Untitled Part 1

88 3 0
                                    

Happy Reading ❤️

"Woi balikin gak tas gue" kataku sambil berlari mengejar cowok-cowok kurang ajar masa kekinian. Gimana nggak kesel coba, baru aja turun dari bus dengan seenak jidatnya dia ngerampas tas sandang aku dan sebelum berlari dia sempat bilang gini 'woi cewek jadi-jadian sini lo kalo berani ambil bwek' kesel nggak coba? Pake melet-melet lidah segala lagi. Ewh. Tuh lidah udah di sikat apa belum tuh?

"Hahaha kenapa? Capek lo? " tanya si curut satu ini.

Pakek nanya lagi si kambing satu ini. Ya jelas lah capek, wong baru turun dari bus tadi langsung di ajak main kejar-kejaran. Dasar kambing curut. Karna lelah aku pun berhenti sejenak, sambil mengelap keringat didahi dan memegang kedua lututku dengan kedua tanganku. (bener gak sih?) Ketika curut cs sudah berada tepat di depanku dan mengelilingiku, aku pun tak tinggal diam. Langsung saja kurebut tasku, tapi apalah daya entah karna badanku yang ke kecilan atau dia yang ketinggian, yang jelas aku tak bisa menggambil dari tangan si curut bau ini.

"Balikin gak tas gue?" ancamku ke arah cowok songong ini. Mereka bertiga dan mereka emang terkenal suka menindas anak sekolahan. Aku yang notabenya cuma murid beasiswa dan sama sekali tidak populer tidak terlalu tertarik dengan gosip yang sering beredar tentang mereka. Yang aku tau mereka memang populer dikalangan sekolah dan jelas mereka juga anak orang kaya. Kenapa aku bisa tau? Oh, tenang saja aku bukan seorang stalker, menurutku itu tidak penting. Untuk apa aku mengurusi hidup orang lain? Toh, itu juga tak ada pengaruhnya dikehidupanku.

Dan sudah jelas aku tau dari kedua sahabatku yang sangat-sangat memuja lelaki dihadapanku ini. Ah, lebih tepatnya Karina saja. Karna Sofia cuek terhadap cowok-cowok disekitarnya.

Aku saja bingung kenapa mereka tiba-tiba mengambil tasku, karna aku sendiri pun jarang bergaul dan aku hanya mempunyai dua sahabat yang selama ini selalu bersamaku. Itupun karna kami memang sudah berteman sejak SD dan sudah berjanji akan bersekolah SMA yang sama. Dan aku sangat yakin bahwa ketiga lelaki di depanku ini sama sekali tidak mengenal diriku. Jadi untuk apa mereka mengambil tasku?

"Oh lo mau ambil tas busuk lo ini ya? Nih ambil aja gue juga jijik pegangnya lama-lama. Bisa iritasi kulit gue" katanya sambil menyodorkan tasku dengan tangannya ke hadapanku.

Saat aku bergerak maju untuk mengambil tasku dari tangannya, tiba-tiba saja dia melempar ke arah temannya. Saat aku bergerak ke arah temannya untuk merampas tasku, dia pun melempar tasku yang sudah seperti bola basket dilempar sana-sini ke temannya satu lagi. Ck, malangnya nasibmu nak. Habis sudah kesabaranku, aku sudah lelah dan tidak ada waktu untuk bermain-main tom&jerry seperti ini.

"Hahaha ini bro tasnya" ucap salah satu pengikut curut ini. Dia pun melempar kembali tasku dan sekarang sudah berada ditangan si biang kerok.

"Gue lagi males ya ngeladenin lo pada semua. Apaan sih mau lo?" tanyaku ketus.

"Mau gue?"

"Iya apa mau lo?"

"Lo mau tas ini kan? Sebagai gantinya lo harus cium gue" katanya santai sambil menunjuk pipinya sendiri dengan jari telunjukknya.

Aku melotot kaget tak percaya dengan apa yang dibilangnya. Sementara pengikut curut itu sudah tertawa bahagia diatas penderitaanku sambil memerintahku untuk menuruti kemauan teman sedengnya itu. Fiuh, emang kelakuan anak orang kaya gini semua apa ya? Suka semaunya aja, mulut nggak pernah dijaga. Percuma pendidikan tinggi-tinggi. Dengan langkah terpaksa, aku pun bergerak maju kedepan. Saat benar-benar sudah dihadapannya aku melihat dia sudah senyum-senyum gaje sambil menyodorkan pipinya kearahku. 'Jangan harap kau bisa jalan sehabis ini bung' kataku dalam hati.

1

2

3

BUGH

Naabot mo na ang dulo ng mga na-publish na parte.

⏰ Huling update: Jan 06, 2016 ⏰

Idagdag ang kuwentong ito sa iyong Library para ma-notify tungkol sa mga bagong parte!

SEPATUTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon