7

77 9 0
                                        

Aku menoleh kearah caroline, dengan memberikan tatapan atas ke-khawatiran ku mengenai meet&greet.

Beruntung kontak mata yang aku lakukan pada nya bisa di pahami dengan baik, ia mengetahui ketakuan ku saat meet&greet nanti. Mungkin menurut para Directioners waktu 10 menit sangatlah singkat, tapi percayalah jika aku diberi 2 pilihan untuk bertemu mereka dalam waktu 1 atau 10 menit.

Aku memilih option pertama

Caroline nampak sedang berbincang ringan pada salah satu panitia, aku tau dia sedang berdiskusi atau bekerja sama dengan panitia untuk membiarkan ku bersamanya di meet&greet.

Satu per-satu penonton tadi masuk dan keluar dengan senyuman sangat merekah di wajah mereka membuat ku semakin gugup, ekspresi mereka bukan membuat ku semakin tenang malah membuat ku semakin ketakutan.

Caroline juga sepertinya belum menemukan titik terang, terbukti dari bagaimana cara dia membuang nafas dan mencoba menjelaskan kembali.

Kini tersisa 3 orang lagi yang akan melakukan meet&greet, seorang wanita,caroline dan aku. Aku mulai pasrah dan siap menerima resiko apapun yang terjadi jika aku harus mau-tak-mau masuk sendiri untuk melakukan meet&greet dengan mereka

Wanita itu memasuki ruangan dan
tinggalah aku berdua dengan caroline yang nampaknya sudah lelah berdebat panjang dengan sang panitia.

"Kita tidak bisa masuk ke dalam berdua, kau bisa pergi jika kau tak mau berada di meet&greet ale"

"Kau baik-baik saja?" Tanyaku pada caroline

"Aku hanya sedikit gugup menghadapi mereka semua sendiri, tapi aku sudah mengusahakan se-mampu ku untuk membujuk panitia agar bisa berdua bersama mu"

"Caroline, ini kesempatan mu bertemu mereka dan berbincang banyak. Kau gugup? Itu wajar, sedangkan aku? Aku tidak mengetahui apapun informasi mengenai mereka. Titipkan salam ku pada mereka, oke?" Ucapku lalu berjalan menuju pintu keluar dan detik itu juga aku merasa seseorang menahan lengan ku.













"Hei"





























Aku langsung terdiam saat itu juga,









Bibir ku terasa kaku untuk mengatakan sesuatu, terasa kelu.













God





"Kau aleisha? Ah ya ale"




















"Hei, niall" sapa ku dengan sedikit canggung kearah niall.

"Kau mengikuti meet&greet?" Tanyanya

"Tidak"

"Lantas apa yang kau lakukan disini?"

"Aa--" ucapan ku langsung terpotong begitu seseorang yang aku pikir mungkin salah satu panitia menghampiri niall

"Niall, maaf mengganggu tapi kau harus kembali ke ruangan meet&greet"

"ah ya tersisa 2 orang lagi bukan?"

"Hanya satu"

Niall langsung menoleh kearah ku dengan tatapan yang sulit aku jelaskan karna aku sendiri tidak mengerti tatapannya barusan,

"Boleh aku tau siapa namanya?" Tanya niall

"Caroline jean smith" jawab sang panitia

"Smith? Adik mu?" Tanya niall kearah ku dan aku hanya mengangguk

is it possible? (C.H) (END)Where stories live. Discover now