[ E M P A T ]

2.9K 78 1
                                    

Bian: "aku suka sama kamu, aku sayang kamu, aku pengen kamu jadi pacar aku"

seketika Mutiara diam, ia tidak langsung menjawab, kini wajahnya seketika berubah menjadi kebingungan.. Ia begitu paham sahabatnya Farah begitu menyukai lelaki itu, ya Farah begitu menyukai Pabian namun jauh setelah ia bercerita bahwa dirinya sedang dekat dengan lelaki itu..

Kini sudah jelas bahwa sebenernya ia lah yang pertama menjatuhkan hatinya pada Bian, karna ia menyukai Bian saat mereka baru masuk sekolah itu berbeda dengan Farah yang menyukai Bian saat baru duduk di kelas D U A smp.. Namun tetap saja ia begitu merasa tidak enak karna sahabatnya itu namun disisi lain ia begitu jatuh hati pada Bian.

Bian berdehem. Mutiara tetap masih dengan kondisinya setengah melamun bingung akan apa yang harus dilakukannya saat ini.

"mutia kamu gamau ya? Yaudah gapapako kalo kamu gabisa terima aku" ucap Bian dengan sedikit putus asa karna merasa ucapan tentang kejujurannya itu digantung.

"Hahh apaa hemm??? kalo jawabannya nanti aja gimana?" Jawab Mutia

"Please jangan gantungin aku, kalo emang kamu suka terima aku dengan cara ambil coklat ini.. kalo kamu jelas gasuk aku kamu boleh ungkapim dengan buang coklat ini.. gausalah kamu undurundur untuk jawab perasaan hati aku ini muutt" ucap Bian padaku saat itu dengan sedikit tercekat begitu terlihat dari nada suaranya

"a-k-u m-a-u Bian aku mau banget jadi pacar kamu tapi disisi lain ada sahabat aku yang begitu menyukai kamu. Ha....ruskah a...a...aku korbankan perasa....an akuu saat ini...." ucap Mutia dengan penuh penekanan dan nada yang terbata bata, begitu miris keadaannya saat ini.


Tak terasa kini airmatanya sudah meleleh jatuh dari tempat asalnya. Tidak kuat. Bingung. Itulah yang Mutiara rasakan saat ini.

"Aku mohon jangan terlalu ngorbanin perasaan kamu buat orang lain mut" ucap Bian cuek

"Aku gatau Bian aku gatau harus jawab perasaan kamu dengan cara apa yang jelas aku sangat ingin membalas perasaan kamu tapi gaenak sama sahabat aku" jawab Mutia setengah menangis.

"Jangan gini terus ikutin apa kata hati kamu, aku mohon" ucap Bian dengan sedikit memelas.

"Oke oke aku mau aku mau.... tapi untuk saat ini aku mau kita B-A-C-K-S-T-R-E-E-T duluuu please ngertiin aku" balas mutia dengan terus penuh penekanan dan terus menangis tetapi tidak lupa menerima coklatnya itu.

"Makasih muut, kalo emang mau kamu giti oke gapapa aku bis ngertiin perasaan kamu" balas Bian lagi dan langsung memeluk Mutia spontan.



●● Jum'at, 01 Agustus 2014 ●●••
pukul 20.00 WIB

Itulah hari dimana aku, Mutiara Zakiyansya menerima lelaki itu. Lelaki yang sudah lama aku harapkan untuk menjadi seorang kekasih hatiku. Yaa tepat lelaki itu bernama Pabian Saheryan..



----- dirumah Farah -----

saat ini dirumahnya sudah ada Nadiin yang tengah menemaninya sejak tadi. Mutia? dimanakah dia sekarang? telat yaaa Di mall bersama Bian..

"Nadiin aku envy deh denger Mutia lagi jalan bareng Bian, salah ga sih perasaan aku sekarang?" Ucap Farah pada Nadiin.

"Wajarsih tapikan kamu ga ada hak buat cemburu sama Bian dan mutia juga Far, kamukan bukan siapasiapanya Bian kenal aja kalian nggakan? Udadeh biarin Mutia bahagia dulu jangan sampe kamu ancurin perasaan dia dengan perasaan kamu ke Bian ih Farah Ladiffa." Jawab Nadiin..

"Hem iyaudadeh iyaiya" balas Farah dengan sedikit kecewa karna Nadiin malah membela Mutia bukanlah membela dirinya.

----- dirumah Mutia -----

Tak pernah lupa ia selalu menceritakan apa saja yang telah terjadi dihari itu pada sang ibunda. Bukan seperti anak kecil yang tengah mengadu pada sang ibu, tetapi jauh seperti dua orang sahabat dekat yang tengah saling berbagi cerita..

"Mah aku putus sama Zio dan sekarang aku pacaran sama Bian" ucapku se enaknya.

"Bian? Siapa dia? Kamu kenal darimana sayang?" jawab ibuku dengan sedikit menyelidik.

"Dia satu sekolah sama aku mah cuma beda kelas aja, ituloh yang sering aku ceritain dari dulu yang pas baru MOPD." Jawabku

"Nama lengkapnya siapa mamah lupa" balas ibuku

"Pabian Saheryan, mah" ucapku

"Oh iyayah mamah inget, terus sahabat kamu yangsuka juga sama Bian gimana?" Tanya ibuku menyelidik.












Mutia: ".................................................................






Stay terus disini yaa:)) maafin author yang suja typo

Penghianatan seorang Sahabat [Complited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang