Dave tertawa dan bangkit menuju dapur mengambil air minum. "Kau tamu tidak diundang, Jamie," ucapnya sambil melempar kaleng bir yang ditangkap Jamie dengan sigap.  "Jadi tujuanmu kesini hanya karena kau bosan ke klub?"

Jamie mengangguk. "Dave, apa kau tidak ingin menikah?" tiba-tiba Jamie bertanya sambil menatap Dave dengan serius.

Kaleng bir yang hampir sampai di bibirnya menggantung di udara. Dia menatap Jamie dengan ngeri.

"Kau tidak berencana mengajakku menikah kan?"

Lagi-lagi Jamie terbahak. "Tidak, Dave, terima kasih. Aku belum tertarik menjadi pemain anggar." Namun dia segera bangkit dari sandaran duduknya dan menatap Dave dengan tatapan seriusnya lagi. "Atau kau yang sudah berbelok, Dave?" dia berbisik.

Dave mengambil bantal dan melemparnya dengan kasar ke muka Jamie.

"Hei, kenapa kau marah? Bukannya kau sudah lama selibat??"

"Aku.Masih.Normal.Jamie," jawabnya pendek-pendek, berharap jawaban itu super jelas untuk Jamie.

Jamie terkekeh. Dia memang suka sekali menggoda Dave hingga kadang membuat Dave kesal. 

"Siapa tahu kau memutuskan selibat karena kau sedang mencari soulmate-mu

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Siapa tahu kau memutuskan selibat karena kau sedang mencari soulmate-mu."

"Kalau kau hanya berbicara tidak penting lebih baik kau pulang, Jamie!"

"Pemarah sekali kau ini, Dave. Mana ada wanita yang mau denganmu kalau kau selalu galak begitu."

"Pu ..." suaranya terputus bunyi ponsel Jamie.

"Ada apa, William?"

" .............. "

"Siapa? Aku tidak punya janji dengan wanita malam ini."

" .............. "

"Bagaimana rupanya? Apa dia cantik?"

Dave mencibir. Begitu mendengar kata wanita saja, semua rambut Jamie langsung tegak berdiri.

"Bermata biru? Berambut coklat? Apa bibirnya berwarna pink pucat yang cantik? Apa dia memiliki poni?"

Dave memperhatikan mata Jamie yang berbinar saat menjabarkan wanita yang dikatakan menemuinya itu.

"Berikan ponselmu padanya. Aku ingin bicara dengannya."

" ........... "

"Rae?? Benarkah itu kau????"

Dave menoleh lagi. Rae? Nama yang aneh.

"Tentu, Sayang. Aku akan segera pulang. Kau menunggu saja di apartemenku. Kodenya 990704."

" ............. "

"Ya, tidak apa-apa. Aku akan pulang sekarang, Sayang. Aku merindukanmu."

Dave melihat Jamie seperti anak remaja yang akan bertemu kekasihnya. Matanya bersinar  saat berbicara dengan gadis bernama aneh di seberang sana.

Crush Into YouHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin