Part 24

3K 150 3
                                    

Thank you for 4K viewers!

Simak terus cerita ini karena 10 part lagi menuju akhir dari cerita ini...

Huhuhu...

***

Siang harinya, Samudera menuju ke rumah Aurora, melawan kemacetan di saat liburan sekolah itu memang sangat membosankan, dia memberitahu Aurora bahwa dia sudah berada di depan rumahnya, Aurora mengintip dari balik horden jendela rumahnya, benar saja Samudera sudah di depan rumahnya, diapun langsung menghampiri Samudera.

"Kamu kalo main dadakan mulu," keluh Aurora sambil memanyunkan bibirnya.

"Haha maaf, kan biar jadi ... Aku nggak di bolehin masuk nih?" tanya Samudera.

"Eh iya, ayo masuk dulu, aku ganti baju dulu ya, ngomong-ngomong kita mau kemana?"

"Nanti kamu juga tau," ucap Samudera, merekapun masuk ke dalam, Samudera menunggunya di ruang keluarga, dulu Samudera sering main ke rumah sebagai teman tetapi sekarang status mereka berbeda.

Tanpa harus menunggu lama, Aurorapun sekarang berdiri di hadapannya dengan dress selutut berwarna merah dengan pita di belakang baju, dan rambutnya tergerai dengan indah. Samudera sampai tidak kedip, dia sangat beruntung memiliki gadisnya itu.

"Yukkkk," ajak Aurora.

Samudera masih mematung melihati gadisnya...

"Ayooo," Aurora menarik pergelangan tangan Samudera yang tentunya lebih besar dari pada pergelangan tangannya.

Di dalam mobil, Samudera sambil menghidupkan mesin mobilnya.

"Kecantikan kamu overdosis." Ucap Samudera, di barengi oleh ketawanya pelan, dia mendapati wajah gadisnya memerah karena pujiannya tadi.

Sesampainya, ternyata Samudera mengajaknya ke mall, sebenarnya Aurora bosan, tapi tidak mengapa deh.

"Ada film bagus loh," ucap Samudera.

"Oh ya, apa?"

"The Fault In Our Stars, kamu mau nonton itu nggak?"

"Wah mau banget! Aku mau lihat Auguste sama Hazel!!!"

Merekapun berjalan menuju bioskop, dan ternyata Samudera sudah menyewa satu theatre itu untuk mereka berdua, hanya mereka berdua.

"Ish kamu kenapa pake nyewa kasihan tahu yang lain," ucap Aurora saat di dalam bioskop.

"Nggak apa, sekali-kali sayang hehe," bisik Samudera pada Aurora.

Aurora sangat senang, tidak salah dia membuka hatinya untuk Samudera, Samudera memang benar-benar sangat menyayanginya, mungkin lama kelamaan Aurora akan jatuh hati padanya, entah kapan.

"Boleh tuh kapan-kapan kita ke Amsterdam," ajak Samudera, membuat Aurora menengok ke arahnya.

"Aamiin!" teriak Aurora sepuasnya, gemas Samudera mencubit pipi gadisnya itu.

"Sstt jangan teriak-teriak hahaha."

"Biarin ah," ucap Aurora sambil menjulurkan lidahnya.

"Yeh nantangin."

Kemudian, Aurora dan Samudera kejar-kejaran di gedung bioskop layaknya anak kecil, untunglah sepi tidak ada yang berkomentar, bahkan petugasnyapun tidak ikut masuk, biasanya kan ada yang menjaga di dalam bioskop, kemudian Aurora tersandung.

"ADUUUUUUUUHHHH...." Ia pun meringis kesakitan, Samudera langsung menghampirinya

"Pecicilan sih, coba sini lihat," Samudera melihat lututnya Aurora tidak berdarah hanya merah saja, kemudian Samudera meniup lututnya Aurora bahkan mencium lutut gadisnya itu.

Make It Mine [Completed] Where stories live. Discover now