Chapter 3 Keajaiban Datanglah

150K 5.2K 54
                                    

Thank You For Vote My Story, I Really Appreciate It ^^
---------------------------------------------------~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hingga siang ini Shelley belum juga mendapat telepon dari Archer. Shelley bisa mengerti Archer pasti akan sulit mengambil keputusan, siapa sih orang yang ingin berpisah dengan orang yang dicintai, tapi tetap saja Archer harus mempertanggungjawabkan apa yang yang telah Archer perbuat pada Sahabatnya. Walau, sebenarnya dia takut sekali kalau Archer lebih memilih bertunangan dengan Calon Tunangan Archer daripada bertanggung jawab pada Sahabatnya.

Baru kali ini Shelley dihadapkan pada permasalahan yang dia tidak bisa menemukan jalan keluarnya. "Hik, hik, apa yang mesti gue lakukan sekarang?" Shelley benar-benar putus asa, dia sangat berharap keajaiban itu datang menghampiri Sahabatnya.

Tiba-tiba Shelley merasakan pundaknya dicolek. Dia menoleh ke belakang. "Apaan?" tanya Shelley datar menatap Asisten somplaknya dengan mata yang basah.

"Ponsel Bos bunyi dari tadi," ucap Lovy, yang sedari kemarin menggelengkan kepala melihat Bos cantiknya yang tidak berhenti menangis, tidak salah pegawai-pegawai di sini menjuluki Bosnya ini dengan sebutan Bos Mellow yang bisa tiba-tiba menangis dengan mudahnya.

Shelley langsung berhenti menangis dan mengambil ponselnya yang berada di atas mejanya. '0999999 calling..' Nomor yang tidak dia kenal. Wait! Siapa tau ini nomor Archer.

"Ya, halo..," sahut Shelley dengan penuh harap.

"Halo, selai."

"Nama gue.., Shelley bego! Siapa nih?" ketus Shelley, Archer tidak mungkin salah menyebutkan namanya dan suara Archer tidak membuatnya emosi mendadak seperti ini.

"Gue Colt."

"Colt? Siapa ya?" tanya Shelley perasaan dia tidak punya teman, namanya Colt, tapi rasanya dia pernah mendengar nama itu.

"Ckckck, masa lo lupa sih!! Gue Colt yang mengambil ciuman pertama lo."

"Hik, Hik..." tangis Shelley langsung pecah, dia teringat lagi akan kejadian yang memilukan kemarin siang.

"Hahaha, lo kok malah menangis sih! Seharusnya lo happy karena gue menelepon lo," ucap Colt dari sebrang sana, baru kali ini dia bertemu dengan Wanita super unik.

"Happy dari pluto! Dasar Pria sampah lo! Gue nggak sudi teleponan sama lo!" teriak Shelley yang semakin emosi mendengar suara tertawa Pria sampah, dasar Pria yang tidak memiliki hati nurani.

"Eits, lo jangan tutup telepon gue dulu, gue bisa bantuin lo supaya Archer bertanggung jawab pada Sahabat lo," ucap Colt langsung sebelum wanita aneh ini menutup teleponnya.

Shelley berhenti menangis, dia serasa menemukan keajaiban.

"Gue minta lo datang sekarang ke Cafe Green Lovely, gue tunggu lo di sini." Colt lalu menutup telepon.

Apa keajaiban telah datang untuk Sahabatnya melalui perantara Pria sampah itu, tapi kenapa perasaan Shelley mendadak tidak enak. "Duh Shell, hilangkan pikiran negatif lo, siapa tau cowok brengsek itu mau membantu temannya agar menjadi Pria yang bertanggung jawab, tapi kalau tuh Pria sampah itu tiba-tiba minta yang aneh-aneh sama gue gimana? Masa gue iyain aja." Shelley bingung sekali kenapa dia menjadi dilema seperti ini.

Shelley lalu bangun dari duduknya. "Lovy.., lo tangani semuanya dulu, gue ada urusan penting, bye." Shelley mengambil tasnya di atas meja, dia lalu beranjak keluar dari ruang kerjanya.

Lovy geleng-geleng melihat mood Bos cantiknya yang dengan cepat bisa berubah.

~~<><><><~~~~

Arghh! My First Kiss With Playboy CEO (Telah Dibukukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang