impresi

474 31 0
                                    

Dan ternyata, tawa dalam kisah kita hanya pulas impresionis kuas patah pada kanvas yang retak.

Sekejap; namun impresi yang mati membusuk dengan cara yang hanya dapat sang pemilik hati yang patah untuk mengetahui.

(Kau pelukis yang menenggelamkan kanvas pada arus

Aku kuas yang patah di tepi tebing, tak ternarasi)

Aku, Kamu, dan Selaksa KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang