"Karin, gue bisa kok jaga diri gue baik baik."

"Ya udah deh kalau gitu, lo harus jaga diri ya jes"

"Pasti karin cantik" kata ku sambil.mencubit pipi karin.

Marcel pov

"Hahahahhahahaha, dasar wanita bodoh. Aku akan buat kau menjauh dari fariz. Dan berpisah untuk selama nya. Dengan kau tidak memberitaukan kehamilan mu dengan fariz itu peluang emas bagi gue jessi. Hahahhahahaa. Gue akan manfaatin keadaan ini untuk ngancurin hidup fariz. Hahhahahaa. Gue minta maaf ya kakak gue fariz alexander osana, adik mu ini akan merusak kebahagian lo. Seperti keluarga lo lakuin terhadap gue. Yang seenak nya ngebuang gue sama orang lain." Gumam marcel dalam hati.

"Sayang, aku anterin pulang ya.?" Sahut fariz.

"Engga usah repot. Aku jalan aja."

"Kok gitu banget ngomong nya? Ayolah aku mau anterin kamu pulang. Jangan tolak permintaan ku"

"Baik lah, tapi belikan aku martabak telor dulu."

"Oke, kita keliling cari martabak."

Akhir nya aku menerima ajakan fariz, ucapan karin entah mengapa masih terngiang di pikiran ku mengenai marcel. Apakah aku harus ikut dengan nya? Oh tuhan beri aku petunjuk mu, apa yang harus aku lakukan?"

"Fariz? Hmm aku ingin minta izin dari mu boleh?" Tanya ku

"Apa?" Jawab fariz singkat

"Hmmm apa aku boleh nanti malam jalan dengan marcel?"

Auuuuuwwwhhh... tiba tiba fariz menghentikan mobil nya.

"TIDAK, AKU TIDAK MENGIZINKAN" teriak fariz dalam mobil.

"Tapi, dia hanya mengajak ku nonton"

"Sekali tidak ya tidak."

"Ya udah kalau gitu, aku jadi gak nafsu beli martabak telor. Mendingan kita pulang."

"Ngapain gak jadi, tuh di samping kita ada jualan martabak telor, tunggu aku belikan dulu."

Setelah 1 jam aku menunggu fariz membelikan martabak telor, fariz masuk dengan wajah cemberut, seperti nya dia marah karena pertanyaan ku tadi.

"Nih, martabak nya makan lah." Ucap nya dingin.

"Nih udah," balik ku ketus.

"Lah kok, dikit banget cuma satu gigitan aja."

"Iya aku cuma pengen nyicipin dikit aja, ambil dah semua nya"

Aku melihat raut wajah fariz yang semakin jelek, dan bete karena ulah ku. Aku hanya tersenyum kecil pada nya.

Rumah jessi

Malam pun tiba, jam sudah menunjukkan pukul 07.00. Entah apa aku harus membatalkan janji ku dengan marcel.

"Aaah bodoh amat, toh cuma sekedar nonton aja. Yah anggap aja, aku membayar hutang budi ku pada marcel, karena dia telah menolong ku dan bayi ku pada saat aku pingsan."

Pada saat aku ingin mengirim pesan pada marcel, tiba tiba ibu memanggil ku. Dan marcel sudah ada di depan rumah.

"Sayang, cepetan marcel sudah menunggu."

"Iya bu,"

Aku keluar dari kamar menuju ruang tamu, dan bertemu dengan marcel. Betapa tampan nya dia memakai kaos berkerah berwarna merah dan bercelana jeans. Penampilan nya sangat santai.

"Selamat malam tuan putri, lo udah siap?"

"Yups."

"Tante, om saya pinjam jessi nya sebentar ya."

"Iya nak marcel jaga putri om ya"

"Baik om"

Akhir nya aku memutuskan untuk pergi bersama marcel. Tanpa bilang pada fariz. Aku takut dia akan bertambah marah.

Aku pun, di ajak nonton ke bioskop pada nya dan menonton film humoris yang membuat ku terasa ingin buang air kecil karena terus saja tertawa.

Selama 2 jam aku dan marcel di dalam ruangan biskop itu, aku berjalan menuju parkiran, dan entah mengapa aku merasa mengantuk, dan ingin tidur, mungkin karena pengaruh kehamilan ku.

"Marcel gue ngantuk sekali, apakah kita bisa pulang?"

"Tunggu jessi, gue ingin bicara sama lo?"

"Apa marcel?"

"Sebenar nya gue suka sama lo jes, malah gue sayang sama lo. Dan perasaan itu semakin dalam jes, gue tulus cinta sama lo."

Mendengar pernyataan marcel yang tak aku duga. Membuat diam beribu bahasa. Tak ada ucapan yang aku lontarkan pada nya. Aku hanya memandangi marcel, dan aku melihat ada tatapan serius di mata nya. Oh tuhan apa lagi ini. Kenapa hari hari ku buruk sekali."

"Sory cel, lo tau kan gue.."

"Hamil!! Ya gue tau, tapi gue mau nerima lo apa ada nya kok jes."

"Sory cel gue gak bisa"

"Apa karena fariz?"

"Gue cinta sama fariz, gue gak akan menghianati dia."

Ketika aku ingin meninggalkan marcel, tiba tiba dia menarik tangan ku. Dan mencium bibir ku dengan sangat lembut. Aku tersontak kaget, dan....

Plaaaakkkkkkk.. satu tamparan mendarat di pipi marcel.

"Brengsek lo cel"

"Jessi semua itu gue lakuin karena gue cinta sama lo jes,."

"Gue benci sama lo, gue mau pulang sendiri."

Rumah fariz(fariz pov)

Drrrtt,,,drrttt....
From: nomer baru

"Apa ini? Ada nomer baru di WA ku, dia mengirim kan aku apa sih. Buka aja deh." Gumam fariz.

Mata ku melotot ketika melihat gambar yang baru saja di kirim oleh nomer baru tersebut. Hati ku sangat hancur. Ternyata dia membohongi ku. Fuck......

Marcel pov

Aku sangat bahagia bisa mencium bibir kenyal jessi. Jessi tidak lama lagi kamu akan menjadi milik ku, walaupun kamu sedang mengandung, tapi aku siap menjadi ayah dari bayi mu.

"BOS"

"Apa kau berhasil menangkap gambar nya?"

"Iya ini dia, sangat pas bos"

"Ini uang untuk mu. Sekarang pergi lah."

Hahahhahahaa, jessi hubungan mu dengan fariz hancur. Kalian itu tidak akan pernah bersama.

Aku mengirim gambar ke WA fariz.yang baru saja aku suruh anak buah ku untuk mengambil nya. Dan aku langsung kirim saja ke fariz. Berhubung dia tidak tau nomer ku, hhahhahahahah. Dasar bodoh kau riz."

Seru gak cerita nya???
Maaf ya kalau agak ngebosenin.

Minta coment sama vote nya terus ya. =)

Thanx. =)

Love You Fariz (TELAH TERBIT)Where stories live. Discover now