Dua

2.4K 94 1
                                    

Warning! Storyku mengandung unsur dewasa jadi untuk yg belum punya KTP nunggu punya KTP dulu ya :*


Apa yang akan terjadi padaku selanjutnya??

"Hmmphh.. Uhmm" mulutku terbukam oleh lidah dan bibir pria ini. Bukannya menghindar aku malah membalas perbuatannya didalam mulutku bahkan aku menikmati rasanya

Apa otakku sudah tidak waras? Sepertinya bibirku membengkak karna ciumannya yah bisa dibilang sangat handal dan panas

berusaha untuk menghindar aku menggeliatkan tubuhku, kepalaku kutolehkan kekanan dan kekiri menghindari bibir dari pria dingin ini. Seandainya saja tangan dan kakiku tidak diikat seperti ini pasti akan lebih mudah untuk meloloskan diri lalu menghajar pria mesum ini habis-habisan

"Slow down baby" ucap pria itu dengan suara beratnya. Aku terpekik terkejut ketika bibirnya kini pindah pada telingaku. Mencium, menjilat bahkan menggigit disana dan itu membuatku mendesah

"Shh.. ti..tidak tuan tolong lepaskan aku" selaku diantara nafas yang terengah-engah menahan semua hasratku yang semakin memanas

Kini tangan kanannya menyentuh belakang kepalaku menekankan kepalaku padanya. Tubuhku gemetar perlakuannya sungguh melecehkanku dan air mata sukses keluar dari kelopak mataku yang tertutup oleh sebuah kain

Apakah hanya ini yang bisa aku lakukan? menangis saja? Oh Tuhan..

Puas dengan telingaku kini bibirnya berpindah turun ke leherku yang polos. Dia menciuminya dan menghirupnya seakan-akan leherku ini adalah udaranya, kini dia mulai lagi dengan menjilat menghisap leherku. Aku yakin pasti ada kissmark disana bahkan bitemark juga. Belum puas dengan cumbuannya kini tangan kirinya menyentuh dan membelai payudaraku, untung saja masih tertutup dengan baju seragam kantorku

"Ahh.. tidak!!" teriakku saat tangannya mulai meremas payudaraku. Aku mengigit pelan bibir bawahku ketika tangannya semakin meremas kedua payudaraku

Ini tidak adil bukan? Aku bahkan tidak bisa melihat wajah pria yang sedang melecehkanku ini!

"Berhenti! Sshh.. Apa salahku?" Ucapku disela-sela gairahku. Kini pria dingin ini menjauhiku walaupun aku masih bisa merasakan hembusan nafasnya yang terengah pada wajahku

"Tentu saja ini salahmu! Kau saksi pembunuhan yang telah kami perbuat!" Suaranya lantang dan tajam. Membuatku meringkuk ketakutan

Ahh.. benar juga gara-gara itu aku tidak mungkin dibiarkan lepas begitu saja

*****

Aku langsung mematikan telfonnya. Nafasku tak beraturan. Mati kau Aya!

Hari ini hari selasa, aku bekerja pada salah satu perusahaan ternama di Jepang sebagai salah satu marketting disana. Dan ini hari tersialku! Pertama karna aku terlambat kekantor akibat semalam aku pergi keclubbing merayakan pesta sahabatku disana. Managerku itu sangat galak dia pasti akan memarahiku seharian karna terlambat masuk kerja

Saking terburu-burunya aku menabrak seorang pria entah siapa. Aku tak pernah melihat wajahnya sebelumnya mungkin bisa dibilang dia tampan tapi bukan typeku. Kesialan kedua adalah aku menerima panggilan telfon itu, telfon dari pria aneh yang barusan aku tabrak dan ternyata ia adalah seorang pembunuh!

Badanku gemetar, tubuhku kaku masih diam ditempat. Tiba-tiba karyawan didalam perusahaan menjadi heboh dengan suara teriakan dan tangisan,p sebuah ambulance dan beberapa mobil polisi datang bersamaan didepan halaman kantorku tempat bekerja. Aku heran kenapa pagi-pagi seperti ini kantornya jadi ramai?

tiba-tiba segerombolan petugas ambulance membawa sebuah kereta dorong yang diatasnya tubuh seseorang yang sudah tak bernyawa keluar dari kantor. Aku dapat melihat tubuhnya yang kaku pucat, banyak sekali darah disana, wajahnya sungguh mengenaskan ada bekas lubang tembakan di dahinya yang masih mengeluarkan banyak darah. Dan tidak salah lagi itu boss nya dikantor!

The Devil YakuzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang