"Aku harus pergi, sampai jumpa James dan.." Alex menatapku dengan tatapan tajamnya.

"Ms. Hill." Jawabku, melengkapi kalimatnya yang sekaligus pertanyaan itu.

Dia mengangguk lalu menjabat tanganku. "Tentu saja, Miss Hill." Ucapnya, dia menunduk dan mengecup punggung tanganku. Dia tersenyum padaku lalu melepas tangannya. Oh, kumohon jangan dilepas. Dia menepuk pundak James. "James, bertingkahlah yang baik. Aku akan menjemputmu jam tiga."

James memutar matanya lalu mengangguk. Aku pun tersenyum lalu menyuruh James untuk tunggu sebentar. Aku masuk ke dalam kelas dan menatap ke seluruh kelas. "Selamat pagi semuanya."

"Selamat pagi, Ms. Hill." Ucap seluruh kelas.

Murid "Lucu" di kelasku mengancungkan tangan. "Aku siap belajar matematika jika itu berarti aku harus menghitung seberapa cepat detak jantungku saat kau menatapku, Ms. Hill."

Aku tersenyum lalu menggeleng. Seluruh kelas pun gaduh. "Hari ini kita belajar Geografi." Ucapku, dan semua muridku menatapku bingung. "Ada yang tau dimana London?"

"Tentu saja. Inggris." Ucap seorang murid.

Aku mengangguk. "Ada yang tahu bagaimana london?" Tanyaku dan semuanya terdiam. "Well, hari ini kita bisa mulai mengenal London dari orang London asli. Anak baru di sekolah ini."

"Oh my god! A british!" Teriak seorang gadis dan semuanya menyorakinya.

Aku menggeleng kepalaku lalu menatap James yang berada di depan pintu. "James, silahkan masuk."

James menghela napas lalu berjalan masuk dengan anggun. Aku seorang guru namun aku bisa merasakan bagaimana James mengintimidasi suasana kelas. Semuanya terpanah kepada James. Ya, dia seorang bocah yang tampan. James menatapku saat dia sudah berada di sampingku.

"Perkenalkan dirimu, James." Ucapku.

James tersenyum lalu mengangguk dan menatap ke seluruh kelas. Semua gadis tergiur kepada James. "Hello, my name is James. James Hodge." Ucap James, dengan aksen Inggris nya yang menawan. "Saya berasal dari London, England. Saya berumur 17 tahun, hampir 18 tahun. Pecinta pesta dan anggur mahal." AKu tersentak mendengarnya.

Aku berdehem dan James menatapku bingung. lalu menyadari apa yang salah. Dia berjalan mundur dua langkah, membiarkanku maju dan bicara. Sungguh sopan.

"James, silahkan duduk di kursi kosong." Ucapku.

"Hey, mate," Ucap murid "Lucu" Di kelasku tadi sambil memalsukan aksen Inggrisnya. "mengapa pakai baju kasual? kau pikir ini sekolah khusus first kid (anak presiden, raja, dll.)?"

"Daniel!" Bentakku.

James mengangkat satu tangannya kepadaku. "Biarkan aku menyelesaikan perkenalanku." Ucapnya, Wow, anak ini. "You know, in Great Britain, kita semua hidup penuh dengan kesempurnaan. Tentu saja, karena mata uang kami adalah mata uang tertinggi di dunia." Sungguh ingin aku loncat dan memberi tepuk tangan kepada anak sombong sesuai fakta ini. "Kita memakai kemeja karena memang seperti ini cara kita berpakaian, dalam arti lain, yes, we are posh(mewah)." Dia tersenyum dengan sangat menawan. "Oh, dan gaya hidup kita juga posh. Kita bahkan makan dengan bergaya. Apapun bergaya, tentu saja kita sangatlah berpendidikan. Tidak hanya secara akademik, kita berpendidikan dalam banyak hal. Kau tahu apa saja, Ms. Hill?" Tanyanya padaku.

Aku tersenyum bangga lalu mengindikkan bahu. "Beritahu aku."

Dia tersenyum percaya diri. "Oh, kita bisa bermacam-macam bahasa, bermain permainan kelas tinggi; cricket, memanah dan segalanya, dan oh! Bela diri. Kebanyakan dari kami suka bela diri asia seperti; kungfu, karate dan semacamnya. Aku sendiri,Karate. Satu kali lagi ujian dan aku mendapatkan sabuk hitam. Tapi tentu saja itu terhalang karena aku pindah kesini, ke New York." Dia berhenti sejenak, astaga, aku suka bocah ini. Begitupun , para gadis lainnya. Dia menoleh ke arah Daniel yang sudah kehabisan kata kata, dia tersenyum dan mengedipkan satu matanya. "Cheers, mate."

Dia berjalan menuju kursi kosong di sebelah Lola, murid terbaik dalam Matematika di sekolah ini. Dia memberikan senyum mematikannya kepada Lola dan Lola pun tersipu. Ya, dia memiliki kharisma seperti itu. begitupun abangnya. Sial. Tapi dia memang menawan seperti abangnya.

"Oke, kelas akan dimulai."

Sepanjang kelas, tidak terjadi apa apa. James adalah anak yang sopan dan dia adalah satu satunya anak yang sangat antusias dan berpastisipasi. Dia bisa menjawab hampir semua soal. Dia mendapatkan nilai A-, bukan hanya tampan, dia sangatlah pintar. Gosip tentang dia pasti akan segera meledak di sekolah.

Kelas berakhir, pergantian kelas pun dimulai. Aku berdiri dan semua murid bertebaran ke luar kelas. Aku menatapi James yang dengan sani merapihkan mejanya. Aku tersenyum padanya. "James, kau bocah yang hebat."

James menatapku sejenak lalu mengindikkan bahu. "Sepertinya."

Aku tersenyum lalu mengajak nya keluar, dia belum tahu lokernya dimana. Dia mengangguk dan tersenyum lalu mengikutiku. Saat kita keluar kelas, semua anak pun menatap James dengan mata haus. aku hanya tersenyum terhadap mereka lalu berjalan menuju loker James. James membukanya lalu menaruh jas nya di dalam secara rapih, dia melipatnya!

"Well, semoga kau menikmati harimu. Good day, Mr. Hodge." Ucapku.

"Thank you, you have a good day too, Ms, Hill."


Oh, aku tak mengerti lagi. Tubuhku sungguhlah sakit. Mungkin aku akan segera datang bulan. Aku berdiri dari meja ku lalu melirik ke jam dinding. Oh, jam empat. Gedung pasti sudah sangat sepi. Mr. Chapman tersenyum padaku lalu memberikanku sebuah donat super cokelat! Aku menyukainya. aku pun melahapnya.

"Mari kita keluar gedung, miss Hill." Ucapnya.

Aku tersenyum lalu mengangguk. "Tentu, Mr. Chapman."

Kita berdua keluar dari gedung lalu Mr. Chapman menatapku dalam dalam. Aku merasa terganggu namun dia tersenyum, aku pun membalas senyumannya.

"Mau aku antar pulang, Ms. Hill?" Tanyanya.

"Hey!"

Aku dan Chapman pun terkejut lalu menoleh ke arah suara maskulin yang berat itu. Sial, Alex Hodge berdiri di depan mobil sedan BMW dua pintunya yang mewah itu. Aku terdiam dan tersenyum kepada Alex.

Alex berlari kecil ke arahku lalu mengecup punggung tanganku, sungguh mengganggu karena ada Chapman. "Mari aku antar kau pulang." Ucap Alex.


A Hodge Of Mine (Book 1) PRE-ORDER!Where stories live. Discover now