Bagian 2

3K 143 0
                                    

"Jam berapa ini? Untung gue udah bangun" sambil mengantuk sri membuka pintu
"Hehe jam 3 dinihariiiii, cepet lo jgn tidur lagi cuci muka gosok gigi biar ga bau" sambil mendorong sri menuju kamar mandi, lalu aku menyiapkan barang barang dan dikemas hingga rapi
"Kita mau kemana der?" Teriak sri terdengar sangat keras di dalam kamar mandi
"Kita ke tasikkkkk" jawab ku sambil tersenyum lebar

***

"Nih baca ..!!" Aku menyodorkan hp ku dan menunjukan apa alasan aku untu pergi ke Tasik
"Hah lo gila yah? Terus lo percaya gitu? Kalau ini bukan Yusuf gimana?" Ekspresi wajah yang menyeramkan mulai membentuk di wajah sri
"Gue udah cari di google ponpes itu emang punya Yusuf ko sri" jawab ku sambil tersenyum.
Sri menarik nafas dan membuang nya secara perlahan, seakan dia menahan pertanyaan yang ingin sri lontarkan kepada ku "kita beli makanan disini aja yah supaya ga puter balik" ajak ku kepada sri

***

Sesampai nya di Tasik aku langsung mencari alamat yang dikirim oleh Yusuf dan Alhamdulillah ... kesasar!!!!
"Der, lo gimana sih? Ini kemana?!!" Sri mulai panik
"Hmm gatau sriiii... aduh mati kita sriiiiii" jawab ku sambil merengek

'Hallo, walaikumsalam, iya kaya nya kita nyasar, oh .. hmm... iyaaa.. terus..... oke oke"

"Siapa sri? Yusuf??" Tanya ku langsung
"Gatau! Kata yang di telfon lurusssss aja, ada belokan lurusssss, terus ada tanjakan gituu lurus aja" jelas sri kepadaku "lah gimana ga nyasar lu? tiap ada belokan belokkk terus"

"Sri parkirin dimana ni mobil?" Karena sangat luas sekali pesantrenan ini banyak nya satri yang berkeliaran di sana sini sampai aku tak tahu dimana tempat parkir "sono noh sebelah mesjid kali"

Aku dan sri kebingungan harus menuju kemana? Bagaimana bertemu Yusuf yang mengundangku
"Dera Fasion ya?" Seorang wanita berjubah menghampiri ku, "iya.. hmm kita mau ke Yusuf" jawab ku dengan tegas "ustad yusuf maksudnya mba" sambil mencubit pinggang ku

Aku di bawa kesuatu tempat, yang mungkin itu adalah istana Yusuf, subhanallah .. Rumah yang sangat megah dan elegan namun sederhana, berbau timur tengah, yang sekarang aku lihat didepan mata ku
Disana terlihat seorang Ibu Bapa dan Adik kecil

"Umi... dera sudah datang.." wanita berjubah itu memperkenal kan aku dan sri kepada umi..
"Mari masukk... " ajak umi dengan lembut

"Terima kasih sudah bisa datang, istirahat dulu saja ya mba Dera"
Umi menyapa dengan sangat lembut, kita asik bercerita tentang kebrangkatan ku menuju Tasikmalaya, ternyata kosong adalah Yusuf yang menghubingi ku langsung.. yusuf tau DeraFasion dari keponakan perempuan nya yang suka stalking media sosial ku, dan gak di sangka keponakan nya Aisyah sudah pernah membeli baju muslim karya ku lewat oneline

"Ini desain baju nya tapi pengen aga sedikit di rombak mbak der" jelas umi. Saya langsung melihat desain baju tersebut dan memperhatikan setiap garis nya
Umi menjelaskan baju yang di ingin kan untuk para santri nya yang akan dibuat 100 biji .. Alhamdulillah ini rezeki
Sri sangat suka dengan desain yang di berika oleh umi..
"Alhamdulillah umi makasih sekali mi sekali mesen langsung 100 baju" jelas kuu

"Assalamualaikum"....
Yusuf...
"Wah ada tamu, maaf baru pulang" jelas yusuf langsung menghampiri dan ikut nimbrung
Yusuf terlihat lelah, tapi yusuf berusaha menghargai kedatangan ku

"Karena sudah larut malam kalian bisa menginap di sini kebetulan ada kamar santri yang kosong" tawaran umi yang sangat menyenangkan dan Aisyah mengantarkan ku menuju kamar santri

***
Terdengar suara Adzan subuh yang sangat merdu membangun kan ku, aku bergegas menuju mesjid dan menjalankan solat subuh bersama para santri.
"Tadi yang adzan siapa ya enak banget?" Tanya ku kepada salah satu santri "hm itu tadi ust.yusuf"
Subhanallah....
Gamau pulang kalau kaya gini cara nya

"Der, kaya nya waktu 2 bulan cukup untuk bikin baju" aku juga bingung apakah 2 bulan cukup karena stok di galery kamu sudah hampir habis dan membeli bahan bahan nya sangat dadakan semoga bahan nya ada

"Mi, saya pamit dulu makasih untuk semua nya ya mi" aku berpamitan kepada umi dan abi
"Iya mbak sukses untuk butik nya ya" pesan abi
"Hati hati dijalan Yusuf hanya menitip salam, dia sudah berangkat ke Malaysia tadi setelah solat subuh" jelas umi

Aku tersenyum semangat mendapat salam dari Yusuf..

***

.... "Aska....? Ko bisa masuk?" Tiba tiba saja aska berada di dalam apartemen ku
Aska memandangku dengan muka yang polos, dia menghampiri ku dan menatap mataku lebih dekat.
"Kamu dari mana?" Tanya aska dengan halus
Aku menjauh munduh dari Aska karena aku takut terjadi sesuatu
"Kaa.. kamu mending pulang aja deh, aku cape mau istirahat"
Aska mendekatiku kembali dan mulai menyentuh tangan ku, memegang tangan ku erat se erat erat nya..
"Dera, kasih aku kesempatan untuk kenal lebih dengan kamu" entah apa yang harus aku katakan, aku melepaskan genggaman Aska

"Aska.. aku emang belum bisa nerima kamu, tapi kalau kamu bisa nerima aku sebagai teman kamu. Insya allah aku ga menghindar" jelasku
Aska tersenyum dan dia menarik ku menuju meja makan
Mengejutkan Aska menyiapkan makan malam yang sangat romantis, bunga yang indah diberikan lembut oleh aska kepadaku..

"Malam ini saja! Makan malam pertemanan kita" ...


Alhamdulillah
Dukung terus agar aku tetap bisa berkarya
Votepleaseee

Meng-Halal KanWhere stories live. Discover now