Prolog

3.4K 60 6
                                    

Kisah ini menyatakan sebuah kisah hidup anak remaja dalam masa pubertasnya dalam menjalin suatu hubungan. Yang biasa di sebut dengan pacaran.

Pertama-tama kenalkan nama saya grace cintya ananda. Aku adalah anak SMP harapan budi luhur.
Aku juga merupakan anak dari john latief orang yang mempunyai perusahaan ternama di dunia. Dan merupakan anak dari Gracia ananda. Yang merupakan CEO dari Apartemen ternama juga di dunia. Ya mereka adalah orang tuaku. Mereka merupakan orang ketiga terkaya di dunia. Namun aku rasa semua kisah kehidupanku tak akan ad hubungannya dengan mereka. Mereka hanyalah sekedar orang tuaku yang tdk mempunyai kaitan dengan kehidupanku. Namun ternyata aku salah. Banyak lelaki yang mendekatiku ingin menjadi pacarku hanya karena tergoda dengan harta orang tuaku. Namun aku tak mempedulikan semua lelaki tersebut.
Di sekolah juga aku terkenal sebagai anak yang periang dan mempunyai banyak teman. Namun ada diantara teman-temanku yang sepertinya hanya ingin megambil/memiliki harta orang tuaku.

Ada rumor dari teman kelas bahwa akan ada anak baru pindahan yang akan ditempatkan di kelasku. Katanya dia adalah cowok yang lumayan ganteng dan tajir. Tanpa kurasa sudah ada bu lia di depan pintu kelasku ingin memasuki kelas untuk memberikan pembelajaran di kelasku. Bu lia datang dan memperkenalkan anak baru tersebut "anak-anak perkenalkan teman baru kalian"."Chris perkenalkan dirimu". Lalu anak baru itu memperkenalkan dirinya" perkenalkan namaku Christian dari SMP bakti luhur. Kalian bisa panggil saya Chris. Lalu setelah memperkenalkan dirinya bu lia menyuruh Chris untuk duduk di bangku kosong.

Grace pov
Ouh ternyata dia. Anak baru itu Chris parasnya yang cukup lumayan dengan body yang layaknya seorang aktor. Entah mengapa ada perasaan aneh yang terjadi di dalam hatiku. Apakah ini namanya cinta pandang pertama?
"Grace jika kau tak ingin memperhatikan saya maka silahkan kamu keluar" tegur bu lia
Pada saat itu pula aku berhenti tuk melamun dan mendengarkan perkataan ibu lia dan mengatakan "maaf ibu saya tidak akan mengulangi perbuatan saya". Pada saat itu pula semua sorot mata tertuju kepadaku. Termasuk Chris anak baru itu. Dia memperlihatkan senyum sumringah kepadaku. Dengan itu aku dapat dengan mudah membaca sifat dari anak itu. Pada awalnya aku dapat menduga bahwa ia anak yang cukup rese ke semua orang. Dan itu dapat terlihat dari cara ia memberikan senyumannya kepadaku.

Bel istirahat telah berbunyi semua teman-temanku bersorak gembira. Rencanaku saat ini ialah ingin berkenalan dengan anak baru itu dan mengajaknya untuk pergi ke kantin bersama namun usahaku gagal aku di dahului oleh lina anak yang cukup membenciku di kelas. Aku tak tau jelas mengapa dia membenciku padahal aku tak pernah membuat masalah sebelumnya dengan dia. Entahlah akupun tak mau ambil pusing akan hal sepele seperti itu.

Orang ketigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang