Tou Mina (11)

Mulai dari awal
                                    

Aku mengangguk bingung. "Ya."

"Apakah hubunganmu dan Lucian baik-baik saja?"

Kenapa Dad bertanya seperti itu? "Ya, kami baik-baik saja. Memangnya ada apa Dad?"

"Maaf jika ini menyinggungmu. Apakah ... Lucian sudah menandaimu?" Tanya Dad sedikit was-was.

Aku menggeleng. "Belum. Mengapa Dad menanyakan hal itu?" Dad menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan gusar.

"Lucian belum menandaimu Chara?" Kali ini Mom yang bertanya dan aku kembali mengangguk.

Wajah Mom terlihat bingung dan cemas sambil menatap ke arah leherku. Dan wajahnya tampak kecewa saat melihat apa yang dicarinya tidak ada di sana. Tidak ada tanda kepemilikan Lucian di leherku.

"Ada apa?" Tanyaku semakin khawatir.

"Chara, Dad tahu kau memiliki masa lalu yang berat. Tapi ... akan sangat tidak adil jika kau belum bisa membuka dirimu dan menerima Lucian seutuhnya di saat Lucian sendiri sudah menerimamu dengan hatinya."

Aku mengernyitkan dahiku. Dan Dad kembali berbicara. "Chara, kau harus tahu jika werewolf  yang telah bertemu dengan mate-nya dan mereka belum melakukan proses sebagaimana mestinya, itu sangat salah. Akan ada yang menderita dari salah satu di antara mereka. Seperti kau yang menderita karena mate-mu dulu, dan ini berlaku pada Lucian sekarang."

"Ke-kenapa bisa begitu Dad?" Tanyaku cemas dan takut. Lucian menderita, mendengar itu membuatku seperti dihantam palu tepat di dadaku.

Dad menarik napasnya sejenak. "Werewolf, mereka membutuhkan mate-nya lebih dari apa pun Chara, Dad kira kau tahu itu." Aku mengangguk. "Dan Lucian membutuhkanmu, tapi kau menolaknya."

"Aku tidak menolaknya Dad." Kataku.

"Tidak dengan ucapanmu sayang. Tapi dengan kau yang tidak mau dia menandaimu, itu sudah lebih dari penolakan untuknya. Dan itu akan menyakitinya perlahan."

Aku merasakan dadaku sesak. Astaga, apa yang telah kulakukan selama ini?

"Wolf  dari seorang Alpha dan Luna akan sangat lebih posesif dari pada wolf  biasa Chara. Semakin kuat wolf  itu, akan semakin besar penderitaan dan kesakitan yang dia rasakan saat mate-nya menolaknya. Dan kau harus tahu Chara, Lucian adalah salah satu dari Alpha terkuat di seluruh pack." Ujar Dad pelan.

Aku menahan napasku mendengar penuturan Dad barusan. Itu artinya, rasa sakit yang diderita Lucian saat ini benar-benar lebih dari sekedar menyiksanya.

"Mungkin selama ini Lucian berusaha menahan dirinya Chara. Tapi hari ini, barusan lebih tepatnya, dia sudah tidak dapat menahannya. Lucian ... dia sudah kehilangan kendali atas dirinya." Kata Dad tampak khawatir.

"Apa ... apa yang harus aku lakukan Dad?" Tanyaku bingung. Aku benar-benar cemas saat ini. Aku tidak ingin Lucian merasakan sakit. Aku tidak ingin dia menderita lagi karena aku.

"Kau tahu apa yang harus kau lakukan sayang." Jawab Dad pelan sambil tersenyum.

Aku menatap ke arah Mom dan Kaleela yang balas menatapku penuh harap. "Di mana Lucian, Dad?"

"Di kamar kalian." Jawabnya.

Aku buru-buru bangkit dan berlari menuju kamar. Baru saja saat aku akan menapaki anak tangga pertama, Dad kembali memanggilku.

"Berhati-hatilah Chara. Dia sedang kehilangan dirinya saat ini." Kata Dad yang tidak bisa menutupi rasa cemasnya.

Aku mengangguk dan kembali menaiki tangga. Aku tidak takut sedikit pun, yang aku tahu saat ini adalah aku harus menolong Lucian.

My Mina ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang