jadian

1.5K 60 14
                                    

Tak sempat melanjutkan perkataannya tiba-tiba datang seorang guru.

"Chris,grace apa yang kalian lakukan dikantin?" tanya bu neta

"Kita lagi makan bareng bu. Kenapa mau gabung?" alibi chris

"Ohm,silahkan kalian lanjutkan makannya" ucap bu neta

Aku tak dapat berusik karena aku tak ingin bicara apa-apa. Untung saja pada saat itu chris ga ngerangkul tangan aku sehingga bisa membuat suatu alibi yang akhirnya bisa di percaya oleh bu nita.

"Udah? Cepetan dong nanti guru udah masuk lagi di kelas" tanyaku

"Iya, udah kok. Yuk ke kelas"jawab chris

"Grace, kamu nanti pulang ama siapa? Pulang bareng yuk" ajak chris

"Hmm rencananya sih aku mau ke toko buku dulu beli novel baru deh aku pulang". Jawabku

"Ohm yaudah klu gitu kita barengan aja aku juga rencana mau beli novel. Bolehkan?". Tanya chris

"Iya boleh kok". Jawabku

Tanpa terasa sekarang aku sudah berada di kelas untung saja belum ada guru yang masuk memberikan pembelajaran

" Selamat pagi anak-anak. Pada semester baru ini saya yang akan mendampingi kalian sebagai wali kelas kalian.
Jadi sebelum saya memberikan materi pembelajaran, saya akan mengacak susunan tempat duduk kalian" ucap bu lia

" Yah kita dipisahin, ga bisa sama-sama lagi dengan kalian." Ucapku pasrah

" Yah kok gitu sih? Males ah". Ucap nita

"Baik, untuk chris kamu di pojok depan dan kamu grace kamu disamping tempat duduk chris selanjutnya kamu beni kamu tepat dihadapan meja grace" ucap bu lia
Semua posisi tempat duduk temanku teracak dan tak ada yang duduk sesuai dengan posisi yang tadi setelah ibu lia mengacak tempat duduk kita.

" semuanya tidak ada boleh menolak dan mengganti posisi duduk kalian. Posisi duduk kalian akan menetap seperti ini. Ucap bu lia

Grace pov

Wah gila aku temenan duduk ama si chris apa jadinya ni hati deket aja udah deg-degan nya setengah mati apalagi aku ditempatin di satu posisi dan tempat duduk yang sama dengan dia mudah-mudahan ga jadi suatu penyakit deh klu setiap hari deg-degan ama dia apalagi dia orang suka bikin baper dan buat aku nge fly dengan perkataannya mana aku orangnya baperan lagi. Apa yang harus aku lakukan akan semua ini meminta protes kepada bu lia kurasa itu percuma saja. Aku sebenarnya mau kok tapi gimana dengan ni hati klu deg-degan mulu nanti jadi penyakit lagi ih naudzubilla himindzalik dah. Trus disebelah aku ada beni mantan yang sampe sekarang belum bisa aku lupakan. Yakali belum bisa aku lupain karena dia itu first love dan hubungan aku sama beni itu udah 2 tahun namun kandas hanya karena ada orang ketiga. Dan yang lebih ngenesnya lagi orang ketiga itu ternyata sahabtku orang yang paling ku percayai ternyata telah mengkhinanati kepercayaanku. Awalnya sih cuman niat mau ngenalin sahabatku sama beni eh ternyata beni nya lebih terpesona sama tuh sahabat aku dan akhirnya beni mutusin untuk pacaran ama tuh sahabat aku. Udah ga cocok sih aku panggilin dia sahabat yang lebih cocoknya itu aku panggilin dia penghianat yaiyalah penghianat masa biar pacarnya orang diembat. Yap beni lebih milih tuh cewek dibandingkan aku dan memutuskan untuk mutusin aku dan melanjutkan status pacaran dengan tuh si penghianat. Ya maka dari hal itulah aku sampe sekarang belum bisa move on dari beni jujur aku masih sayang dan cinta ama dia. Namun apa yang harus ku perbuat kalau memang dia lebih milih tuh penghianat dibanding aku. Apa hak aku untuk marah sama dia. Sedangkan dia bukan siapa-siapaku lagi.
Eh kok aku malah curhat sih.

Orang ketigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang