01 Teach me?

31.9K 650 23
                                    

Di sebuah kota terdapat sekolah bakat yang bernama Ichijou Talent High School. Sekolah ini adalah sekolah yang memiliki empat jurusan yaitu music, acting, dance dan art. Tiap angkatan memiliki masing-masing dua kelas dari jurusan tersebut sehingga satu angkatan terdapat delapan kelas.

Di koridor kelas dua terdengar lantunan suara piano dari kelas musik. Ketika mendengarnya maka akan membuat siapa saja terlena mendengarkan alunan tersebut. Takahashi Kaoru, salah satu anak music yang kebetulan datang pagi-pagi buta demi berlatih piano dikelasnya melihat teman seangkatannya yang sangat mahir memainkan tuts tuts itu. Dia hanya berdiri kagum dipintu kelas sambil melihat temannya yang asik bermain piano.

"Yamano-san! Sugee (hebat).. kau memainkannya dengan sangat keren. Aku sampai tersentuh mendengar permainanmu" Kaoru memberikan tepuk tangan dan senyumannya.

"Maaf menggunakan kelasmu" Lelaki yang diketahui bernama Yamano Midori itu langsung berdiri dari tempatnya dan berjalan keluar kelas. Dia memang bukan berasal dari music class melainkan dari art class.

"Ah.. tidak masalah" ucapnya. "Yamano-san!" Kaoru memanggil Midori yang sudah sampai di ambang pintu.

Merasa terpanggil, Midori pun berhenti tanpa menoleh kebelakang "Nani ka? (apa)"

"Bisakah kau ajari aku bermain piano sebaik dirimu?" permintaan itu keluar dari mulut Kaoru begitu saja dengan wajah polosnya.

"Lupakan saja" jawab Midori datar lalu ia melanjutkan jalannya yang sempat terhenti.

Kaoru yang melihat Midori berjalan ke kelas asalnya tersenyum penuh arti. "Akhirnya aku menemukannya" lalu ia berjalan kearah piano dan mulai berlatih seperti rencana awalnya.

.

.

Sudah sehari sejak kejadian Kaoru yang menemukan Midori bermain piano di music class. Kaoru bergegas pergi dari kelasnya ketika waktu istirahat tiba.

"Hey Kaoru kau tidak mau ikut kami ke kantin?" tanya salah satu teman dekatnya, Minami.

"Ah gomen hari ini aku tidak ikut.." lalu ia langsung pergi.

Ia berjalan menuju art class dimana kelas Yamano Midori berada. Akan tetapi ketika ia bertanya pada salah satu penghuni kelas itu, ternyata Midori baru saja pergi. Kaoru yang sejak awal berniat mencari Midori dikelasnya merasa kecewa karena orang yang dicarinya tidak ada.

Tiba tiba mata Kaoru tertuju pada sesuatu yang ia cari "Ah ketemu" ia tersenyum dan langsung menghampiri sosok yang dicarinya.

Kaoru berjalan dengan cepat ketempat dimana Midori berada. Bersamaan dengan angin yang berhembus, rambut

"Akhirnya aku menemukanmu" Kaoru menunduk sambil tersenyum senang melihat Midori yang sedang duduk menyandar pada pohon.

Midori yang merasa ketenangannya terganggu mengangkat sebelah alisnya "Ada perlu apa?"

Kaoru POV

Melihat Yamano-san memberikan gestur tidak minat seperti itu sebenarnya membuatku tidak enak. Tapi mengingat aku membutuhkan bantuannya, aku akan berjuang agar ia mau mengajariku. Apa boleh buat kan?

Yang kutahu dia orang yang cukup dingin dengan sekitarnya. Kenapa aku bisa tahu padahal kami tidak terlalu dekat? Tentu saja karena dia cukup terkenal di art class.. ah kurasa diangkatanku.

Aku duduk disampingnya agar lebih mudah bicara "Ini mengenai yang kukatakan kemarin, apa kau mau.."

"Tidak.. cari yang lain saja" benar kan? Padahal aku belum selesai. Dia berdiri dan akan beranjak pergi dari sini.

"Oh begitu.. padahal aku punya penawaran bagus" kataku sambil menggoyang-goyangkan dua tiket konser AKB0048 edisi khusus ditanganku.

Dia berhenti dan menatapku, lebih tepatnya menatap tiket ditanganku.

Kena kau.

"Itu.." dia membelalakkan matanya dan aku tersenyum dalam hati.

"Yap tiket edisi khusus yang sudah sold out. Bagaimana?" Yamano-san tampak berpikir. "Kalau begitu aku cari orang lain sa.."

"Baiklah"

Eh? Ternyata cara tarik ulur yang diajari Oneesan manjur juga. Sebenarnya tadi aku bilang seperti itu cuma untuk menggeretak saja. Aku harus berterimakasih padanya nanti.

"Ehh? Hontou ni?" tanyaku lagi meyakinkan.

"Ya" katanya sambil melengos kesamping.

"Arigatou.. Yamano-san.. hmm boleh kupanggil Midori saja?" ucapku dengan hati-hati.

Dia terdiam sebentar "Terserah kau saja.."

Setelah itu kuberikan tiketnya dan aku langsung siap-siap pergi dari sini. "Besok datanglah.. lebih pagi dari saat kita bertemu dikelasmu tempo hari" ucapannya menghentikan langkahku.

Aku menengok lagi kebelakang "Okee Midori-sensei".

"Ck.. aku bukan sensei mu" bisa kudengar ia menggerutu lalu aku yang pura-pura tidak dengar langsung kembali ke kelas.

Oiya soal tiket itu, sebenarnya aku meminta bantuan seseorang untuk mencari tahu tentang Midori. Dan aku juga menanyai teman-temannya. Ternyata Midori adalah penggemar berat idol group yang sedang naik daun, AKB0048. Dan disitulah kumanfaatkan mencari kelemahannya dengan mencari apa yang ia inginkan.

Kuberikan tiket itu lebih dahulu karena aku percaya dia bukan orang yang suka mengingkari janjinya. Kenapa aku tahu lagi? Itu kata teman sebangkunya. Dan bukan berarti aku ini stalker ya. Aku hanya mencari informasi. –alasan-

Dan berhasil. Akhirnya aku mendapatkan orang yang bisa mengajariku.

End POV

Ditempat tadi..

"Kenapa jadi.. haahh yasudahlah toh aku bisa mendapatkan tiket dengan mudah"

Midori yang masih diantara rela dan tidak rela dengan keputusanya itu pun mengeluarkan smartphone disakunya dan mememandangi wallpaper yang terpasang disana dengan lekat.

"..."

Dia memasukkan lagi smartphone miliknya lalu menatap keatas, melihat langit biru yang mengingatkannya pada sesuatu. Midori menghela nafas dan melihat tiket ditangannya.

"Ah aku lupa menanyakan nama anak itu.. " Midori baru sadar ia tak mengenal orang yang memerikannya tiket itu walaupun orang itu seperti mengenal dirinya.

"Ck lagipula ia tak menyebutkan namanya.. yasudahlah besok juga bertemu lagi"

to be continued~

holaaa aku bawain cerita baru nihh XD

gemana? gemana? mau lanjutkah?

tenang aja si Eren sama bang Levi akan tetep dilanjutin kok.. dan yang belum baca part 10 silakan baca tapi part itu aku private ya soalnya ada 'something'. jika ingin membacanya kalian bisa follow aku ;)

okeyy cerita ini gk akan dibuat panjang kok (mungkin)..

ehem bolehlah minta vomentnya

jyaa naa~

Teach me?Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon