Sepuluh

4.2K 186 0
                                    

Author Pov

Valdo jahaaattt!!!!! Gue nggak suka!!! (#para pembenci Author: Kita juga nggak suka sama lo!), terserah ah... Lo pada banyak bacot! #utk para pembenci Author.
Okay, back to story!

Risa Pov

Aku membuka mataku melihat mentari telah menyambutku di pagi hari. Aku melirim jamku ternyata masih setengah tujuh. Aku tidur lagi.

Aku

Tidur

Lagi...

Lagi...

Lagi...

Aku nggak berniat untuk ke sekolah hari ini. Apalagi aku barusan pulang dari rumah sakit kemarin sore sekitar jam 6 gitu... Apalagi mengingat kejadian kemarin dimana Valdo mengatakan bahwa dia tak mau melihatku dan membenci diriku. Bahkan dia kini menganggapku sebagai musuhnya.

Sakit...

Memang sakit! Dia adalah sahabatku yang memang otak gestrek tapi aku menyayanginya. Begitupula dengan Jason, Brian dan Alice.

Aku pun tidak jadi melanjutkan acara tidurku dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Setelah mencuci muka aku turun ke lantai satu dimana mama dan papa sedang makan bersama kak Reyna.

"Lo Risa? Kamu nggak sekolah?" tanya mama sambil memakan sayur capcainya yang ia sukai.

"Nggak, ma. Risa lagi malas ke sekolah," jawabku dengan tatapan lesuh.

"Kenapa kamu nak? Sakit? Atau lagi sensi?" tanya mama lagi.

"Risa nggak kenapa-napa, ma... Risa hanya nggak ingin aja ke sekolah,"

"Oooh... Kayaknya lo sedang patah hati deh," celetuk kak Reyna dan dengan sigap aku menjitak kepalanya. "Awch! Sakit tau adik durhaka!!!" erangnya.

"Anak bungsu papa di bikin sakit hati?! Siapa yang buat?! Jangan-jangan si Valdo ya anaknya Joe?!" tanya papa dengan raut wajah yang kesal-? Mungkin...

"Bukan..." jawabku singkat. Padahal kenyataannya iya...

"Jangan bilang kalo penyakit hobi bolos lo itu kambuh lagi?" sahut kak Reyna. Aku terdiam lesuh.

"Mungkin badannya masih agak sakit dan sesak karna kemarin... Bagaimanapun juga Risa kan paru-parunya lemah," jawab mama lalu mengusap kepalaku dengan lembut. Ah... Betapa indahnya duniaku ini bersama keluargaku ini. Meskipun kadang otak gestrek mereka keluar...

"Kalo gitu nanti papa telfon Lia aja ya biar kamu di kasih ijin..." kata papa. Aku pun mengangguk pelan lalu lanjut memakan makananku. Maaf mama, papa dan kak Reyna... Aku membuat kalian khawatir.

Setelah makan aku mengurung diri di dalam kamarku. Aku pun kembali terlelap dalam indahnya dunia mimpi yang telah menyeretku masuk ke dalamnya. Aku benar-benar sakit... Sakit fisik dan batin. Aku sungguh tak kuat dengan sekarang ini... Tak salah pilihanku untuk mengikuti arus dari dunia mimpiku.

Author Pov

Setelah Risa tidur terlelap. Melly, mamanya Risa datang dan duduk di sebelah Risa yang tertidur lelap. Kebetulan Risa lupa mengunci kamarnya, sehingga mamanya masuk ke dalam kamarnya. Mamanya mengusap lembut dahi anaknya itu.

"Risa... Meskipun kamu tak bilang, mama tau kamu sedang sakit hati sekarang... Mama ingin tau kenapa kamu sakit hati, kalau bisa ceritakan ke mama ya kalau kamu sudah merasa bisa menceritakannya," gumam mamanya lalu beranjak pergi keluar kamar Risa. Sebelum keluar, mamanya Risa mencium kening Risa dengan sangat penuh kasih sayang.

"Ma... Risa gimana?" tanya papanya Risa ketika melihat mamanya turun dari lantai dua.

"Dia tertidur lelap. Jangan coba-coba membangunkannya, Kyle! Atau kau akan dapat jatahmu dariku..." gertak mamanya Risa.

Hot Boy Vs Stupid GirlOnde histórias criam vida. Descubra agora