Aku menoleh saat mendengar Galea terkekeh pelan. "Anda sangat benar, Yang Mulia." Katanya.

"Apa maksudmu?" Tanyaku bingung.

"Maksud saya, Yang Mulia Maia benar Alpha. Apakah Anda tidak merasa aneh mengapa Luna itu ditakdirkan untuk menjadi mate dari Alpha-alpha terkuat?"

"Charlize. Namanya Charlize Anjana." Kataku. Dan aku tidak suka saat Galea mengatakan dia sebagai mate dari Alpha-alpha. Dia hanya mate-ku!

'Mate-ku juga!'  Tambah Alec.

Serigala ini tidak mau kalah. 'Terserah kau.'  Kataku malas.

"Nama yang indah. Iya kan sayang?" Tanya Mom pada Dad. Dad hanya mengangguk dan tersenyum.

"Jelaskan apa maksudmu tadi." Kataku pada Galea.

"Luna Charlize, dia memiliki satu hal yang pasti menjadi alasan mengapa Moon Goddess menjadikannya mate dari Alpha terkuat seperti Anda atau seperti mantan matenya dulu." Galea mulai berbicara.

Ya, aku lebih suka saat mendengar dia menyebut mantan mate  untuk Alpha brengsek yang telah menolak gadisku. Ehm ... aku bahkan sudah menyebutnya gadisku.

"Ada sesuatu dalam dirinya, dan itu sangat kuat. Maka untuk mengimbanginya, dia harus memiliki mate yang juga harus sangat kuat." Galea tersenyum penuh arti kepadaku.

"Kuat? Tapi dia hanya gadis biasa. Di berkas yang aku miliki, dikatakan jika dia bahkan tidak bisa melakukan shift." Jelasku pada Galea.

"Bukan tidak bisa Alpha, tapi belum. Seperti yang saya katakan tadi, dia membutuhkan seorang pendamping yang kuat untuk mengimbangi dirinya. Dan kita tahu, dia tidak diterima oleh mate-nya. Itu menjelaskan semuanya, dia tidak dapat berkembang sebelum ada yang dapat mengontrol dirinya." Jelas Galea.

"Jadi maksudmu, dia harus memiliki mate dulu untuk dapat melakukan shift?"  Tanyaku.

"Bukan hanya memiliki mate, Alpha. Tapi semua proses dalam hubungan mate. Dengan begitu, artinya dia akan memiliki seseorang yang memang dapat mengendalikannya." Galea menjelaskan.

'Aku penasaran, apa sebenarnya yang terjadi dengan mate kita Lucian?'  Alec tiba-tiba bersuara.

'Entahlah Alec. Aku merasa bingung sekarang.' Jawabku.

"Lalu aku harus bagaimana?" Aku kembali bertanya pada Galea.

'Dasar bodoh!'  Kata Alec tiba-tiba. Kenapa dia jadi suka mengataiku?

"Tentu saja Anda harus segera mengklaimnya sebagai mate Anda, Alpha." Kata Galea.

Mom dan dad menatap penuh arti kepadaku. Ada tatapan bahagia dan bangga di mata mereka.

"Aku mengerti." Ucapku.

'Sudah kukatakan jika kau itu bodoh.'  Kata Alec lagi.

'Diamlah Alec!'  Aku mulai kesal.

"Alpha." Panggil Galea tiba-tiba. "Maaf jika saya tidak sopan. Tapi, saat Anda telah menandai Luna nantinya, temuilah saya segera."

"Memangnya ada apa?" Aku mengernyitkan dahiku.

"Anda akan tahu sendiri nanti mengapa harus menemui saya." Jawabnya penuh misteri. "Yang Mulia, Alpha, saya kira urusan saya telah selesai. Bolehkah saya pamit?" Tanyanya.

"Tentu saja Galea." Kata Mom. "Terima kasih banyak telah membantu."

Gadis itu mengangguk. Dia bangkit berdiri dan membungkuk pada kami semua sebelum keluar dari ruangan. Ruangan jadi hening sepeninggal Galea.

My Mina ✓Where stories live. Discover now