Chapter 9

3.6K 258 23
                                    

Drrt drrt

Gue liat Iphone gue yang dari tadi getar menandakan ada yang telefon.

'Bang Raham Calling'

Ini udah yang kesekian kali Bang Raham telefon. Tapi gue cuma diemin aja. Gue masih butuh waktu. Waktu untuk menerima semua kenyataan ini.

Gue nunduk. Dan keliatan air sungai yang sangat deras.

Iya. Sekarang gue lagi di jembatan yang sepi dan hanya ada satu lampu jalan di situ.

Gue ga tau jembatan mana.

Karena gue juga ga tau sekarang gue di mana.

Gue tadi hanya lari.

Lari dari kenyataan.

Gue tersenyum miris.

Gue natap kosong ke arah air sungai.

Apa yang harus aku lakuin sekarang?

Menyerah?

Mungkin dengan menyerah rasa sakit ini hilang.

"Jangan bodoh."

Tiba-tiba ada sebuah suara muncul.

Gue yakin gue ga berhalusinasi.

Suara itu bener ada.

Gue menoleh ke tempat asal suara. Dan ada siluet orang yang sedang bersandar di tiang lampu jalan.

Gue engga gitu jelas liatnya karena gelap.

Gue panik. Gue takut kalo itu hulk lagi.

"Jangan takut." kata suara itu lagi.

Dia jalan ke arah gue.

Otomatis gue menjauh.

"Tenanglah. Gue manusia."

Gue berhenti. Dan cowok itu jalan mendekat. Pas sampai di depan gue, gue kaget liat siapa itu.

"LO?" kata gue terkaget-kaget.

Dia cuma terkekeh.

"Iya ini gue. Gue udah nyelamatin lo 2x yah?" kata cowok itu.

Iya. Cowok sombong yang waktu itu.

"Lo ngapain di sini?" kata gue sambil hapus air mata gue.

"Lo kenapa? Lo lagi sedih? Gue bilangin yah. Kalo lo lagi sedih. Setidaknya jangan berpikir pendek buat bunuh diri." nasihat cowok itu.

Bawel juga ternyata nih cowok.

"Hei. Lo denger ga sih?"

Gue cuma ngangguk.

"Lo kenapa?" tanya cowok itu.

"Nama lo siapa?" tanya gue balik.

"Gue kan nanya lo. Lo malah nanya balik. Nama gue Arnando Ezra. Panggil gue Nando." kata cowok itu sambil ulurin tangannya.

Gue jabat tangannya.

"Sanny Cathrine Pra-" gue berhenti saat ngucapin nama keluarga gue.

Masih panteskah gue make nama itu?

"Pra?" tanya Nando ngangkat alisnya.

"Pra eng. Pra apa? Emang gue ada bilang pra tadi?" bohong gue.

Nando cuma liatin gue heran.

"Jadi gue harus manggil lo apa? Cathrine?"

Deg.

The SecretWhere stories live. Discover now