7

2K 197 78
                                    

"Nabilah, ih makasar keren banget Bil!"

"...."

"Terus yang nyambut banyak juga. Hiih Gaby seneng banget!!!"

"...."

"Terus makanannya enak-enak Bil. Coba kamu di sini."

"...."

"Gaby sekamar sama Beby lho Bil." ucap Gaby yang sukses membuat hati Nabilah mencelos.

Nabilah sudah melihat kebersamaan antara Beby dan Gaby. Nabilah sudah melihat video yang di share oleh di Twitter Beby. Nabilah yang mood-nya memang benar-benar jelek merasa geram pada Gaby yang sedari tadi tiada henti-hentinya menceritakan kejadian yang terjadi di Makassar sedangkan emosi Nabilah sudah mulai meletup-letup karena Gaby terus-terusan membicarakan kebersamaannya dengan Beby tanpa menyadari bahwa hati Nabilah saat ini seperti sedang di cabik-cabik.

"Terus-ter-"

"STOP! GUE GAK BUTUH CERITA MACAM ITU. LO TELFON GUE CUMA BUAT CERITAIN KEBERSAMAAN LO SAMA BEBY SEDANGKAN GUE DI SINI LAGI BANYAK MASALAH, HAH?" bentak Nabilah yang benar-benar sudah tidak bisa membendung emosinya.

Gaby yang berada di beda pulau menatap ponselnya bingung. Masih tersambung. Gaby kembali mendekatkan ponselnya ke telinga. Hanya terdengar deru nafas Nabilah serta hembusan-hembusan nafas kasar Nabilah.

"B-Bil? K-kamu kenapa?" tanya Gaby pelan.

"LO TANYA GUE KENAPA? MIKIR GAB PAKE OTAK BUKAN PAKE DENGKUL. LO NYAKITIN GUE. GUE TELFON LO BUAT CERITA MASALAH YANG GUE ALAMIN HARI INI BUKAN DENGER CERITA LO YANG GAK PENTING ITU." bentak Nabilah. "GAK USAH HUBUNGIN GUE."

Tut...tut...tut.

Gaby menatap kembali ponselnya dengan kening berkerut. Tidak biasanya Nabilah sekasar ini padanya. Tidak biasanya Nabilah meneriakinya seperti ini. Tidak biasanya Nabilah menggunakan lo-gue. Dan tidak biasanya Nabilah...mengkakhiri panggilan begitu saja.

Tanpa sadar, bahu Gaby bergetar. Ia menangis. Entah kenapa hatinya terasa sangat sakit karena di bentak oleh seseorang yang sangat ia sayangi. Gaby rindu pada Nabilah dan beginilah cara Nabilah membalas rasa rindunya.

"Nabilah jahat." gumam Gaby pelan masih dengan bahu bergetar.

Beby yang baru selesai mandi langsung mendekat ke arah Gaby. Beby merendahkan tubuhnya dan langsung kaget saat melihat Gaby menangis. "Yam? Lo kenapa?"

"Beby...." lirih Gaby. Gaby langsung menghambur ke pelukan Beby. Sedangkan Beby hanya diam saja. "Nabilah Beb. Nabilah."

Beby mengusap pelan bahu Gaby. "Iya, Nabilah kenapa? Coba sini cerita ke Beby." ucap Beby membantu Gaby untuk duduk bersila di atas kasur.

Nabilah melempar asal bingkai foto yang terpampang jelas foto dirinya dengan Gaby. Ia membuang mainan bajaj yang beberapa waktu lalu Gaby berikan padanya. Nabilah benar-benar terbawa emosi sekarang. Belum lagi di tambah dengan kedekatan Beby dan Gaby. Nabilah merasa cemburu serta marah besar pada Gaby yang sama sekali tidak pernah menghargai perasaan Nabilah.

"Gue nggak pernah Gab deket sama cewek lain. Gue gak pernah share foto bareng cewek lain. Gue gak pernah deket sama cowok yang sekarang lagi ada project sama gue. Tapi kenapa lo lakuin ini Gab ke gue? Kenapa lo dengan mudahnya hancurin hati gue Gab?" racau Nabilah sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.

Keadaan kamar Nabilah sangat kacau. Dengan semua brang tergeletak asal di lantai akibat Nabilah lempar melampiaskan emosinya. Bantal serta selimut yang sudah tidak ada di atas kasur lagi. Dan begitu juga dengan keadaan Nabilah yang tidak kalah acak-acakan dengan keadaan kamarnya. Rambut acak-acakan. Mata memerah.

So, I Love You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang