Semua orang pernah berkata akan ada pelangi setelah hujan, tapi bagi kamusku, takkan ada kebahagiaan setelah air mata-Hyuuga Hinata
---
Sasuke bahkan tak mempedulikan istrinya yang dinikahinya 6 bulan silam itu. Menurutnya, untuk apa memikirkan wani...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku tahu bahwa Sasuke sangat menyukai Sakura. Aku juga tahu bahwa Sakura juga sangat menyukai Sasuke. Demi Tuhan, aku tak pernah bermaksud merebut Sasuke dari Sakura. Tentu, aku sangat sangat mencintai Sasuke. Sangat sakit bila melihat Sasuke bersama Sakura. Tapi jauh lebih sakit melihat Sasuke terpaksa bersamaku. Aku berjanji setelah ini tidak akan ada pengejaran. Setelah ini aku akan pergi. Ini adalah hari, menit dan detik terakhir aku bersamanya. Kumohon Tuhan, aku titip dia
●●●
CKLEK
"B-bagaimana keadaannya, Sai?"
Sai menghela nafas kemudian melepas masker dan sarung tangannya. Dia menatap sendu kearah pria berambut raven itu
"Bukankah ini yang kau inginkan?" Tanya Sai
Sasuke mengeraskan rahangnya. Pertanyaan Sai sungguh memojokkan dirinya.
"S-sai!" Geram Sasuke
"Harus kukatakan, kondisinya sangat parah. Benturan keras dikepalanya membuat peluang kesadarannya hanya 30%. Kau tahu, aku tak bisa berbuat banyak. Yang hanya bisa kita lakukan hanyalah berdoa dan menunggu keajaiban"
Sasuke terbelalak kemudian menunduk. Jemarinya bergetar bahkan dadanya sangat sesak. Seperti ada yang hilang
"Jangan menyesal sekarang. Semua ini murni kesalahanmu" Ucap Sai kemudian pergi meninggalkan Sasuke yang diam mematung
Sasuke berjalan menuju pintu UGD. Wajahnya mendekat kearah kaca pintu itu. Mata kelamnya tak berpaling dari perempuan yang tertidur pulas dengan perban dikepalanya dan beberapa ruam dan lecet di sekujur tubuhnya
"G-gomen, Hime" Bisik Sasuke
TAP TAP TAP TAP
Sasuke berbalik saat menyadari bahwa ada orang yang mendekat kearahnya. Matanya menatap sendu kearah ubin saat mengetahui bahwa Neji kini berada didepannya
"G-gomen, Neji" Ucap Sasuke
Neji hanya diam. Ekspresinya tak menunjukkan emosi dan tak menunjukkan senang. Dia hanya diam seolah tak terjadi apa-apa.
"Hinata pasti akan sedih jika aku menghabisimu. Aku bersusah payah mengontrol emosiku. Aku memberi kepercayaanku padamu tapi kau sia-siakan"
Neji berjalan menuju kaca pintu UGD. Mata yang sama dengan milik Hinata itu mulai berair. Bahunya bergetar. Neji mengigit bibir bawahnya menahan isak tangisnya
"Dia sangat mencintaimu, Sasuke. Sangat"
Sasuke terdiam sambil menatap ubin. Air matanya jatuh membasahi sepatu pantofelnya. Ah, sungguh keajaiban. Ternyata seorang Uchiha Sasuke dapat mengeluarkan air mata
