One [1]

12K 946 1
                                    

Suara sepatu dari ujung koridor lantai atas menggema sampai ujung barat. Suara desisan perempuan berkerudung terdengar jelas. kata mereka sih ,Gosip everywhere. Tapi ya nggak gitu,kan yang denger kupingnya jadi panas.

Pria ber-nametag 'Iqbaal Dhiafakhri R' memasuki kelas XMIA2 sambil menenteng tas berisi perlengkapan kelas.

'Duk duk duk duk'
Iqbaal mengalihkan pandangannya kearah pintu. Suara sepatu memang lumrah disini. Tapi kali ini,seperti suara gajah berlari. Lahh.

"Baal baal!" Badan Fadlan muncul ditengah terbukanya pintu kelas.

"Apa sih, dlan? Duduk dulu deh" Iqbaal menepuk bangku kosong disebelahnya.

"Gue cuma mau bilang, Cewe MIA1 udah dateng. Lo gak kegerbang? Biasanya gapernah absen."

Bak menemukan se-gudang emas mata iqbaal membulat.

"Serius? Gue kesana ya dlan."
Iqbaal beranjak menjauh.menyisakan bau harum khas mint yang dipakai biasanya.

"Good luck baal!"
Fadlan berteriak. Terlihat iqbaal mengacungkan jempolnya pertanda 'oke'.

___

(Namakamu) berjalan beriringan dengan zidny. Sang mata mata langsung menduduki bangku besi yang ada didekatnya. Melirik sang pujaan hati di sela sela buku yang dibacanya.

Zidny memang sudah tau sedari tadi.Kalau Iqbaal sedang memerhatikan gadis di sampingnya. Mata Zidny melirik Iqbaal dengan muka yang menatap seakan jijik dengan tingkah iqbaal. (Namakamu) yang sadar akan Zidny yang tiba-tiba berhenti mengikuti arah tatapan Zidny. Merasa ada keganjalan, (namakamu) menghampiri Iqbaal.

"Umm... hai

Iqbaal. Anak MIA ya?"

(Namakamu) mengatakan itu dengan ekspresi menahan tawa.

"Hah? Iyaa. Kok tau? Stalker ya."

(Namakamu) langsung terkekeh.

"Yakali. Nametagnya masih fungsi kok. Terus bukunya juga buku MIA."
Ucap (namakamu) menunjuk buku yang dipegang oleh iqbaal.
Lalu segera beranjak kearah Zidny. Tetapi, baru dua langkah ia kembali menghadap iqbaal.

"Gue gaperlu stalker. Sosmed gue penuh sama nama lo. Oya,satu lagi mata lo gak juling baca buku kaya gitu? Wkwk."

"Zid, gue keatas ya. Bye"

Zidny yang sempat menahan tawa terperanjat pelan.

"HAHA. Oke bye (nam...)"
Setelah menatap (namakamu) yang telah hilang memasuki gedung MIA ia melangkah kearah iqbaal yang saat ini pipinya memerah.

"Niatnya stalker. Dapetnya Malu. HAHA baal, pipi lo merah tuh wkwk"

Mine [End-1]Where stories live. Discover now