Bag 7

12.7K 450 4
                                    

Hari ini tanggal 24 desember, mas Rifqi dan keluarga besar nya tiba di Bogor. Aku di undang di suatu restaurant oleh mas Rifqi untuk di ajak bertemu dengan keluarga besar nya.

"Kamu dimana? Aku udah di tempat nih. Mau aku jemput?" Dia mengirim pesan kepada ku

"Ini bentar lagi nyampe. Tunggu ya"

Sesampai nya disana, mas Rifqi telah menunggu ku di depan pintu masuk, lalu mengajak ku ke tempat meja makan yang besar dan panjang yang telah di pesan oleh keluarga besar mas Rifqi.

Mama nya mas Rifqi mengajak ku bergabung,

"Hai. Azki ya? Ayo sini duduk kita makan"

"Oh iya iya tante makasih hehe"

Aku cium tangan dan bersalaman dengan semua orang yang ada disana. Keluarga nya ramah, baik, sopan, dan terpandang sekali!

Cukup banyak aku berbicara membicara kan apapun dengan semua anggota keluarga nya, aku sudah mulai akrab dengan mereka.

Ternyata mas Rifqi adalah anak ke 3 dari 5 bersaudara. Mas Rifqi mempunya 2 kakak kandung, laki-laki dan perempuan. Kakak pertama yaitu Mas Arjuna, seorang Pilot di sebuah maskapai. Kakak kedua nya, Mbak Lorexa, seorang Dokter muda lulusan fakultas kedokteran UGM. Mas Rifqi juga mempunya 2 adik. Adik yang pertama yaitu Mas Satryo kelas 3 SMA. Adik yang kedua, Darlene, perempuan kelas 3 SMP yang masih seumuran dengan ku.

Tiba-tiba tante Gendis melontarkan sesuatu dari mulutnya,

"Rifqi baru kali ini nih ngenalin cewe ke mama dan keluarga besar setelah 21 tahun hidup, sekali nya bawa dapet nya yang cantik dan muda lagi"

Lalu mbak Lorexa ikut berbicara,

"Udah tuh rif, tungguin sampe azki selesai sekolah. 5 tahun lagi kan kamu 26 tahun, nanti pangkat nya iptu. Nanti 5 tahun lagi azki 20 tahun, dia kuliah nanti. Pas!"

"Hee apa sih mbak masih jauh... tunangan mah 3 tahun lagi juga bisa. 5 tahun lagi mah bukan tunangan, tapi udah pedang pora" ucap mas Rifqi

Aku kaget tetapi hanya bisa diam karena aku tidak bisa melakukan apa-apa. Yep, setelah acara makan itu selesai, aku ikut mengobrol dengan semua orang yang ada disana. Aku di ajak untuk pulang bareng dan di antarkan sampe rumah oleh semua keluarga besar mas Rifqi, tetapi mereka tidak sempat mampir ke rumah karena sudah sore dan takut terjebak tutup jalur arah puncak.

Besoknya, aku dijemput mas Rifqi di depan rumah, dia mengajak ku untuk keliling Bogor,

"Kita cari tempat makan lagi yuk kaya kemaren" dia mengajakku sambil merayu.

"Ayo deh, mas mau makan apa?"

"Apa aja deh yang enak"

Selama perjalanan kita terjebak macet, karena emang semua orang sedang libur panjang. Padahal 2 minggu doang. Di dalam mobil, aku melihat album foto yang lumayan besar.
Cover album itu bertuliskan nama-nama saudara kandung mas Rifqi

1. Arjuna Kahfi Althaf Nagarabhakti (Juna)
2. Lorexa Jovanka Carrissa Henzie (Vanka)
3. Rifqi Mahatvavirya Brigit Aharon (Rifqi)
4. Satryo Abinaya Alexi Reynand (Satryo)
5. Darlene Davira Isaldina Laquitta (Alene)

Namanya panjang-panjang semua. Awalnya, aku hanya tau jika nama mas Rifqi hanya Rifqi Aharon. Di dalam perjalanan, Mas Rifqi bercerita tentang Mas Satryo (adik nya) yang bingung ingin daftar akpol, aau, kuliah kedokteran atau sekolah pilot. Dia pun bercerita kepada ku tentang Alene yang curhat kepada nya setelah bertemu denganku,

"Alene cerita sama aku, katanya dia pengen kayak kamu." Ucap nya sambil menatap jalanan yang masih macet

"Kayak aku?"

Bhayangkara KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang