Part 1

34.3K 697 18
                                    

"Be my maid," kata pria itu tepat di telinga Andria yang langsung membuat bulu kuduk Ria merinding. Jeremiah mencium pipi Andria lalu pergi meninggalkannya. Wajah Andria seketika memerah seperti tomat. "By the way, your face kinda funny," katanya sebelum melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu. Wajah Andria yang sudah merah itupun bertambah merah.

***

"Ma!" panggil Ria dari luar rumah. Biasanya, setiap akhir pekan, Ria bakal datang mampir ke rumah orang tuanya. "Bentar!" teriak Nita dari dalam rumah lalu membukakan pintunya. "Halo Ria!" sapa Nita sambil memeluknya. Ria membalas memeluk mamanya itu.

"Gimana kerjaan kamu sayang?" tanya Nita sambil memberi Ria air putih. "Baru hari pertama aja udah nyebelin banget," gerutu Ria. "Nyebelin gimana?" tanya Nita lagi. "Aku kan kerja jadi asisten designer, terus mama bayangin. Designernya itu engga banget!" kata Ria. "Maksud kamu?" tanya Nita bingung.

"Jadi gini. Pas pulang dar sini, Ria kan ke supermarket. Pas udah selesai, Ria dapet sms gitu, makanya Ria langsung buka. Pas Ria buka, ternyata cuman dari operator. Terus Ria nyari-nyari troli Ria. Eh pas udah ketemu malah nabrak mobil orang. Ferrari lagi," cerita Ria. "Tadinya orang itu minta ganti rugi, tapi cewenya nenangin dia. Untung ada tuh cewe. Kalo engga, tabungan Ria bisa ludes semua," sambungnya.

"Terus?"

"Terus pas besokannya Ria kerja, Ria baru tau kalo orang yang mobilnya Ria tabrak sama designer Ria itu orangnya sama. Dan dia minta Ria buat jadi pembantunya. Buat nebus tuh mobil," kata Ria kesal. Nita tiba-tiba tertawa lepas. "Ih mama kok malah ketawa sih?" tanya Ria sambil memandang mamanya.

"Nita, kamu kenapa?" tanya Robert saat melihat Nita yang tertawa bahagia itu. "Coba Bet, kamu ceritain gimana kita pertama kali ketemu," kata Nita. Robert langsung menurut dan menceritakannya.

"Papa gak serius kan?" tanya Ria saat cerita itu selesai. Robert menggeleng. "Gak mungkin. Ini pasti cuman bercanda," kata Ria tidak percaya. "Beneran, sayang. Masa papa bohong," kata Robert. "Ma, papa beneran?" tanya Ria pada mamanya. Nita mengangguk.

"Emang kenapa sih?" tanya Robert yang tidak tahu situasi dan kondisi. "Jadi gini. Cerita Ria sama persis kayak cerita kita. Bedanya, dia ketemu di supermarket dulu baru di kantor," terang Nita. Robert hanya ber'O' Ria. "Jadi perasaan kamu gimana sama dia?" tanya Nita. "Benci. BENCI BANGET," dua kata terakhir itu sengaja ditekankannya.

"Benci bisa jadi cinta lo," kata Robert sambil melirik Nita. "Iya. Lucu juga kali ya kalo akhirnya cerita cinta kamu sama mama sama," kata Nita. "Bawa kesini pria itu. Nanti papa kasih saran biar bisa mikat hati kamu," kata Robert. "Ih papa apaan sih! Bukannya dukung anaknya malah dukung Jeremiah," sungut Ria.

"Jeremiah?" tanya Adrian sambil duduk disamping kakaknya itu. "Pacar baru kakak?" tanya Adrian. "Diem lo. Anak kecil gak usah sok tau," kata Ria sambil menggetok kepala Adrian. "Lo kira kepala gue batok kelapa apa," kata Adrian sambil mengelus kepalanya. "Emang iya, kan?" tanya Ria sambil menggetok kepalanya lagi. "Sakit tau!" kata Adrian sambil menatap sinis.

"Udah-udah. Kalian berdua ini kalo ketemu pasti berantem," kata Nita menenangkan. "Noh Rea udah nyariin!" kata Adrian.

"Ria keatas dulu ya! Bye!" kata Ria lalu pergi meninggalkan mereka.

*****

"Andria!" panggil Jeremiah dari interkom. "Ke ruangan saya. SEKARANG!" katanya sambil menekankan kata terakhir. "Segera, pak," kata Ria sambil menekan tombol interkom lalu melepasnya. Ria merapikan pakaiannya dan langsung mengetuk pintu ruangan bosnya itu.

"Masuk," kata pria itu dingin. Ria membuka pintu dan menemukan Jeremiah dengan tatapannya yang mematikan. "Apa maksud kamu?" tanya Jeremiah sambil menunjukkan sebuah kertas dengan rancangan sebuah pakaian. Gambar itu adalah gambar Nita yang digambar ulang oleh Ria, untuk latihan. Salah satu model pakaian terkenal.

Marrying The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang