Thrid code.

20 2 0
                                    

Sore itu, Rezi pulang dari rumah Rino, sahabatnya. Hari ini, Rezi tak mendapat surat misterius itu. Ia melangkah gontai ke dalam kamarnya dan membanting tubuhnya ke tempat tidurnya.

Baru saja ia menutup matanya, tiba tiba bundanya memanggil dari luar kamar.

"Reziiii. Ada surat nih. Gak ada pengirimnya!!!"teriak sang bunda.

Dengan malas, Rezi bangkit dari tempat tidurnya.

"Mana bunda surat nya?"tanya Rezi

"Itu bunda taruh di nakas dekat kamar kamu. Sekarang Rezi banyak penggemarnya ya"goda Aurel, bunda Rezi, Rezi hanya memutar matanya.

"Enggak kok bun. Yaudah Rezi kekamar ya bun"Rezi melangkahkan kakinya ke dalam kamarnya.

//

Rezi membuka surat itu, dan tak ada kalimat disana, hanya ada gambar es batu, segitiga menghadap kearah timur, dan jas para ilmuan.

Rezi berpikir keras, bahwa semua clue yang diberi sang pengirim adalah lagu lagu lama. Dan ia memutuskan untuk bertanya kepada bundanya , karena ia lelah berpikir untuk saat ini.

"Bunda. Rezi mau nanya. Ada gak lirik lagu yang menunjukkan gambar ini."tanya Rezi sambil menyodorkan kertas itu. Aurel berpikir keras sambil mengingat lagu lagu semasa ia remaja dulu.

"Ohh bunda tahu sayang. Lagu ini dulu yang buat bunda ingat terus sama Ayah kamu! Hahaha."ujar Aurel.

"Ha? Bunda serius? Emang bunda ketemu ayah umur berapa? 25? 27?"tanya Rezi penasaran.

"Enggak."kata Aurel singkat.

"Jadi?"tanya Rezi.

"Seumuran kamu!"seru Aurel.

"Wahh. Bunda aneh!"ujar Rezi.

"Kenapa sayang?"tanya Aurel.

"Kan ayah gak ganteng bun. Terus ayah itu judes, sok sok-an lagi!"ujar Rezi, Aurel terkekeh mendengar perkataan anaknya.

"Maksud kamu ayah jelek?"suara berat muncul dari belakang Rezi. Ezra, ayahnya Rezi merengut kesal mendengar perkataan anak lelakinya.

"Emang ayah jelek. Rezi kan liat foto ayah pas masih kecil. Gendut lagi"cerocos Rezi.

"Lha bunda kamu dulu gendut, monyong lagi!"omel Ezra, Aurel menjewer telinga Ezra.

"Hmm bandel kamu ya mas. Emang kamu dulu mukanya gak manyun. Sudah kayak bebek bibir kamu tuh. Pake ngatain orang lagi!"ujar Aurel tajam.

"Aduh ayah, bunda. Bantu Rezi dong. Ini judulnya apa?!"omel Rezi.

"Sini ayah lihat!"Ezra mengambil kertas surat Rezi.

"Ini coldplay, the scientist!"ujar Ezra, "Ini mah lagu bunda kamu kalo lagi galauin ayah!"

"Diem lu karung!"omel Aurel, "ahh monyong"Ezra mencubit pipi Aurel.

"Oiii ada anak di bawah umur. Ah Rezi masuk kamar aja deh!"seru Rezi tanpa memperdulikan ayah dan bundanya.

'Dasar bocah bocah tuh orang. Sudah tua juga kayak bocah'

//

Rezi pun mendengarkan lagu coldplay itu.

Rezi mengerti maksud dari semua lagu yang telah ia dengarkan. Tapi ia tak mengerti...

Apa maksud dari si pengirim surat itu, menyuruh dirinya mendengarkan semua lagu itu.

Bahkan, si pengirim itu tahu penyanyi kesukaannya, yang juga merupakan penyanyi kesukaan ayahnya saat muda dulu.

Entah apa maksud si pengirim itu...

Dan ia tak perduli, dan akan tetap menunggu sampai sang pengirim menunjukkan batang hidungnya.

Ahahaha, ceritanya melenceng ya. Yodah lah keep vomment aja deh. Doain aku yaaa, soalnya aku lagi uas niih ._. Dan maaf juga kalo aku gak lanjut soalnya lagi uas wkwk :))

ListenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang