Coffee

10.7K 862 26
                                    

"Ah~ terima kasih dokter Jong Suk^^" ujar Seul Jin sambil meneguk americano miliknya

"Sama-sama^^"

"Ada kasus berat apa hari ini?" Tanyaku pada Jong Suk

"Ada seorang anak tidak sengaja menelan anting ibunya. Karena ini bukan keahlianku aku serahkan kasusnya pada dokter Jung In" jawabnya

"Kasihan anak itu" ujar Seul Jin

"Dokter Jong Suk.. kapan kau akan menyatakan perasaanmu pada cewek di sebelahmu?" Lanjut Seul Jin yag berhasil membuatku tersedak kopi hitam polos yang kupesan

"Padamu?" Canda Jong Suk

"Maksudku padanya" jawab perawat gila yang duduk di seberangku.

Aku hanya memutar kedua bola mataku dan mendongak ke belakang. Aku benci jika Seul Jin didekatkan dengan Jong Suk. Bukan karena aku cemburu, tapi cewek sialan itu pasti mengatakan hal yang sama seperti tadi. Sialan! Hampir setiap malam juga Jong Suk mentraktirku. Entah kenapa orang ini tidak takut uangnya habis gara-gara tiga cup kopi yang ia beli tiap malamnya.

"Jam berapa ini?" Tanyaku

"Jam setengah tiga pagi" jawab Jong Suk, sialnya kenapa harus dia yang jawab

"Seul Jin.. kapan shiftmu selesai?"

"Entah, mungkin aku akan jaga sampai pagi karena kemarin aku tidak masuk"

"Shiftku berakhir setengah jam lagi. Akan kuantar kau pulang" ujar Jong Suk dengan sangat cepat

Aku dan Seul Jin  terdiam. Kami bertatapan dan bingung dengan apa yang baru saja Jong Suk ucapkan. Bah! Dia terlalu cepat dalam berbicara, mungkin akan cocok jika dia mendapat pasien seorang Tablo atau San E. "Kamu barusan ngomong apa?" Tanyaku

"Dia bilang shiftnya sebentar lagi selesai, dan akan mengantarmu pulang" jawab Seul Jin, rupanya dia mendengar apa yang dikatakan Jong Suk

"Hmm.. baiklah. Terima kasih" wajah dokter itu memerah saat aku berterima kasih, dan sialnya mungkin saja rumor jika dia suka aku benar

"Dokter Jong Suk.. ada pasien menantimu" ujar seorang perawat yang datang menghampiri kami

"Baik.." bocah itu pergi meninggalkan aku dan Seul Jin di kafe

"Jadi kau juga suka dengan Jong Suk?"

"Bodoh! Aku menerimanya karena aku sedang malas jalan kaki walau apartemenku dekat"

"Jangan bohong.. aku tau kau juga suka dengannya"

"Aku lebih baik pacaran dengan detektif kulit hitam tadi daripada dengan Jong Suk" balasku

"Hei.. kau tau kan ada berapa banyak perawat yang rela membunuhmu untuk mendapatkan dokter tampan itu?"

"Termasuk kau bukan? Kira-kira... seluruh perawat yang ada di sini"

"-_-"

"Kau cemburu denganku?"

"Ya begitulah.. kau belum lihat dia telanjang kan?

"Uhuk!!" Aku tersedak kembali. Entah apa yang ada di dalam pikiran perawat gila ini. Mungkin dia cewek paling berpikiran kotor yang pernah kujumpai. Aku menatapnya penasaran, bukan karena aku juga ingin, tapi kalau aku cueki dia, pasti dia bakalan menagih hutang-hutangku yang terdahulu. Sialan betul ini cewek

"Kau pernah? Bukankah itu berarti kau menyusup ke ruang ganti?" Tanyaku

"Hoho~~ aku hebat bukan?"

"Tidak.. kau mesum"

";-;"

"Aku benar kan?"

"Yah begitulah, aku harus pergi kalau-kalau Jong Suk perlu bantuanku" ujar Seul Jin beranjak pergi sambil mengambil kopinya

Detective Joshua  [[COMPLETED]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang