Tidak ada pantai dan hanya ada taman pusat kota yang indah dan ramai saat akhir pekan. Terkadang aku dan Rama suka bermain di sungai Longside yang menjadi batas antara kota kecilku dan dengan kota lain. Cukup menyenangkan hidup disini namun apabila sudah 22 tahun hidup disini aku rasa wajar jika aku merasa bosan. Aku berniat ingin pindah ke kota lain,mungkin suatu saat nanti. Banyak dari teman kuliahku yang mulai pindah ke kota besar, seperti Metro City, ibu kota negaraku.
Lamunanku mulai tak tentu arah, ingatanku kembali kepada sesuatu yang aku mencoba untuk melupakannya, kepada seseorang yang akan selalu kuingat dalam hidupku, seorang yang sangat bermakna. Aku masih mengingat tatapan matanya yang coklat, bagaikan sebuah berlian yang dicat coklat (emang ada ya?), helaian rambutnya yang mempesona diterpa angin (bukan angin topan atau badai Katrina pastinya), wangi tubuhnya yang akan selalu aku rasakan dan tubuh mungilnya yang selalu kurindu. Betapa aku ingat kebersamaanku bersamamu.
"WOOOOOOY, jangan banyak melamun ! Banguuuun ! Kita sudah 4 bulan jadi pengangguran dan dunia akan membunuh kita. " Teriak Rama sambil melempar bungkus besar Happy tos yang ia bawa.
"Gajah Lompat, Kau membuatku kaget Ram " jawabku terhentak.
"Besok ada acara Ram?"
"Tidak ada seingatku tapi aku akan menyelamatkan dunia " jawab Rama sambil mengangkat tangan kanannya ke atas dan tangan kirinya di dada.
"Besok bisa temani aku ambil ijazah ke kampus? Ibuku sudah menyuruhku 972737878482364828 kali untuk mengambil ijazahku. Mungkin aku akan mendapat pekerjaan dari mereka setalah mengambil ijazah itu."
"Besok hmm boleh juga, aku juga belum mengambil ijazahku dan ayah juga menyuruhku untuk mengambilnya. Ngomong – ngomong kamu ada tawaran kerja dimana Al ?" Tanyanya sambil melompat keluar jendela dan dia mati terkapar, tamat. Ralat ia melompat ke tempat tidur.
"Aku tidak tahu dan tidak peduli. Aku enjoy dengan kegiatanku selama 4 bulan terakhir ini. Mungkin Ibu akan menyuruhku kerja di Bank. Kamu sudah ada rencana untuk kerja Ram ?"
"Wah itu ide bagus. Belum sih tapi sepertinya aku akan melanjutkan usaha keluargaku yang membosankan."
Rama, nama lengkapnya Rama Harris, adalah temanku dari kelas 1 SD sampai dibangku kuliah dan satu jurusan denganku. Tanpa dia sadari dia memiliki otak yang sangat brilian, bayangkan dia dapat menghafal isi Kitab Undang – Undang Hukum Pidana dan menghafal Kitab Hukum Perdata pada semester awal kuliahnya , nah aku? Yasudahlah. Ayah dan ibunya adalah imigran dari daerah timur dan menjadi pedagang kain yang sukses di kota ini bahkan mereka sampai mengirimnya ke kota lain. Ayahnya merupakan pengusaha tulen, banyak perusahaan ayahnya yang akan ia kelola nantinya, seperti perusahaan kain, alat musik dan perusahaan kontraktor. Dia tinggi, kurus, dan agak tegap dengan rambut keritingnya yang apabila dilihat dari jauh seperti brokoli berjalan. Wajahnya tampan tetapi sifatnya agak kekanak- kanakan. Dia adalah anak kelima dari dua bersaudara (what?) Ralat, Dia anak tunggal dari 1 bersaudara (Hmm). Dia juga seumuranku dan sangat terobsesi dengan Superhero. Ya, semua superhero Ironman, Captain America, Ultraman dan lainnya. Seingatku dia pernah menjadi sorotan utama di kampus karena dia ingin mencoba melompat dari atas atap karena ingin mencontoh adegan Captain America. Mungkin ini salah satu efek negative film superhero.
"Jadi besok jam berapa kita ke kampus? " Tanyaku
"Jam 8 aku akan menjemputmu, paling lambat jam 9 karena aku harus menemani ibuku ke pasar. Aku akan datang jam 12."
"Besok hubungi aku saja ya. By the way, Apa kabar hubunganmu dengan Si Rina si pemandu sorak? "
"Ya begitulah Al, aku masih ingin memperbaiki hubungan ini tapi dia terlalu pemarah dan banyak mengaturku. Aku merasa terganggu. Bagimana kabar adikmu Rara yang cantik?"
"Baik, dia berada di kamarnya seperti biasa sedang membaca buku mata kuliahnya yang isinya angka dan bahasa sansekerta, jangan katakan padaku kamu bermimpi untuk menjadi pacarnya. TIDAK MUNGKIN."
"Iyap mungkin suatu hari nanti aku akan menjadi ayah dari anak – anaknya. Anak kami 3 sedang memakai pakaian Iron Man, Superman dan Hulk. "
"Aku tidak bisa membayangkannya, aku mau muntah."
"Mungkin suatu hari nanti."
"Tersra kau Ram tapi kau harus memotong rambut keritingmu itu. Aku kira kalau ada kutu masuk kesitu dia akan tersesat dan mati."
"Pilihan sulit, By the Way, , bagaimana dengan wanita fakultas kesenian kemarin. Yang bertemu waktu wisuda.. Yang cantik itu.. Hahahahahaha.. "
"Dia meneleponku 5 hari berturut semenjak pertemuan saat wisuda dan aku tidak mengangkat teleponnya lagi setelah itu sampai hari ini. Aku tetap belum bisa melupakan 'nya' Ram.. Aku masih berharap ingin bersama 'nya'."
"Al, aku berbicara hari ini sebagai sahabat dan teman yang menyayangimu bukan sebagai seorang Nick Fury (salah satu superhero dalam avenger yang diperankan Samuel L. Jackson) (WHAT?) mungkin sekarang sudah saatnya kamu melupakan Ly.."
"Ram.. Please jangan sebut namanya. Kamu mau membunuhku?"
"Okaay sebut saja 'Captain America'."
"Dia seorang wanita. Aku tidak gay."
"Maafkan aku, bagaimana kalau 'Princess Leia' (starwars)?
"Boleh juga. "
"Kamu sudah seharusnya melupakan Princess Leia. Ini sudah tahun ke 2 semenjak hubungan itu. Kamu sudah pantas mendapatkan pengganti dia. Kamu tidak boleh sakit seperti ini terus." Kata Rama , yang tidak ada pesawat lewat, tidak ada kentut, tiba – tiba menjadi dewasa.
"Tumben Ram , kau menasehatiku layaknya orang dewasa?"
"Aku tidak tahu, tubuhku terasa ringan." Jawabnya santai.
"Ini sudah yang ke 97 kalinya aku mendengar nasehat itu. Kamu tidak tahu rasanya Ram, kamu tidak tahu rasanya akhir dari hubungan ini "
"Yasudah, aku hanya bisa memberikan saran padamu Al. Ini sudah jam 7 malam, aku berniat membeli Kebab (hanya cerita fiktif apabila ada kesamaan maka ada unsur ketidaksengajaan) . Kamu mau ikut? Perut ini mau meledak rasanya. Aku sangat lapar." Jawabnya sambil melakukan adegan kepala di bawah dan kaki di atas sambil menempel pada tembok
"Raamm kali ini siapa yang kamu tiru?"
"Spiderman." jawabnya yang suaranya seperti menahan kentut yang sudah 78 tahun ditahan
"Tidak, aku makan happy tos ini saja. Aku merasa kenyang seharian."
"Baiklah kalau begitu aku akan pergi sekarang sebelum aku membunuh semua orang dirumah ini. Bye Al ! See yaaa." Jawabnya sambil melompat dari posisi 'spiderman' nya dan mengarah ke tangga.
"Byyyyee.. See yaaa Anak Gila." Kata Rama keluar dari kamar dan menuju tangga.
GUBRAAK !
"Apa itu Ram?"
"Tidak apa – apa. Hanya terpeleset tangga."
"Berhati – hatilah Ram, tangganya terbuar dari kayu mahal." Kataku.
"Okay."
5 Menit setelah kepergian Rama aku mulai merasakan kesepian, kerinduan dan kesendirian kemudian pintu tiba – tiba menutup sendiri (ini serius,tapi ini bukan novel horor). Kudengar suara mobil Rama yang dinyalakan dan menjauh bersama keheningan malam, aku harap kenangan ini dapat menjauh dari hidupku tapi aku tidak dapat merelakannya begitu saja. Andai kamu ada di sini 'Princess Leia' pasti hidupku akan terasa lebih berwarna. Airmataku mengalir begitu saja dan kesedihan ini perlahan hilang bersama kantukku. I Miss you, Princess Leia.
***
Vommeent yaaa !
YOU ARE READING
Forgetting Anastasya
Teen FictionHidupku tak berarti semenjak kepergianmu, Princess Leia ku. Aku tidak mau makan kecuali kalau aku lapar dan minum kecuali kalau aku haus. Aku tidak mau buang air besar kecuali jika aku kebelet, bahkan aku tidak mau bernafas kalau aku sedang buang ai...
Chapter One (Part 1)
Start from the beginning
