PROLOG

132K 2.6K 21
                                    

"Ahh.. Ahh.. Shh.. teruskan sayang!" desah wanita itu. Tubuh polos tanpa sehelai benangpun itu sedang gemetar hebat di area bawahnya sana. Matanya mengerjap-ngerjap karena efek yang diberikan oleh seseorang di atasnya.

"Kamu begitu ketat sayang," bisik pria sensual itu tepat di telinganya, membuat sang wanita mencakar bahu kokohnya dengan semangat. Pria itu sedang menikmati tubuh wanita ini di bawah kendalinya. Bagaikan dunia serasa milik mereka berdua, yang mereka lakukan hanya berlomba untuk membutikan siapa yang paling tangguh di dalam permainan.

Ruangan yang samar-samar gelap karena minimnya sebuah cahaya, hanya cahaya bulan yang mampu menyelinap menerangi ke dalam kamar itu.

Kedua tangan lelaki itu mencengkram erat pinggul sang kekasih pujaannya, mengarahkan posisi yang tepat diantara kedua pahanya dan tak memperbolehkan penyatuan mereka terpisah. Peluh keringat dingin bercampur panas mulai membasahi tubuh polos mereka. Suara erangan dan jeritan menjadikan satu-satunya alunan lagu di kamar itu.

Hentakan demi hentakan berhasil membuat kedua pasangan itu terus meraih kenikmatan. Sepasang kekasih itu kini bergelut erat, tak luput juga semakin mempercepat iramanya. Ciuman panas dan basah juga sedang mereka lakukan.

Shit! Aku sudah tidak tahan lagi. Aku terangsang!!

Napasku ikut memburu sama seperti pasangan mesra itu. Kejantananku berkedut-kedut dibawah sana, rasanya seperti mati rasa karena belum keluar dari sangkarnya.

Sekarang, aku sedang menonton video hentai atau istilahnya porno di layar televisiku yang sebesar 42 inci di dalam ruangan keluarga. Lampu ruangan ini memang sengaja aku redupkan agar terkesan menghayati. Hanya cahaya layar televisi-lah yang menjadi sumber cahaya disini.

Aku mulai menggeliat tak nyaman di atas sofa, entah kenapa tubuhku seperti terbakar. Botol berisi air mineral yang sudah aku siapkan sebelumnya di atas meja, sudah tandas tak tersisa lagi karena merasa kehausan selama menonton video tersebut.

Kaos polos v-neck bewarna putih yang kukenakan sekarang sedikit basah akibat keringatku sendiri. Entah kenapa, jemariku terasa sangat gatal ingin menggosok penisku yang sudah berdiri tegak di dalam celana jeans-ku.

Kedua mataku terus memperhatikan adegan mereka layaknya seperti menonton sebuah acara sirkus yang bodoh.

Gairahku semakin meningkat pesat ketika melihat pasangan tak beridentitas itu kini mulai berganti posisi. Posisi yang membuat sang lubang wanita terekspos begitu sempurna di layar televisi.

"KYAAAAAAA!!!!!"

Tiba-tiba suara teriakan histeris seseorang membuyarkan segala macam libidoku.

Aku terkejut ketika mendengar suara yang seperti sebuah petir di telingaku, lalu dengan panik segera menengok ke arah sumber dimana suara teriakan itu berasal.

Ini baru pukul 3:32 pagi, kenapa sudah ada orang yang bangun sepagi ini?

Bukankah aku tinggal sendirian disini?

Walaupun cukup sulit untuk melihat sosok itu karena minimnya cahaya disini. Namun, aku masih dapat melihat dengan jelas rupa sosok yang mengejutkanku itu.

Ternyata gadis itu. Gadis yang beberapa hari yang lalu aku nikahi!

Ia berdiri kaku di belakangku, tempatnya tak jauh dari tempat dudukku berada. Ia menutup kedua matanya dengan telapak tangannya begitu erat.

Damn!!

Aku lupa jika ada dia di rumahku!

Perlahan aku mencoba untuk mengatur napasku, lalu menatapnya dengan tajam walau aku tak yakin jika ia akan mengetahui ekspresi dinginku ini.

"Jangan berisik!" bentakku. Kini semua rasa horny-ku sudah hancur lebur gara-gara gadis itu.

"A.. apa yang sedang kamu tonton itu?"

Ia bertanya dengan nada gugup, masih dengan menutup kedua matanya. Ia sedikit memberi celah di sela-sela jemarinya untuk menatap wajahku.

Mendengar pertanyaannya aku mendengus dengan kesal. Kuacuhkan gadis itu dan kembali menonton video panas di televisiku ini.

Pasangan yang sempat aku acuhkan tadi, kini sudah merubah posisi lagi. Posisinya sekarang berganti menjadi doggy style, posisisi kesukaanku yang memberikan aksen mudah sang pria untuk memasukkan batang gagahnya ke dalam lubang hangat dan basah itu.

Lagi-lagi rintihan parau terdengar dari bibir wanita seksi di dalam video tersebut. Membuat sang pria mengumpat kasar karena rasa nikmatnya surga dunia yang mereka lakukan.

"Aku sedang menonton. Kamu sudah melihatnya bukan?" ucapku datar sembari menonton acara hot itu.

Aku berusaha memfokuskan pikiranku pada layar televisi, namun entah kenapa melihat adegan pasangan gila itu, kini membuatku terasa bosan. Adegan mereka tak lagi membuat adrenalinku berpacu seperti kuda. Sekarang terasa begitu hambar, sama persis saat aku kehilangan nafsu makan.

Kedua alisku menyatu ketika melihat pasangan di layar tiba-tiba berganti wajah menjadi aku dan gadis kecil di belakangku. Otak kotorku itu dengan lancangnya membayangkan gadis kecil itulah yang mendesah, bukan sang wanita seksi berparas bule seperti di dalam video.

Senyum tipisku terukir, seketika ide untuk menjahili gadis di belakangku ini muncul dengan sendirinya. Membuatku tergoda untuk melihat apa yang akan dilakukannya nantinya.

Aku bangkit dari tempat dudukku dan perlahan berjalan mendekati gadis ini.

Kulihat wajahnya dari dekat, ia masih menutup kedua matanya dengan erat. Hanya terlihat sebagian hidungnya yang mancung dan bibirnya yang mungil.

Aku menyeringai licik dan tanpa aba-aba, langsung saja kucium bibirnya yang sedikit kering itu.

Gadis itu terkejut, tubuhnya menjadi kaku seketika. Kedua tangan yang sedari tadi ia gunakan untuk menutup mata, kini terkulai lemas.

Ia menatapku dengan tatapan kosong.

Kedua matanya begitu indah dengan iris mata yang bewarna biru langit. Berapa kalipun aku melihatnya, aku selalu dibuat kagum olehnya.

Mataku kini turun terfokus pada bibir mungil gadis itu, bibirnya sedikit terbuka. Dan jujur saja, aku ingin memasukkan lidahku di dalam sana. Merasakan lilitan lidah kami berdua beradu sambil bertukar ludah. Rasa yang begitu manis tentunya.

Aku kembali menghela napas, menutup kedua mataku, menyingkirkan segala pikiranku yang mulai tidak terkendali. Lalu dengan berat hati, membuka kembali mataku.

Stupid! mungkin ini akibat efek video yang aku tonton barusan, pikiranku mulai kacau seperti ini.

Tapi melihat gadis itu yang masih shock terdiam di tempat, membuat otak tak warasku ingin menjahilinya sekali lagi.

"Ini masih terlalu pagi, dear. Apa kamu mau ikut nonton bersamaku?" godaku sambil mengedipkan mata nakal kearahnya. Aku bahkan tak segan-segan menjilat bibir bawahku secara sensual.

Dia masih terdiam di tempat, mulutnya yang sebelumnya terbuka kini tertutup rapat, butuh beberapa detik untuk mencerna kata-kataku, namun ia berhasil menjawabnya dengan gelengan kepala berkali-kali. Gerakan kepala yang sangat spontan.

Aku tersenyum kecil melihat reaksinya. Belum sempat aku menggodanya lagi, gadis itu sudah berlari sejauh mungkin dariku. Meninggalkanku kembali sendirian di ruangan ini. Ia berlari menuju arah kamar tidurnya tanpa menoleh sedikitpun kebelakang.

Dari kejauhan aku hanya bisa menatap punggungnya yang begitu kecil. Kugelengkan kepalaku saat melihat tingkah laku abnormal-nya barusan. Namun sebuah senyuman tipis menghiasi bibirku.

Kenapa juga aku menikahi gadis seperti itu? dia terlalu polos untuk menjadi istriku.

Ralat, maksudku Istri kontrakku!

--------------

repost

Ada yg udah selesai baca ini? jgan bingung klo author repost yah ^^ ini perbaikan plus ada bumbu2 yg nantinya akan berubah

Jangan lupa vomment
Thanks :*

Marriage Season (Dirty!!)Where stories live. Discover now