I love you because I believe 8

Mulai dari awal
                                    

"Kemarin nayla menelpon mama dan mengatakan kalau kau mempunyai seorang kekasih di jakarta, benarkah?"

Nayla dan mulut besarnya. Ingatkan aku untuk memukul kepalanya ketika aku kembali ke jakarta.

"Emm... Yeah... seperti itulah." Ucap ku gugup. Jujur saja aku belum berani membicarakan Ali pada mama. Ini masih terlalu cepat.

"Siapa laki-laki beruntung itu?" tanya mama memajukan badannya, tampak antusias

"Yeah... dia tampan, tinggi, manly, hidungnya mancung, dan matanya indah."

"Matanya indah?" tanya mama memastikan

Aku mengangguk. "Yeah. Matanya indah. Kalau di tanya bagian mana yang aku suka darinya adalah matanya."Begitupun dia,dia sgt menyukai mataku

Mama tersenyum lembut. "Matamu juga indah sayang."Mata itu milik seorang gadis yg sangat baik hati dan belum saatnya kamu tau sayang,ucapnya dalam hati

"Aku terkejut. Benarkah? Mengapa aku tidak tahu? Aku harus berkaca setelah ini dan melihat apakah benar mataku indah atau tidak".

"Siapa laki-laki itu?" tanya mama kembali.

"Emmm.... Namanya...."

Aku terselamatkan oleh bunyi bel rumah. Tuhan, terima kasih karena kau menyelamatkan ku kali ini.

Mama segera beranjak dari dapur dan membuka pintu. Siapa pun yang bertamu aku sangat berhutang budi padamu.

"Prilly!" seru om andi ketika ia melihatku di dapur.

"Om andi!" seru ku tak kalah gembira. Aku langsung berlari dan memeluk tubuh besar om andi.

"Keponakanku yang nakal. Apa kabarmu? Kapan kau datang?" tanya nya setelah menguap kepalaku.

"Aku baik. Aku baru tiba tadi siang, dan tolong jangan panggil aku keponakan yang nakal, itu tidak enak di dengar."

"Oke, bagaimana kalau keponakanku yang bandel?" ujarnya seraya tersenyum menggoda. Aku hanya memutar mataku. Apa bedanya nakal dan bandel?

"Untuk apa om datang kemari?" tanyaku setelah kami duduk di kursi di dapur. Tak lama kemudian mama datang dan duduk di antara aku dan om andi.

"Well, seperti biasa, menagih makan siang." Kemudian ia tertawa lebar.

"om mu ini selalu kemari setiap hari, hanya untuk menumpang makan." tambah mama seraya melirik tajam om andi.

"Jangan salahkan aku bila masakan mama mu ini begitu enak."

"Itu hanya alasanmu agar bisa menumpang makan lagi kan andi?"

Om andi menaikkan bahunya. "Dan ku harap itu berhasil." Kemudian kami tertawa bersama. Sudah lama aku tidak merasakan kehangatan dari keluarga ku sendiri. Ini membuktikan tanpa kehadiran papa, aku masih bisa bahagia. Aku masih terasa sempurna.

*****

"Mama, kau belum tidur?" tanyaku ketika aku menemukan mama sedang duduk di meja makan memunggungiku. Mama langsung menghapus air matanya. Sepertinya mama habis menagis.

"Mama, kau baik-baik saja?" tanyaku khawatir

"Mama baik-baik saja sayang. Mengapa kau belum tidur? Ini sudah malam dan kau pasti sangat kelelahan."

"Aku ingin tidur bersama mama." Ujarku pelan. Yeah, aku merindukan tidur bersama mama. Bilang aku manja dan aku tidak perduli

"Baiklah bayi besar maa. Mari kita tidur." Mama kemudian beranjak dari kursi. Sambil memeluk bahuku, kami memasuki kamar.

Kemudian aku masuk ke dalam selimut di susul oleh mama. Kemudian mama mematikkan lampu dan kamar menjadi gelap. Aku langsung memeluk pinggang mama dan meletakkan kepalaku senyaman mungkin. Ini seperti Ali yang sedang memelukku ketika kami ingin tidur.

"Prilly?"

"Hmmm?" aku mendongakan kepalaku agar bisa melihat wajah mama

"Siapa pun pria itu. Mama hanya minta satu hal." Aku hanya diam. Menunggu mama melanjutkan kata-katanya. "Jadilah wanita yang terhormat. Jangan kau seperti mama."

"Bagiku mama adalah wanita yang terhormat."

Mama tersenyum lembut, kemudian ia mengusap kepalaku dengan lembut. "Mama pernah melakukan kesalahan sewaktu dulu. Mama harap kesalahan itu tidak terjadi kepadamu." Kemudian mama mengetatkan pelukannya. "Kau adalah anugrah terindah yang pernah hadir dalam hidup mama. Mama sangat mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu mama.".

"Ma namanya ali,dia sudah mapan dan katanya akan melamarku didepan mama,,,,awalnya dia mau ikut tapi aku melarangnya aku belum berani sebelum mama mengiyakannya..."

"Kamu ini lucuh sayang,mana mungkin mama ngelarang kalian,,,ingat sayang kebahagiaanmu adalah kebahagiaan mama juga,"

",,mama aku senang sekali" kemudian kupelut erat lagi tubuh mamaku.

Kemudian suasana hening menyelimuti kamar, membuat mataku semakin lama semakin berat, tak berapa lama kemudian aku tertidur.

Pagi-pagi sekali handponeku berbunyi.

"Ali sayangQ calling......!!!"

Betapa bahagianya aku pagi-pagi dapat sarapan telfon dari orang yang paling aku sayang,tanpa menunggu lama aku segera segera nengankat telfon dari ali.

"ia sayang,kamu kenapa???kangen ya????."
.jawabku dgn nada tertawa.

"Kamu jangan tertawa donk sayang aku merindukanmu cepatlah pulang,,,,"

"sabar sayang besok aku balik" jawabku lagi...!!!!!

"Oke sayang aku sudah tak sabar ingin melihat wajahmu,memelukmu,dan menatap mata indahmu,aku sayang kamu prillyku. "

"Aku juga sayanv sama kamu sayang,umwahhhh"kiss jauh yg ku berikan buat ali.
*********
Setelah menelfon prilly,tiba2 saja ponselku kembali berdering,dengan nomor yang tidak aku kenal dengan cepat aku mengankatnya bisa saja ini dari prilly,pasti prilly masih kangen sama aku.

"Hallo,kamu masih kangen ya sayang???"

"Maaf pak benar ini dengan bapak aliando syarief," aku tiba-tiba berhenti tertawa karena ternyata bukan prilly yang menelfonku.

"Ia dengan saya sendiri,maaf kalau boleh tau ini dengan siapa ya???"tanyaku penasaran,ini tidaka mungkin rekan bisnisku,karena pasti mereka akan menelfon ke sekretarisku.

"Kami dari pihak rumah sakit pak,bisa kah bapak datang kerumah sakit bakti husada sebentar siang,,,ada sesuatu yang ingin kami sampaikan.bapak bisa mencari dokter digo"

"Baik pak saya akan kerumah sakit secepatnya,",ada apa ini siapa yang sakit,,,????ucapku penasaran..!!!!

Jeng.....jengg.....ditunggu vote dan komennya.......!!!!!!

 I love you because I believeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang