Locked

4 | Midnight Date 2

"Tidak"

"Atau .. Mantan-mantanmu?" Kata Cassandra dengan pelan.

aku terkekeh mendengar omongannya.

"Kau tau, sebenarnya aku orang yang egois. Aku tidak ingin berbagi -barang atau apapun itu- yang sangat kusukai dengan orang lain. Meskipun orang itu temanku sendiri atau mungkin pacarku sendiri"

"Lalu kenapa kau memperbolehkan aku mengetahui rumahmu ini?"

"Ehm .. Tidak tau. Mungkin rasa egois hanya akan membuatku kesepian."

"Dan sekarang kau ingin berubah dan mengajak teman-temanmu kesini?"

"Tidak"

"Kenapa? Menurutku tempat ini nyaman .. Dan asik"

"Entah kenapa aku memilihmu kesini, tapi kau harus janji jangan beri tau siapa-siapa tentang tempat ini. aku masih tidak ingin berbagi pada siapapun"

"Iya iya"

"Kau boleh kapan saja kesini kalau kau mau"

"Hey, kenapa kau tiba-tiba jadi baik padaku?"

"Bukannya aku memang baik padamu dari awal?"

"Huft .."

Aku tertawa dan mencubit pelan pipinya dan dia mengerang dan mengelus-elus pipinya.
Malam terasa semakin dingin. Dan kita duduk disini dengan hanya diterangi cahaya bulan dan lampu kecil yang ada di dinding rumah pohonku. terasa hening menyelimuti.
Tiba-tiba ada suara gemerisik semak-semak.

"Cam, apa itu?"

"Tenang Cas, palingan juga kucing"

Suara itu muncul lagi, dan muncullah benda hitam menggumpal yang melompat. Cassandra berteriak dan reflek saja dia memeluku.

"Miaw.."

Benar kan itu kucing. Aku dan Cas saling pandang dan akupun tertawa melihat ekspresi ketakutan diwajahnya yang konyol. Diapun melepas pelukannya dan memukul lenganku.

"Aww, Hahahahaha"

"Diam Kamerun!"

"Hahaha sini sini, peluk lagi dong"

"Hug yourself"

"Kau yakin tidak mau memeluk cowok ganteng ini lagi?"

"Ew"

* * *

Jam 3 pagi kami baru kembali ke rumah kita dengan mesin mobil yang kumatikan saat mendekati rumahku agar tidak ketahuan orang tuaku. Dan .. Ya aku tau pulang jam 3 pagi adalah hal yang buruk bagi Cas, tapi setidaknya, dia sudah merakasan apa itu hidup. Hidup dalam artianku maksudnya. Dan setidaknya aku sudah lega memberitahukan tempat rahasiaku dengan salah satu temanku- uhm, tetanggaku?

Cassandra p. o. v

Aku pun turun dari mobil Cam
dan menghembuskan nafas sekencang-kencangnya menyadari kalau saat ini sudah jam 3 pagi. Jam 3 pagi, sebelumnya aku belum pernah pulang lebih dari jam 10 malam. Mom, dad, maafkan aku. Aku bisa melihat Cam tersenyum dengan aneh sambil memandangku.

"Maaf ya sudah membuatmu .. Yeah .. Begitulah" kata Cam.

"It's okay .. It's okay .. Lagi pula aku sekarang jadi merasa .. Entahlah ada sesuatu dalam diriku yang meronta untuk keluar. Mungkin aku merasa Bebas!"

"Yeah kau benar, wajar saja kalau kau merasa seperti itu."

"Aku akan merindukan saat nongkrong di rumah pohon bersamamu Cam"

"Kau serius bisa bilang begitu?"

"Oh-- tidak. Kau tetangga yang jahat. Jahat sekali. I hate you. Bye!"

Akupun langsung berlari menuju rumah bibiku, berjalan melewati pintu belakang dan menutupnya perlahan sambil memejamkan mataku. Ya tuhan .. Kenapa tadi aku bisa bilang begitu ya? apa aku salah kalau aku mulai baik dengan Cam?

Akupun segera naik ke kamarku dengan perlahan dan membuka tirai kamarku lebar-lebar. Dan Cam masih ada disana. Melambaikan tangannya dan tersenyum. Akupun menutup tiraiku kembali dan menenggelamkan tubuhku ke kasur. Tapi, serius tadi itu benar-benar asik. I feel so live !!!!

Drrrtt... Drrrttt ...

Segera kuambil handphone yang ada disakuku. Dan membaca pesan yang masuk.

From : Unknown

I know what you said ;)
-Cam xX

Hey, dari mana dia tau nomerku? Aku memutarkan bola mataku melihat emoticon ';)' dan huruf 'x' dua kali di akhir pesannya.

Reply

So Cam, lets pretend for this morning that nothing happen last night.

Tunggu sebentar, jadi .. Tadi aku baru saja menghabiskan malamku dengan seorang Cameron Dallas yang menyebalkan?

* * *

Weee gimana buat part ini?? You ship them? Camendra shiper anyone?
Oh ya, ada yang tau gak, scene yang Cam sama Cas turun dari mobil itu mirip di film apa? Comment pleasee oh- and ofc vote.

Thanks.