Part 13

3.8K 221 12
                                    

Berhari-hari setelah acara tahunan sekolah, Alex tidak masuk sekolah, dia berada di rumah sakit, terbaring lemah di tempat yang paling dia benci itu. Selain sakit karena kecapaian, dia juga sakit hati mengenang kejadian saat acara sekolahnya saat dimana cewek yang dia sukai di tembak orang lain, dan cewek itu menerima orang lain itu.

Sementara itu di SMA Andromeda.

"Kejora, dari kemarin aku nggak lihat Alex, kemana dia?" tanya Aurora, Samudera dan Alpa melirik kepada Aurora.

"Oh, dia lagi sakit, dirawat di rumah sakit, rencananya nanti gue, Bima sama Bosca mau jenguk dia, lo mau ikut?"

"Oh ya ampun, Alex sakit? Oke nanti gua ikut jenguk dia deh," jawab Aurora santai dan Kejora mengangguk.

Bima mengetik-ngetik layar sentuhnya, membuat pesan untuk Alex. Alex yang sedang jenuh itu, kemudian mendengar handphonenya bergetar.

Bima

Lex, nanti kita semua juga Aurora bakalan jenguk lo.

Alex tersenyum getir membaca nama gadis itu, gadis yang sekarang sudah menjadi milik orang lain.

Galaksi Arez

Ok

Alex membali bersikap dingin, padahal Alex sudah sempat berubah tapi kini dia kembali ke Alex yang dahulu.

Seusai pelajaran sekolahnya, mereka semua menuju rumah sakit, di mobil ada Bima, Bosca, Kejora sementara Aurora di mobil Samudera bersama Alpa mengikuti mereka dari belakang. Setibanya di rumah sakit, mereka berjalan bersama menuju kamar Alex yang letaknya di lantai 4.

Pintu ruangan Alex terbuka, Alex tiduran dan memandang ke arah kanannya jendela.

"HALLO BRO! WADUH YANG LAGI SAKIT KENAPA GALAU?" Bima baru masuk, langsung heboh, Bosca menutup mulut Bima.

"Hai Bim," sapa mereka semua berbarengan, kemudian Alex hanya tersenyum.

"Thanks, udah jenguk gue." Ucapnya, memandang gadis itu, Aurora untuk sejenak kemudian kembali membuang wajahnya.

"Lo kapan balik dari sini, Lex?" tanya Bima.

"Cepat sembuh ya, Lex." Ucap Kejora, Bosca, Samudera dan Alpa.

"Sorry, kalian bisa keluar sebentar? Gua mau ngomong sama Alex, hehe ...." Ucap Aurora, memohon kepada semuanya, dan mereka keluar satu demi satu, sementara Bima ogah-ogahan sampai akhirnya keluar juga.

"Ada apa?" tanya Alex, ketus.

"Gimana keadaan lo, Lex?"

"Ya seperti yang lo lihat," masih memandangi luar, tidak ingin memandangi gadis itu, Aurora.

"Gua mau tanya apa maksud ...," kemudian, Alex memotong pembicaraan Aurora, "Maksud bilang I Love You? Nggak ada maksud apa-apa, lo jangan geer itu buat Kejora." Ucap Alex, terpaksa berbohong.

"Oh," Aurora patah hati, dia mengira tiga kata itu untuk dirinya.

"Lo mau ngomong apa lagi?" tanya Alex, kemudian melihat wajah gadis itu yang terlihat sedih.

Dalam hati Alex, "Kenapa matanya berkaca-kaca?"

"Gua mau lo tahu sesuatu, gua sama Samudera itu nggak jadian, gua gak terima dia." Ucap Aurora, betapa terkejutnya Alex mendengar hal itu.

Flashback

Kemudian, Afgan bertepuk-tepuk entah apa maksudnya, tidak lama musik pun mulai, Samudera naik ke atas panggung dan menyanyikan Pesan Cinta. Aurora hanya terheran-heran, apa maksud semua ini dan siapa pria bertopeng yang ada di hadapannya sekarang?

Oh, Tuhan bantu aku sampaikan...

Pesan ini padanya...

Agar dia tahu bahwa kini...

Aku jatuh cinta...

Selesai bernyanyi, Samudera yang masih belum di ketahui identitasnya oleh Aurora dan yang lain.

"Hai gadis pujaan, lagu tadi itu mewakili perasaan aku ke kamu ..."

Dari suaranya, Aurora jelas sekali mengenal suara itu, suara Samudera tapi dia bergeleng-geleng tidak yakin.

"Lama aku jadi pengaggum rahasia, mungkin ini sudah waktunya, aku mencintaimu, sangat mencintaimu ... maukah kamu ..." Samudera terbata-bata.

Kemudian, refleks Alex mengucapkan, "Jangaaannnn...."

Seketika semua mata tertuju padanya, untungnya memakai topeng jadi tidak ada yang tahu siapa yang teriak jangan.

"Aku cinta kamu Ra, sangat mencintai kamu, jadi maukah kamu jadi yang terakhir, aku tahu bukan kamu yang pertama, dan aku mau kamu yang terakhir di hidup aku." Ucap Samudera mantap.

Semua berteriak, "Terima... Terima..."

Ada juga yang bertanya-tanya, "Siapasih mereka, tuh cewek beruntung banget malem ini udah di cium Afgan di tembak pula siapa sih?"

"Kamu siapa?" tanya Aurora, sebenarnya Aurora hanya ingin meyakinkan apakah benar Samudera atau bukan.

"Mungkin kita perlu buka topeng kita bareng," ucap Samudera, kemudian tersenyum.

Dan, semuapun sekarang tahu siapa di balik topeng, Samudera dan Aurora, Alex hanya menghela nafas melihat mereka berdua di panggung, tenggorokan, mata, dan semua yang ada di organ tubuh Alex terasa sangat sakit.

"Samudera?" Aurora terkejut melihat wajah sahabatnya, yang ternyata selama ini mempunyai perasaan padanya, Aurora memandang sahabatnya lagi Alpa, kini dia tahu siapa yang kemarin di maksud oleh Alpa, dan kemudian dia melihati Alex yang kemudian pergi begitu saja entah kemana.

"Maaf, Samudera... Gue nggak bisa. Makasih banget buat semuanya, kita cukup jadi teman. Dan, gue mohon reaksi lo biasa aja, nanti kalau ada yang tanya apa hubungan kita, kita akan klarifikasi." Bisik Aurora, pada Samudera.

Suasana makin memanas, dan heboh, ketika Aurora membisiki sesuatu, wajah Samudera terlihat serius dan kemudian tersenyum, lalu keduanya turun dari panggung berdua. Alex yang mendengarkan keramaian yang di dapatkan itu, langsung menyumbat telinganya.

Flashback off..

"Terus kalau kalian nggak jadian, apa urusannya sama gue? Lo siapa gue, harus gitu gue perduli?" kata-kata itu keluar begitu saja dari mulut Alex, padahal dia tidak ingin jawab seperti itu, tapi malah yang keluar seperti itu.

Tangisan Aurora tidak dapat di bendung lagi, airmatanya mengalir begitu derasnya, kemudian Aurora meninggalkan Alex semua terkejut mendapati Aurora menangis dan berlari, Samudera juga Alpa mengejar Aurora. Dan ketiga teman Alex, masuk kembali ke ruangan Alex.

"Lex, lo ngapain Aurora sampe nangis gitu?!?!" tanya Bima, agak sedikit frustasi bingung dengan temannya yang satu ini, sementara itu yang di tanya diam saja, dia merasa bersalah. Bosca dan Kejora sama sekali tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Dalam hati Alex, "Bego!!! Kenapa jadi itu yang keluar dari mulut gue...?"

Sementara itu, Aurora yang masih berlari sampai keluar dari rumah sakit, dan ke jalan dia yang akan menyebrang, dari arah kanan mobil dengan kecepatan tinggi menghantam gadis mungil itu, Aurora terpental sejauh dua meter, yang Ia lihat terakhir adalah darahnya, kemudian semua gelap. Dan, yang menabrak Aurora langsung kabur begitu saja.

Samudera hanya bisa mematung, melihat semua kejadian yang berlalu begitu saja, Alpa melihati kondisi Aurora, dan yang lainnya menolong, Aurora di bawa ke ruangan untuk di tolong.

Samudera masih diam, masih syok bahkan sangat, kemudian dia pergi menuju ruangan Alex, membanting pintu ruangan Alex, tentu membuat Alex dan ketiga temannya itu terkejut

- To Be Continued -

Gimana dapet nggak? :(

Sampai ketemu lagi!

Vomment ya :D

Deeeaannn,
5 Nov 2015.

Revisi 1: 30 Mei 2016.

Make It Mine [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang