Aku tahu... Kamu memang selalu di sisiku.
-Kim Taehyung
Angin yg terus berhembus ke arahku tak menyurutkan langkahku. Aku terus melangkahkan kakiku ke depan dan kaki ini membawaku ke sebuah minimarket 24 jam itu...Tempat dimana kisah cintaku bermulai dan berakhir. Perasaanku campur aduk. Aku bingung harus mengingat bagian yg sedih terlebih dahulu atau bagian yg bahagia terlebih dahulu.
Kim Yeonha.
Kita samasama bermarga kim.
Namun kita bukan saudara, bukan pula...ah sudahlah. Mau bagaimana pun ketika aku menyebutkan namanya, ingatan tentangnya terbuka kembali.
Aku memasuki minimarket itu, berharap menemukan makanan dan minuman yang sedang kucari.
"Istirahatlah. Bukankah shiftmu masih lama? Apa kau tidak lelah menjaga kasir terus?"
"Jika aku lelah maka kau harus menggantikanku."
"Jika memang itu yg kau mau..."
Dia lalu tertawa, begitu renyah.
Aku berkedip.
"Wae?" aku bertanya
"Kau selalu mengiyakan ucapanku, Mr.Kim."
Aku berkedip. Entah mengapa perhatianku tertuju pada name tag pegawainya yg bertuliskan namanya.
Kim Yeonha.
Senyum tergambar jelas di wajahku.
Yeoja di depanku memiringkan kepalanya, memasang wajah penuh tanya.
"Waeee?"
"Tahu tidak..." aku berhenti sebentar, seraya mengajukan wajahku ke wajahnya. Ia tampak salah tingkah namun aku memfiksasi dagunya untuk tetap melihat ke arah wajahku.
"...jika kita menikah nanti, kamu tak perlu mengganti marga nama kamu."
Kuteguk sebuah kaleng minuman yang baru saja kubeli, oneshot.
Aku duduk di kursi di depan minimarket itu. Membayangkan sosok yeoja itu lagi...
"Kita tidak bisa bersama lagi, Kim Taehyung..."
Ujarnya. Berbicara tepat di depan ku. Aku tersedak minuman yang baru saja kuminum.
"Tidak, Yeonha-ya. Beri aku kesempatan."
"Kesempatan? Tidak semudah itu V. Aku tak bisa bersamamu lagi...Meskipun hanya kecelakaan, kau bersama dengan Heena malam itu..dan tadi pagi...dia..."
Tangisnya menusuk hatiku. Aku meraih wajahnya, berusaha menghapus air matanya..
Namun...
Ah tidak. Bayang Yeonha tibatiba saja menghilang.
Tidak! Jangan sekarang! Aku ingin menghapus air matanya. Kumohon jangan menghilang sekarang!
Aku pun segera merogoh sakuku, mengambil obat itu dari sebuah botol obat dan meneguknya menggunakan minuman di kaleng itu.
Glek glek!
Ah. Mengapa tibatiba minuman ini terasa begitu nikmat..
Bayangan Yeonha pun kembali... Ia mengucapkan
"Sudah kubilang kan, minuman beralkohol itu tidak baik untuk kesehatanmu!"
"Yeonha!" teriakku keras.
Namun bayangan itu mulai memudar kembali.
Tubuhku terasa seperti berguncang hebat. Aku berusaha mengambil minuman berkaleng itu lagi namun minuman itu terjatuh. Bersama dengan botol obat itu.
Kepalaku terasa begitu berat.
Pandanganku terus memudar. Tulisan 'obat ini bisa menimbulkan halusinasi' pada botol obat yang seharusnya bisa kubaca jelas pada jarak ini pun mulai terlihat tidak jelas.
Hingga akhirnya semuanya berubah menjadi hitam.
Aku tidak bisa merasakan apapun lagi di dunia ini.
Hai. Cuma nyoba nulis lewat hp aja.
Tinggalin komentar ya.
Oiya itu obat yg diminum v itu sejenis halusinogen biar dia bisa terus 'melihat' Yeonha.
