas 2 SMA. Sosok dan karakter nya mengikuti sang ayah. Dingin dan cuek saat diluar rumah bahkan bersama sahabat dan teman2 nya pun begitu. Tapi jika di dalam rumah sosok cool nya seakan hilang entah kemana. Dia malah berubah menjadi pemuda yang sangat usil dan suka menggoda sang ibu seperti ayah nya. Tapi jika hanya berdua saja dengan sang ibu, dia akan sangat manja. Menggelikan bukan, tapi itulah sosok Marcello.

"Bukankah tadi kau sudah bermain skype dengan nya" ucap Sine dengan tangan kembali membelai kepala sang putra di pangkuan nya.

Cello kembali mengambil nafas panjang dan menghembuskan nya pelan.

"30 menit,,, itu waktu yang sangat pendek mom" keluh Cello lagi membuat Sine merapatkan bibirnya menahan tawa karna melihat wajah sang putra yang begitu menggemaskan.

Dia tau yang dirasakan putra nya karna dia juga merasakan hal yang sama. Mereka sama2 merindukan gadis yang selama setahun ini tinggal bersama sang kakek di negara nya. Demi ambisi nya akan musik. Gadis itu memaksa untuk belajar musik di negara tempat sang mommy dilahirkan. Dia tinggal bersama sang kakek dan paman nya disana. Quen Marcellia Syahputra, anak kedua Prilsine dan Aliand. Dan pasti nya adik kandung Cello. Umur Cellia dan Cello hanya berjarak satu tahun. Sama seperti Prilsine dan Kevin dulu. Cellia dan Cello juga begitu. Sejak balita mereka berdua tak pernah terpisah, selalu bersama. Cello tak pernah membiarkan Cellia sendiri. Anak laki2 itu sangat menyayangi sang adik. Baginya Cellia adalah prioritas utama nya sama seperti mommy dan daddy nya. Cello selalu menjadi tameng dan pahlawan saat Cellia di usili oleh anak2 nakal. Tak ada yang berani mendekati Cellia saat Cello bersamanya. Hal itu sudah di terbukti sejak mereka berdua menginjak TK.

Saat itu ada seorang anak laki2 yang sedang bermain kejar2an tak sengaja menabarak tubuh Cellia kecil hingga tersungkur. Cellia menangis histeris karena lututnya berdarah. Dan saat itu juga Cello yang tak trima sang adik dilukai. Langsung mendorong keras tubuh anak laki2 tadi hingga terjungkal ke belakang sampai sikunya berdarah. Cello tersenyum melihat anak laki2 itu terluka. Setelah itu dia langsung kembali menghampiri sang adik yang masih menangis. Dengan telaten dia mengobati luka sang adik dan menghiburnya sampai Cellia bisa tertawa kembali.

"Sedang menunggu daddy humm"

Suara datar seorang pria membuat Sine menengok ke arah pintu balkon. Sedangkan Cello mendongak kesamping sedikit mengangkat kepala nya. Setelah tau sang pemilik suara. Cello pun kembali menidurkan kepala nya di pangkuan Sine. Tangan nya yang bebas mengambil tangan Sine dan menggegambany di atas dadanya. Sine hanya bisa menggelengkan kepalanya tanpa protes. Mata nya melirik ke sosok pria yang berdiri di pintu dengan senyum ditahan. Sine tau pria itu cemburu pada Cello. Tapi Sine tak ambil pusing, hal seperti ini sudah biasa baginya. Melihat sang anak dan suaminya berebut dirinya, itu hal yang menyenangkan bagi Sine. Ya pria bersuara datar itu adalah suami Sine, ayah Cello dan Cellia,, Aliand Syahputra.

"Anak nakal,,, kau mencuri start boy!" seru Aliand dengan tangan menjitak pelan sang anak. Tapi tetap saja berhasil membuat Cello meringis sakit.

"Aduuhhh... mommy lihatlah daddy kasar padaku" ujar Cello mengaduh pada sang mommy.

Sine hanya mengedikan bahu tanpa bersuara membuat Cello melotot tak percaya. Biasa nya sang mommy selalu berpihak pada nya saat sedang beradu dengan daddy nya. Tapi yang terjadi sekarang keluar dari dugaan nya. Cello kembali melirik sang daddy yang kini tengah tersenyum penuh kemenangan. Dan alarm tanda bahaya berbunyi keras di telinga nya. Bahaya,, kalau begini sang daddy bisa dengan mudah menyingkirkan nya dari sang mommy. Padahal sekarang Cello benar2 ingin bersama dengan sang mommy.

"Sudah lihat,,, sekarang menyingkirlah anak nakal. Daddy lelah ingin bermanja juga dengan mommy mu" perintah Liand dengan nada datarnya.

"No daddy no ! Saat ini aku sangat butuh mommy. Lebih baik daddy pergi mandi dan istirahat. Lihat lah wajah daddy sudah sangat kusut dan bau daddy,,, iiuuuhhh... mommy tak akan mau dekat dengan daddy jika seperti ini" cerocos Cello dengan berani.

Sine terkiki geli mendengar omelan Cello pada Liand. Sedangkan orang yang di omelin sudah melotot pada Cello. Dan perdebatan pun di mulai kembali. Ayah dan anak itu saling berseloroh tak mau kalah. Dan Sine yang masih bersama mereka malah sedang ashik membolak balik majah fashion di meja balkon dengan kedua telinga tertutup dengan kapas bulat. Tak menghiraukan perdebatan yang sudah sangat biasa dia dengar.

My Expensive Princess 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang