[Tantangan Teenlit NGKWI] : Ruang 102

2K 94 45
                                    

“Mey,” kata Zee dengan rasa khawatir yang tidak bisa ditutupinya, “Kamu tidak apa-apa kan?”

“Aku tidak apa-apa, Zee.”

“Benar?” kata Zee lagi, “Kamu tidak apa-apa?”

“Iya, aku tidak apa-apa.”

Zee terdiam lagi, melihat Mey yang sedikit menjadi aneh.

“Jadi, kamu tahu apa yang terjadi sama Azka?”

Mey tidak menjawab selama beberapa detik.

“Itu bukan urusan kita,” jawabnya dingin.

“Mey,” protes Zee, “Azka itu teman kita. Apa yang terjadi sama dia, itu menjadi urusan kita.”

“Aku tahu Azka itu teman kita,” kata Mey, “tapi apa pun yang terjadi di ruangan itu kemarin, sama sekali bukan urusan kita lagi.”

“Tapi…”

“Zee,” kata Mey, “lebih baik kamu tidak tahu.”

“Kenapa?”

Mey mengelengkan kepalanya lalu berjalan meninggalkan Zee

***

Di belahan dunia manapun, sekolah menjadi suatu tempat yang paling menarik dan tidak terlupakan bagi semua orang, tentunya bagi mereka yang pernah sekolah, atau pun mereka yang kerja di sekolah, belum termasuk orang tua murid yang mengantar anaknya ke sekolah, tidak terhitung supir, pembantu atau ajudan murid yang juga ikut ke sekolah, tak ketinggalan abang-abang penjual makanan serba-serbi yang mangkal di depan sekolah, atau pengunjung-pengunjung misterius yang datang menumpang toilet sekolah, dan lain sebagainya yang terlalu panjang untuk dijelaskan di paragraf ini.

Tetapi bagaimanapun juga, selalu saja banyak kisah misteri muncul yang dapat diceritakan dari sebuah sekolah. Contohnya, kisah misteri sekolah yang bekas kuburan, kisah misteri buku yang terkutuk, misteri perpustakaan berhantu, misteri toilet yang kotor (maaf ini bukan misteri), sampai misteri bangku taman yang baru dicat yang tidak ada seorangpun berani mendudukinya. Dan sama halnya dengan sekolah-sekolah lainnya, Sekolah Menengah Atas SERUNI KENCANA SEMERBAK DUNIA atau terkenal dengan sebutan SMA SKSD tidak luput dari sebuah misteri yang selalu menghantui para muridnya.

Ruang 102.

Ruangan ini adalah ruangan di mana siswa-siswi yang pembuat masalah akan mengakhiri sepang terjangnya. Semua murid, tidak terkecuali guru-guru takut untuk memasuki ruangan itu, dan sebisa mungkin mereka tidak mau berhubungan dengan ruangan menakutkan itu. Banyak mitos dan isu yang beredar di kalangan murid-murid berkenaan dengan ruangan itu. Ada yang bilang penghuninya adalah seorang wanita psycho yang suka menyiksa manusia, tidak sedikit yang mengatakan ruangan itu merupakan portal ke dunia sihir, ada pun yang yakin bahwa penghuninya berteman baik dengan hantu bernama Lana, dan banyak yang mengatakan bahwa penghuninya jelmaan burung hantu, serta tidak ada yang membantah bahwa penghuninya adalah seorang vampir atau siluman. Tetapi sampai cerita ini ditulis, tidak ada seorang pun yang bisa membuktikan mitos-mitos tersebut.

Pada dasarnya ruangan itu hanyalah sebuah ruangan Guru BK. Ruangan itu adalah ruang khusus yang terletak di samping perpustakaan sekolah. Tepat di pintu ruangan itu terdapat sebuah slogan, “talk less, do more”, yang artinya, “sedikit bicara, tangan yang bekerja.” Namun, tidak banyak yang tahu maksud slogan yang menyiratkan sesuatu yang sangat misterius.

Mungkin cerita ini harus dimulai dari sini, seminggu sebelum prolog tadi.

“Pokoknya,” kata Auldrey di hadapan Zee, adik pertamanya yang terpaut 12 tahun dari umurnya, ”jangan pernah panggil kakak di sekolah!”

[Tantangan Teenlit NGKWI] : Ruang 102Donde viven las historias. Descúbrelo ahora