Chapter - 3

15.5K 1.2K 32
                                    

Media: Arzillo Dirgantara

Seseorang sudah meluangkan banyak waktunya untukmu. Akan sangat kasihan sekali kalau kau hanya mengajaknya bermain-main dengan rasa kecewa.

•Penagenic
****

Aku berusaha mati-matian menahan airmataku agar tidak menetes. Aku ingin membuktikan bahwa aku tidak selemah itu. Dan mengetikan balasan kepada Zillo.

'Ya tidak masalah. Aku sendiri sedikit tidak enak badan'

Aku tidak mengharapkan bahwa Zillo akan membalas pesan yang ku kirim kepadanya.

Aku duduk disisi ranjang. Dan menerawang ke masa sebelum aku mengenal Zillo. Sebelum aku mengenalnya aku adalah tipikal gadis yang mudah sekali tertawa bahkan untuk hal kecil.

Tapi sejak aku mengenalnya, aku sedikit demi sedikit menjadi gadis yang pemalu. Dan yang pasti aku juga gampang sekali menangis jika menyangkut tentangnya.

Aku ingin sekali kembali ke masa dimana aku belum mengenal Zillo.

Dan entah mengapa saat membaca pesan Zillo yang memberitahukan bahwa dia sedang ada urusan penting, aku berfikir bahwa Urusan Penting  yang dia maksud adalah bertemu dengan sang mantan kekasih.

Ah sudahlah, biarkan mereka melepas rindu. Yang harus kulakukan saat ini adalah berganti pakaian, dan setelah itu makan. Setelah berganti pakaian, aku turun menuju ke meja makan.

Saat sampai dimeja makan, Ibu menatapku dengan tatapan bingung. "Kenapa kau masih disini Cia? Bukankah kau ada janji dengan Zillo? Dan kenapa kau masih memakai pakaian tidurmu?" Tanya Ibu.

"Zillo sedang ada urusan penting yang harus diselesaikan malam ini. Jadi dia tidak bisa pergi" Jawabku. Ibu mengkerutkan dahinya, seperti curiga, tapi setelah itu Ibu hanya menghelakan nafas. Dan menyuruhku untuk makan.

Aku makan hanya berdua dengan Ibu, Ayah masih bekerja. Dan kata Ibu juga, Ayah akan pulang sedikit lebih malam dari biasanya. Aku hanya mengangguk dan bersegera menghabiskan makanku.

Setelah acara makan malam selesai, aku bergegas kembali ke kamar dan meminum obatku. Sungguh ini adalah hal yang memuakan untukku. Aku harus selalu meminum obat sialan itu setiap harinya.

Setelah meminumnya aku mengantuk, mungkin efek dari obat itu. Dan itu cukup membantuku untuk tidak bergalau ria meratapi nasibku. Hahaha...

*****

Hari ini aku bergegas untuk berangkat kesekolah. Setelah sarapan, aku berpamitan kepada Ibu, dan berangkat kesekolah dengan Ayah. Karna arah sekolah dan tempat Ayah bekerja memang searah. Dan jika tidak buru-buru Ayah bisa mengantarku kesekolah.

Setelah berpamitan dengan Ayah. Aku memasuki gerbang sekolah dengan senyum yang menghias di bibirku.

"KEKE..." Teriak seseorang dari arah belakang. Aku menoleh kebelakang, meskipun aku tau siapa yang memanggilku. Karena hanya ada satu orang yang memanggilku dengan panggilan 'Keke' disaat yang lain memanggilku Cia.

Dia adalah Keila Alana. Aku biasanya 'Lala' dia adalah orang yang paling mengerti perjalanan cintaku dengan Zillo. Karna kita bersahabat sejak duduk dibangku kelas 7.

Sebenarnya Keila yang biasanya dipanggil 'Keke' dan saat aku bertanya kepadanya kenapa dia memanggilku Keke? Dia hanya bilang

"Soalnya nama kita itu 11/12 lah, nama loe kan Keiza Aliskia, nama gue Keila Alana. Dan gue suka kalo manggil loe keke. Berasa manis-manisnya gitu wkwk, kayak lagi manggil diri gue sendiri. Tapi loe malah manggil gue Lala. Kan gak asik" yaa begitulah jawabannya. Aneh memang.

"Ada apa?" Tanyaku, saat dia sudah berada tidak jauh dariku.

"Bakalan ada murid baru. Kakak Kelas." Jawabnya dengan cepat. Aku menangkap sedikit nada panik dari suaranya. Keningku berkerut menatapnya dengan bingung.

"Memangnya kenapa?"

"Loe tau gak siapa murid barunya?" keningku semakin berkerut mendengar pertanyaannya. Dan mengedikan bahu, sebagai tanda bahwa aku tidak tau.

"Caroline Anatasya." Kenapa harus dia Ya Tuhan. "Dan loe tau gak semalem pas gue nonton sama Rizky, gue ngelihat Kak Zillo sama Cara juga lagi nonton disana" Hancur untuk kesekian kalinya.

*******

Makasih banget buat yang udah baca cerita ini.

Vote sama Comment nya ditunggu yaa. Love you ❤

HURT (The Last Day Of Dating)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora