i find you

472 63 2
                                    

Faydee's pov

Hari ini hari pertamaku kembali masuk kesekolah setelah liburku yang hampir 2minggu lebih karna... yah kalian taulah.

Aku berjalan menelusuri lorong yang ramai akan murid-murid sedang berlalu lalang, mereka menatapku seperti entahlah, aku tak dapat mengartikannya. Aku tak mmeperdulikannya dan berjalan menuju lokerku mengambil buku lalu berjalan kearah kelasku.

Sebenarnya hari ini aku belum diperbolehkan masuk karna keadaanku masih sangat lemah tapu aku terus meyakinkan mereka jika aku baik-baik saja, aku tak ingin dianggap lemah.

Ternyata dikelasku sudah ada, Ki, Dylan, Thomas, Will, Kaya yang sedang berbincang-bincang. Aku tak memperdulikan mereka dan memilih duduk ditempat dudukku yang letaknya sebelah kursi thomas.

Aku menyandarkan punggungku lalu memejamkan mata. Dadaku naik turun seirama dengan nafasku yang tak teratur. Aku tak ingin kejadian 2 minggu yang lalu kini terulang kembali. Rasa sesak dan sakit merasuki alat pernapasanku. Sial! Sampai kapan aku harus seperti ini?!

Mereka yang tadinya sangat ribut langsung senyap saat melihat kedatanganku. Aku membuka mataku lalu mengambil tasku dan mengeluarkan botol obatku yang selalu kubawa kemana-mana. Aku mengeluarkan beberapa butir obat lalu memasukannya kedalam mulutku sekaligus setelah itu aku kembali menyandar dan memejamkan mata.

Membiarkan obat itu bereaksi pada tubuhku. Setelah merasa baikan dan bisa bernafas dengan sedikit lebih baik aku membuka mata dan menoleh kebelakang. Ki, Dylan, Kaya, Will, mereka terdiam menatapku apalagi thomas ia sama sekali tak berkedip sedari tadi "W-what?"tanyaku bingung dengan reaksi mereka.

Thomas langsung menabrakan tubuhnya ketubuhku dengan kuat sehingga membuatku hampir terjatuh kebelakang jika tidak dengan sigap Ki menahanku dengan cara memegang punggungku. Thomas memelukku dengan erat sedangkan aku masih terbingung-bingung dengan kelakuannya.

Dengan sedikit canggung aku membalas pelukannya, bisa kurasakan Thomas semakin mengeratkan lengannya. Aku menatap kearah Dylan, Will, Ki, Kaya dengan tatapan bingung tapi mereka hanya tersenyum lebar.

"Omg i miss you, Where are you've been huh? I'm scared" aku menyerngir bingung "Thomas what happened?" Tanyaku, Thomas melepaskan pelukannya lalu menatapku tajam.

"Astagaa kau dari mana saja huh? Hampir 1 sebulan kau tak masuk sekolah. Kau tau aku sangat mengkhawatirkan mu, aku mencarimu kemana-mana, kesana kemari. Setiap hari aku berkeliling sekolah mencarimu berharap aku akan bertemu denganmu dimanapun itu, aku bertanya kepada hampir kesuluruh murid disekolah ini, saat aku bertemu seseorang yang kulakukan hanya seperti 'hey apakah kau melihat faydee? Ia menghilang begitu saja dariku' dan orang itu seperti 'hey apakah aku peduli?' Dan itu sangat menyebalkan. Aku lelah mencarimu kemana-mana, kau membuatku hampir gila, kenapa kau tak mengabariku selema beberapa minggu ini huh?"

Aku ternganga mendengar ucapan Thomas yang begitu panjang, cepat dan tanpa henti, aku menggelengkn kepala " Umm itu aku-aku-aku baru saja, ada... yah umm" aku memikirkan alasan apalagi yang harus kuberikan lagi kepadanya agar ia tak mengetahui yang sebenarnya tentangku. Ini belum saatnya.

"Apa Fay? Kau menyembunyikan apa?" Thomas mengguncak kedua bahuku kuat "Not now thomas" thomas menatapku memohon "why?"

"I'm gonna tell you but not now please" aku melepaskan tangan thomas dari kedua bahuku.

Jujur aku juga sangat merindukan manusia menyebalkan ini, aku merindukan rayuan murahannya kepadaku, tawanya saat melihat pipiku yang memerah, dan jari-jarinya yang selalu mengangguku, i just miss him now.

"Alright"

"What happened to you?" Tanyaku bingung, thomas menyerngit bingung "what me? Me what?"
"Kenapa kau terlihat khawatir kepadaku?" Thomas terdiam, pipinya memerah dan ia juga menunduk. Karna tak kunjung mendapatkan jawaban aku menoleh kearah Ki yang juga sedang menatapku, Ki hanya mengangkat bahu.

"Dia menyukaimu"

Aku langsung menatap ke Dylan karna ia yang berbicara "W-what do you mean?"

"Yeah, he like you! Nooo! He's love you"

Aku terdiam lalu menatap kearah Thomas yang sedang menunduk "Is that true?" Tanyaku sambil terus menatap thomas dengan tanda tanya, Thomas tak bergeming.

"Thomas"

"I don't know"

Thomas mendongakan kepalanya dan menatapku ragu "aku harap itu hanya bohongan" aku menghela nafas pelan lalu tersenyum kecil.

Thomas's pov

Faydee tersenyum kecil membuat jantungku berdetak 10 kali lebih cepat. Entahlah ia selalu membuatku tak bisa bernafas saat ia tersenyum ataupun menatapku. Matanya yang coklat terang dan bibirnya pink itu selalu bisa mengalihkan perhatianku padanya.

Semenjak pertama kali bertemu dengannya ia sudah mulai merasuk kedalam otakku dan menghantuiku setiap saat tak membiarkanku untuk melupakannya sedetikpun. Semenjak saat itu aku tak lagi menganggu ataupun menggoda setiap gadis yang lewat dihadapanku, yang kulakukan hanyalah memperhatikannya.

Akupun tak tau, ini kah yang dinamakan dengan love at the first sight or anything, i don't know and happy with them.

Setelah beberapa minggu ia menghilang bergitu saja tanpa memberi tahuku, akhirnya ia kembali. Aku kembali bisa melihat wajah cantiknya, aku kembali bisa merasakan deruan nafasnya yang tak teratur saat aku menggodanya, pipinya yang memerah dan bibirnya yang tertarik keatas saat tersenyum, and she make my day.

Dylan benar, sepertinya aku mulai menyukai gadis ini, aku merasakan perasaan yang tak pernah kurasakan sebelumnya saat bersama gadis lain.

Disaat semua gadis mati-matian berusaha untuk membuatku tersenyum dan faydee datang hanya dengan wajah datar nan dingin sudah berhasil membuat senyumku tak hilang selama beberapa hari saat memikirkannya bahkan hingga sekarang.Ia membuatku gila dalam sekejap mata.

"Awwww"

Aku meringis kesakitan saat merasakan sesuatu yang padat mendarat diatas kepalaku "what are you doin?" Tanyaku kepada Faydee.

Faydee memutar mata jengah "kau? Apa yang kau lakukan? Kenapa kau menatapku dengan tampang cabul mu itu? Kau pasti berkhayal yang tidak-tidak tentangku bukan? Dasar kau otak mesum"

Faydee berjalan keluar kelas akupun langsung mengejarnya, saat sudah berada diluar kelas aku melihat greyson sedang memeluk Faydee dengan erat dan Faydee membalasnya.

"Ohh, Faydee where are you've been? I miss you"

Aku langsung menarik greyson kuat hingga pelukan mereka lepas lalu mendorongnya, aku mengenggam tangan Faydee erat dan menatap greyson sinis. Emosiku memuncak saat melihatnya memeluk Faydee sembarang seperti itu.

Tanganku sudah mengepal hendak menghantam wajahnya tapi aku tak ingin Faydee berfikir bahwa aku adalah pria yang kasar dan ia akan menjauhiku dan aku akan kehilangannya.

"What wrong with you?!"

Faydee menatapku ngeri "what are you doing with he?" Tanyaku selembut mungkin agar emosiku mereda "nothing"

"What wrong with you mate?!" Tanya greyson bingung "shut up and stay back, i don't talk with you alright!"





























-----------










To be countinue?



Vote and Comment


Be My Forever ✘ Thomas SangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang