PART 6-THE LAST BETWEEN THEM

11K 669 131
                                    

"Hah... kau terlambat." Shikamaru menghela nafasnya.

"Maaf, maaf. Butuh waktu untuk sampai ke tempat ini." Ucapnya sambil tersenyum.

"Yang penting kau sudah sampai sini. Sekarang kita urus mereka dulu." Obito menatap buronannya.

Sai mengalihkan pandangannya, tepatnya ke arah Naruto dan Sasuke. "Lama tidak bertemu Naruto, Sasuke." Sapa Sai.

Dengan penuh dendam Naruto maju menerjang Sai dengan menggunakan pisau kecil yang tersembunyi di balik jaketnya.

"Tunggu Naruto! Jangan gegabah!" Teriak Sasuke. Tapi Naruto tifak mendengarkannya.

"MATI KAU!!" Terlihat Sai tetap tenang dengan senyumannya.

JLEB!

Pisau itu menusuk perut Sai. Naruto menyeringai senang.

.

.

.

.

"Apakah ini kemampuanmu? Menyedihkan!" Naruto terkejut. Sai masih berdiri tegak dengan senyumannya.

Naruto mundur tapi berhasil ditahan oleh Sai. "Kau tidak bisa kabur, Naruto."

"Naruto!" Kurama menyiapkan pistolnya.

"Terlambat." Senyum Sai menghilang digantikan ekspresi datar dan dingin.

DORR!!

Naruto terkena tembakan di perutnya.

"NARUTO!"

Sasuke diam di tempatnya, memikirkan rencana yang tepat. 'Kami harus mundur!'

Sasuke menolehkan kepalanya ke arah Kurama dan kakaknya. Mereka menganggukkan kepalanya.

Sasuke mengangkat kedua Desert Eaglenya.

Dor!! Dor!!

"Agh!" Seorang polisi yang tertembak berteriak kesakitan. Mengalihkan perhatian semua orang.

Dorr!!

Sekali lagi Sasuke menembakkan pistolnya ke arah Sai. Dengan sigap Sai menghindarinya. Dengan memanfaatkan keadaan Naruto mengarahkan tinjunya ke wajah Sai.

Buakh!

Pukulan Naruto mampu membuat Sai jatuh tersungkur. Naruto demgan cepat mundur. Mereka berempat berdiri berjejer di pinggir tebing dengan senjata di masing-masing tangan mereka.

"Kalian sudah terpojok, menyerah saja. Kami takkan menyakiti kalian." Shikamaru mencoba membujuk.

"..."

Shikamaru menghela nafasnya.

Tak!

Shikamaru menjatuhkan pistolnya dan menendangnya.

Obito terkejut dengan tindakan Shikamaru. "Apa yang kau lakukan?!"

"Buang senjata kalian." Perintah Shikamaru.

"A-apa?" Semua orang bertanya-tanya.

"Kalian tidak dengar? Buang senjata kalian!"

"Jangan bodoh Shika!" Bentak Obito.

Shikamaru menatap tajam rekannya. Obito terkejut, terlihat sedang memikirkan sesuatu.

Tak!

Obito menjatuhkan senjatanya diikuti polisi lain.

Shikamaru menoleh ke arah Sai. "Kau juga Sai."

The TerroristTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang