10. Morning..

79.2K 1.1K 53
                                    

Shay POV

"Hoamm" aku menguap, bangun dari tidur dan masih dalam pelukan Harry.

Kupandangi wajahnya, garis rahangnya yang tegas, bibirnya yang kemerahan, he's such an angel.

"Menikmati pemandangan pagi, huh?" Tiba-tiba Harry membuka matanya dan tersenyum kepadaku.

"Ish, kau sudah bangun ternyata"

"Hey, jam berapa ini?" Tanyanya, lalu melihat ke arah jam.

6.00 A.M

"Huft, syukurlah ini masih pagi" katanya.

Aku pun terduduk di atas kasur, lalu terdiam baru tersadar kalau aku tak memakai apa-apa.

"Kenapa?" tanya Harry

"Bisakah kau menutup matamu?"

"Huh? Untuk apa?" kata Harry kebingungan.

"Um,kau tahu, aku kan tak pakai apa-apa" kataku malu.

"Jadi?"

"Oh ayolah, aku harus menyiapkan diri untuk sekolah, bagaimana aku bisa bangun dari ranjang ini?"

"Astaga, kau ini. Tinggal bangun saja apa susahnya, tak perlu malu padaku. Kau tak ingat semalam kita melakukan apa?"

"Oke, baiklah."

Aku pun berlari turun dari ranjang sambil mencari pakaian.

"Melihatmu berlari telanjang, sepertinya adikku mulai bereaksi" katanya sambil tersenyum miring.

"Ish, hentikan pikiran kotormu itu Har, kita harus ke sekolah"

"Iya iya oke"

Aku pun mengambil handuk dan berjalan ke arah kamar mandi.

"Kau mau apa?" Tiba-tiba Harry menghadangku.

"Mandi"

"Mau mandi berdua denganku?"

"Eww.." aku langsung masuk dan menutup pintu kamar mandi.

20 menit kemudian...

"Shay, kau sedang apa? Lama sekali" Harry berteriak dari luar kamar mandi sambil mengetuk pintu kamar mandi.

"Iya ini aku mau keluar"

Saat keluar kamar mandi kulihat Harry berdiri di depan pintu sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Mengapa lama sekali? Kau bermasturbasi ya?" tanyanya

"Ish, bisa tidak jangan berpikiran seperti itu. Aku tadi mengeringkan rambut dulu"

"Oh, ahhhh!!!!!" Tiba-tiba Harry berteriak dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.

"Hey kau kenapa? Mengapa berteriak?" Kataku kebingungan

"Uh maaf, aku tak kuat menahan desakan dari dalam tubuhku" katanya dengan kepala melongok keluar.

"Huh? Desakan apa?"

"Pipis, memang kau mengira apa?" katanya

"Oh, tidak, aku tak mengira apa-apa. Ngomong-ngomong, aku akan membuat sarapan, kau mau?" tanyaku.

"Iya, buatkan aku juga, pastikan sarapannya sudah jadi setelah aku selesai mandi, oke?"

"okay, Sir" kataku menyindirnya.

Aku pun langsung ke dapur membuat smoothie dan memasak pancake untuk berdua.

Disaat aku hendak membalik pancake tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang.

Highschool KinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang