A

87.6K 5.9K 880
                                    

Sekali lagi gue mau kasih peringatan yah, cerita ini adalah boyxboy/gay/homoseksual/LGBTQ/whatever what do you wanna call it. So, kalo kalian homophobic, JANGAN BACA CERITA INI.

Ohiya, sebagai tambahan kalo kalian mau baca cerita ini harus perhatiin panahnya yah (Jika ada, karena nggak disetiap chap ada panahnya)

"》" means alur dipercepat
"《" means flashback

So,

HAPPY READING READERS

Follow your arrow, wherever it points
Say that what you feel, love who you love
'Cause you just get, so many trips 'round the sun
You only, only live once
(Kacey Musgraves - Follow Your Arrow)

"Gue mau lo jadi pacar gue!" Seorang pria berparas tampan mengatakan sebuah kalimat yang membuat seluruh orang yang ada di tempat itu tercengang seketika. Pasalnya, pria yang selalu mereka puja, yang selalu mereka kejar, dan hal-hal gila lainnya yang selalu mereka lakukan tampak sia-sia sudah.

Tritan, Tritan Howard. Dia adalah pria yang rela menghancurkan harapan seluruh gadis di sekolahnya hanya karena dia menembak seseorang. Seseorang itu tidak lain dan tidak bukan juga seorang-

-pria.

"Lo gila!" Meskipun terlihat lebih lemah dari Tritan, si pria itu tidak segan-segan meninggalkan Tritan yang notabene adalah pangeran sekolah sendiri di tengah lapangan. Siapa yang bakal rela menolak si pangeran sekolah? Kecuali Nath tentunya, Nathaniel Drew. Kejadian ini disaksikan oleh puluhan atau bahkan ratusan pasang mata. Hal ini tentu saja membuat Tritan bingung, kesal dan juga marah.

Pasalnya tidak ada orang sebodoh Nath yang akan menolak Tritan dengan begitu mudahnya. Tritan sang pangeran sekolah, Tritan yang sangat tampan, Tritan sang pewaris tahta Howard Corporation-sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan dan ekspor impor-, dan jangan lupakan Tritan yang bahkan nyaris mendekati kata sempurna.

Seorang Tritan Howard memang pantas dikatakan nyaris sempurna. Tingginya yang mencapai 187cm dengan kulit tan yang menggoda. Tubuhnya atletis tanpa cela dan cacat. Dadanya bidang dan bahunya juga sangat lebar dengan lehernya yang cukup jenjang. Kaki dan tangannya panjang dan terlihat sangat kuat. Rahangnya bahkan sangat tegas dan kokoh, hidungnya mancung dan melengkung sempurna, alisnya sangat rapi dan tebal, bibir penuhnya yang merah sempurna, dan tentu saja matanya yang sangat tajam dan gelap. Retinanya berwarna hitam kelam, membuat orang lain seakan-akan terhisap kedalam matanya jika melihatnya, sama seperti black hole. Bulu matanya yang panjang dan cukup lebat membuat matanya tampak lebih tajam. Tidak hanya itu rambutnya yang berwarna dirty brown dan yang selalu terlihat messy kapan dan dimanapun itu menambah kesan bad boy pada diri Tritan.

Lantas kenapa seorang Nathaniel Drew berani menolaknya?

Nathaniel Drew hanya seorang pria mungil yang sederhana. Ia bahkan bisa diterima di sekolah mewah dan megah ini hanya karena mamanya berteman baik dengan salah seorang petinggi sekolah ini, teman mamanya itu teman semasa SMA mama Nath. Bahkan temannya itu rela membayarkan seluruh uang sekolah Nath yang dibilang sangat mahal. Sedangkan ibunya sendiri hanya perlu membeli perlengkapan sekolah Nath saja. Nath yang hanya setinggi 172cm itu sebenarnya sangat manis dan tampan sekaligus. Kulitnya putih bersih dan tubuhnya sangat ramping. Wajahnya yang berbentuk oval, dengan hidung yang cukup mancung, bibir tipis yang sangat menggoda dan matanya sewarna dengan sapphire blue. Dengan rambut blonde yang dimiliki Nath itu membuat kadar ketampanannya bertambah. Hanya saja Nath mengenakan sebuah kacamata ber-frame lebar untuk menutupi matanya yang memang sudah min 3.

"Sial! Dia pikir dia siapa berani maluin gue seperti ini!" Sayangnya Tritan adalah pribadi yang keras kepala, pemarah, dan sangat angkuh.

Tritan mengejar Nath, membelah lautan manusia yang menjadi saksi untuk pertama kalinya ia ditolak oleh seseorang. Ini adalah pertama kalinya Tritan menembak seorang pria dan ini juga menjadi pengalaman pertamanya ditolak oleh seseorang.

Tritan terus-terusan mengedarkan pandangannya guna mencari seseorang yang telah menolaknya. Dan akhirnya dia menemukannya, ia melihat Nath yang sedang berjalan kearah sebuah pohon rindang, sebuah pohon apel merah yang masih belum berbuah. Pohon apel merah itu tumbuh cukup rendah, kurang lebih 2 meter dari atas permukaan tanah.

Tritan melihat Nath yang berjalan perlahan kesana, melihat Nath yang sedang bersandar di pohon itu dan mulai memejamkan matanya. Tentu saja, Tritan tidak akan membiarkan hal itu terjadi sebelum amarahnya benar-benar sudah ia keluarkan.

"Lo benar-benar sombong yah!" Tritan datang dan berdiri dihadapan Nath sambil berteriak marah, membuat Nath kaget dan membuka matanya seketika.

"Maksud lo apa?" Nath bertanya kepada Tritan karena Nath bingung apa yang dimaksud sombong oleh Tritan? Apa yang bisa disombongkan darinya?

"Lo itu belagu, sebenarnya lo punya apa sih sampai-sampai lo berani nolak gue??"

"Ooohhh, jadi itu yang lo maksud sombong? Dasar!" Natha tertawa setelah menangkap maksud dari Tritan. Membuat alis Tritan berkerut tanda ia bingung.

"Everyone knows you, Mr.Tritan. Gue tau kok, lo nembak gue pasti hanya karena salah satu tantangan bodoh dari seseorang yang bahkan nggak gue tau siapa."

"Tch, kalau lo tau kenapa lo nggak nerima gue? Supaya gue menangin ini tantangan and then over. Lo nggak niat buat gue malu dari awal kan?"

"Buat apa gue ngelakuin itu. Gue bahkan yakin kalau sebenarnya lo itu nggak tau gue kan? Yeah, meskipun kita sekelas."

Pertanyaan Nath sukses membuat Tritan terjengkang dari tempatnya berdiri. Darimana dia tahu? Tapi memang pada dasarnya Tritan adalah tipe orang yang kurang memperhatikan sekitarnya. Ia lebih suka berkutat dengan dirinya atau hal-hal yang menarik perhatiannya.

"Yep, kalau bukan karena tantangan ini gue bahkan nggak bakalan sadar kalau gue punya teman sekelas kayak lo."

"Jadi lo sekarang maunya apa?"

"Gue mau lo nerima gue jadi pacar lo. Nggak usah lama-lama, sebulan sudah lebih dari cukup kok."

"Hahaha. Gue bahkan nggak tau, apa benefits yang bisa gue dapat dari nerima lo menjadi pacar gue."

"Lo mau apa? Uang? Mobil? Ketenaran? Gue bisa kasih semua ke elo asalkan lo mau jadi pacar gue."

"Gue nggak butuh semua itu.Datanglah ketika lo punya benefits yang lebih menguntungkan dari semua hal yang lo bilang tadi. See ya, Tritan."

"Shit!"

__________

*pict mulmed : Lucas Till as Tritan Howard

Ok, ini buat chapter awalnya. Gue minta vote dan komennya boleh?

Friday, December 25/2015
20:38 WITA

DizzephyrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang