1

64.1K 1.1K 4
                                    

Keisya masuk ke kamarnya setelah makan malam dengan keluarganya. Dia membuka ponsel yang berada di meja belajarnya. Ada empat panggilan tak terjawab dan dua pesan. Keisya membuka empat panggilan tak terjawab yang tak lain dari nomor ponselnya.

Dia lalu membuka dua pesan yang masuk.

From: Mama

Nak, mama pulang sore. Nanti Anita mama yang jemput.

Pasti itu mama cowo tadi. Batin Keisya.

Lalu dibukanya pesan kedua yang ID pengirimnya adalah nomornya.

From: 08xxxxxxxxx

Besok jam 2 siang. Di cafe tadi. Balikin ponsel gue, dasar ababil!

Idih songong gila nih orang. Batin Keisya merutuki pesan pria itu.

Keisya meletakan ponsel itu di meja lalu merebahkan diri di ranjangnya. Ia kembali berdiri lalu membuka laci di meja belajarnya. Mengambil sebuah novel lalu duduk dan membaca.

Keisya sangat gemar membaca, tapi hanya novel. Novel genre romantis saja, tapi.

Konsentrasi Keisya pada novelnya buyar saat adiknya, Reno masuk ke kamarnya.

"Cha! Lagi ngapain lo?" Tanya adiknya lalu duduk di ranjang Keisya.

Adik Keisya ini memang tidak pernah memanggilnya kak atau mbak atau sejenisnya. Dia biasa memanggil kakaknya dengan panggilan Echa. Karena dulu waktu kecil belum bisa bilang Keisya. Dan sekarang jadi kebiasaan manggilnya Echa.

Keisya memutar kursinya menghadap adiknya. "Tadi sih lagi baca novel. Karena lo masuk kesini, gue rasa lo butuh temen curhat"

Reno mendecak lalu menatap kakak perempuannya kesal. "Lo pikir gue kayak lo? Huh?"

"Kayak gue? Emang pernah gitu gue curhat curhat alay sama lo? Gak lah ya!" Keisya menutup novelnya lalu berbaring di samping adiknya.

"Lo kan ababil. Cha, gue minjem laptop lo ya?" Ucap Reno saat melompat dari ranjang lalu mengambil laptop di meja belajar.

Kembali duduk di samping Keisya lalu membuka laptop yang baru diambilnya.

"Kok ababil sih! Kan lo yang masih ABG, gue mah udah dewasa" Keisya memukul kepala adiknya dengan guling.

"Aduh! Apaan sih Cha!" Reno mengaduh lalu mengelus bagian belakang kepalanya.

"Kan lo sendiri yang bilang kalo lo itu A. BA. BIL" ucapnya lagi dengan menekankan setiap suku kata pada kata ababil.

Keisya mengubah posisinya menjadi duduk lalu bersandar di kepala ranjang. "Kapan gue bilang? Kan gue udah dewasa. Udah kaga labil lagi, kaya lo tuh-"

"Nih baca sendiri!" Reno menyodorkan ponselnya di depan wajah Keisya.

Keisya memandangi layar ponsel Reno yang menampilkan akun BBM nya. Status di akunnya bertuliskan 'MASIH LABIL'.

Kedua bola mata Keisya membulat membaca tulisan sialan itu.

Anjir tuh cowo! Sialan. Keisya menyumpahi pria yang membajak ponselnya.

Keisya melompat dari ranjang lalu mengambil ponsel yang tergeletak di meja. Lalu membuka aplikasi BBM di ponsel itu.

Membaca nama di akun itu, Giolando Daniel Alexander. Oh, Gio namanya.

"Kenapa Cha?" Reno bersuara karena Keisya tiba tiba jadi aneh setelah melihat akun BBM nya sendiri.

Keisya menatap adiknya yang sedang menaikan alisnya lalu menariknya "Gapapa. Lo balik ke kamar lo sana! Tidur ato ngapain gitu sana lo!"

"Apaan si! Jangan dorong dorong napa, Cha!" Reno berteriak teriak ketika kakaknya mendorongnya keluar kamar. Keisya mengunci kamarnya setelah berhasil mengusir adiknya.

Keisya's Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang