Gadis itu mengusap bulir-bulir air mata yang terus saja mengalir dari sudut matanya, gadis itu berlari ke atap gedung sekolah itu. Memang sudah suatu kebiasaan gadis itu jika ingin menghindari masalah sekolah dia akan lari ke tempat itu .

***********

Dan gadis itu sudah ada di atas gedung sekolah itu kini, memandang beberapa gedung di bawah sana dari ia tampat ia berdiri.

"Nara, maaf aku tadi tidak bermaksud untuk bertanya pada mu" Kata Jong woon tepat di belakang Nara kini. Namja itu tahu kebiasaan kekasihnya itu, jika ada masalah pasti lari ke arah sini. Nara membalikkan badannya melihat sosok Jong woon kini yang berdiri di hadapannya.

"kau sama saja seperti mereka Jong woon, yang menatapku tanpa mengetahui apa kebenarannya, dan yang membuatku sakit adalah kau mengatakan itu di saat kau masih kekasihku. Bagaimana orang lain akan mempercayaiku , jika kekasihku saja meragukan ku?" Kata Nara bertubi-tubi pada Jongwoon dan bulir-bulir air mata terus keluar dari sudut mata gadis itu

"mianhae Nara aku......"

"aku tidak perlu perminta maaf...." potong gadis itu pada ucapan Jongwoon saat ini.

"aku tahu sekarang.... kau lebih mempercayai Ji soo dari pada aku, itu membuktikan bahwa kau masih menyukai gadis itu, tidak mungkin kau mengatakan hal itu tadi jika rasa suka mu pada ku lebih besar dari pada ke Ji soo, kau tidak tahan melihat air mata Ji soo, sehingga kata-kata itu keluar dari bibir mu aku tahu" Kata Nara lagi, danJong woon hanya bisa diam tanpa bisa menyangkal semua perkataan Nara terhadap dirinya.

"Kalau ku katakan bahwa aku telah di fitnah oleh Ji soo dan Mi yeong hari ini apa kau percaya pada ku?" Tanya Nara . Hening tidak ada jawaban dari bibir Jong woon.

"ku rasa tidak.........." kata Nara sambil menggelengkan kepalanya.

"karna kau tidak mencoba menyangkal semua perkataan ku saat ini Jong woon, aku memang tidak secantik mantan kekasihmu Ji soo itu, aku juga tidak bisa berakting menangis licik sepertinya, tidak juga membohongi semua orang bahwa aku telah mengambil uang Mi yeong" kata pedas Nara yang tertuju pada Ji soo.

"diam, Nara!" gertak Jong woon pada Nara kini.

Gadis itu semakin merasa sesak sekarang mendengar gertakan Jong woon barusan. Baiklah gadis itu mengerti sekarang Jong woon memang lebih menyukai Ji soo dari pada dirinya, Nara tadi memang memancing Jong woon dengan mengucapkan kejelekan Ji soo di depan Jong woon. Dan inilah hasilnya Jong woon marah padanya.

**********

Sejak saat itu semua teman menjauhi Nara. Termasuk Jong woon juga ikut menjauhi dirinya, entah apa karena Jong woon masih marah pada Nara,tidak mempercayainya , atau dia takut di jauhi teman-temannya sebab dekat dengan Nara. 2 bulan berlangsung seperti itu . Nara sendirian , tidak ada yang mengajaknya berbicara. Gadis itu selalu terlihat sendiri entah di kantin, di kelas dan juga di perpustakaan. Semua orang menjauhinya, mengucilkannya seolah menganggap Nara itu tidak ada.

Gadis itu sudah berusaha mengajak berbicara teman-temannya selama ini, terutama Jong woon, tapi apa? hasilnya nihil, tidak ada respon dari mereka, terlebih lagi Nara bingung kini statusnya dengan Jong woon. Namja itu tidak pernah memutuskan hubungannya dengan Nara, tidak juga menghubungi Nara, padahal mereka satu sekolah, satu kelas pula, hubungan itu di gantung begitu saja oleh Jong woon. Setiap hari Nara berusaha mendekati Jong woon di sekolah, menelevon Jong woon ataupun mengiriminya pesan. Tapi tetap saja tidak ada respon dari Jong woon.

Akhir 3 bulan gadis itu dengan kesendiriannya di sekolah terdengar kabar gadis itu pindah, tanpa ada pamit, tanpa ada telvon, tanpa ada pesan dari gadis itu untuk Jong woon.

In Her imagine (Yesung  Fanfiction)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें