Part 2

36.8K 2.4K 16
                                    


Cerita ini hanya fiktif belaka.

Jika ada kesamaan nama tokoh,

tempat kejadian ataupun cerita,

itu adalah kebetulan semata dan

tidak ada unsur kesengajaan

**************************

Ya Tuhan. "desis ali

Prilly melihat kearah ali takut, dia sadar pasti kali ini dia melakukan kesalahan lagi. sudah berapa kali sehari ini ali memarahinya karena terus melakukan kesalaha. Walau sudah seminggu prilly bekerja mejadi sekertarisnya, menurut ali selalu ada yang salah dalam pekerjaan yang prilly lakukan.

Harus dengan cara apa lagi sih saya memberitahukan dan mengajari kamu. "ucap ali kesal

Kamu ini bodoh atau bagaimana sih, saya capek nih ngajarin kamu terus. Kerjaan saya bukan Cuma untuk mengajari kamu saja, kamu tau? "ucap ali kesal

Saya memang bodoh pak, tapi menurut saya ini udah benar kok. Jangan – jangan bapak yang salah, saya yakin banget semuanya sudah saya kerjakan dengan baik. "kekeh prilly

Udah salah ngeyel lagi kamu, sana kembali kerja. Saya mau sejam lagi laporan ini sudah ada dimeja saya sengan format yang benar, tidak ada kesalahan sedikit pun. Kamu paham? "Tanya ali, prilly hanya mengangguk

Prillypun kembali menuju meja kerjanya dan mengulang kembali laporan yang sedari tadi dikatakan ali salah, sampai sekarangpun prilly masih bingung harus memeperbaiki seperti apa lagi. menurutnya semua yang dilakukan sudah dengan porsi yang benar, tak ada yang salah. Tapi yang dia bingung kenapa ali selalu bilang salah salah dan salah.

****************

Ali mendapati wijaya kakeknya tengah bersantai diruang tengah sambil membaca majalah

Bagaimana li, sudah seminggu prilly bekerja menjadi sekertarismu. Dia pasti bekerja dengan sangat baik kan? "ucap wijaya dengan senyum

Baik apanya kek, seminggu dia kerja dan semua kerjaan yang dia lakukan semuanya berantakan. Apa kakek tidak bisa menggantikannya dengan sekertaris yang baru? Kalau dia jadi sekertaris ali terus, bisa – bisa ali stress tiap hari harus mengajarinya terus. Emang ali ini kerjaannya Cuma buat ngajari dia. "ucap ali kesal

Prilly Cuma butuh adaptatasi li, kalau masalah kerjaannya agak kurang beres ya wajar aja lah. Kan baru seminggu kerja, masih banyak yang harus dia pelajari. Tapi kakek yakin prilly pasti bisa bekerja lebih baik lagi. kamu sabar – sabar ya li ngajari dia."ucap wijaya sembari tersenyum dan berlalu dari hadapan ali

Apa sih yang dimau kakek sampai sebegininya belain itu cewek, kerjaan gak ada yang benar. Bikin susah aja, huh. "ucap ali kesal, dan langsung pergi menuju kamarnya

*****************

Prilly yang baru selesai mandi langsung menuju meja makan, rasanya lelah sekali mengingat hari ini pekerjaan tiadak henti dilakukannya meski pekerjaan yang sama yang terus disuruh mengulang oleh ali

Gimana pril, kerjanya kerasanya gak disana? Pasti cucunya baik ya? kakeknya aja baik apa lagi cucunya ya? "ucap mama

Prilly menghela nafas kasar, sambil menyendokkan nasi dan lauk pauk kepiringnya

Cucunya sama kakek wijaya itu sungguh berbeda mah, cucunya sombong, kejam. Prilly kesal sama dia, mama bayangkan ya dari tadi prilly gak habis – habisnya diomeli sama dia karena kerjaan prilly yang menurut dia gak benar, padahal prilly yakin banget tuh semua pekerjaan prilly sudah sempurna. Cuma dasarnya aja tuh orang mau buat prilly kesal. "ucap prilly kesal

Pernikahan SyaratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang